BANDUNG – G-SPORTS.ID : Nama Encas Tonif di percaturan sepakbola nasional khususnya di Bandung tak bisa dilupakan begitu saja.
Encas Tonif yang meninggal dunia 27 April 2023, lalu menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat, sahabat dan para pemain yang pernah merasakan tangan dinginnya.
Mereka pun punya cara untuk mengenangnya yaitu melalui pertandingan sepakbola bertajuk Football Charity Match for Encas Tonif yang berlangsung di Lapangan Lodaya, Minggu 7 Mei 2023.
Pertandingan ini melibatkan kelurga besar Ps Setia, klub lama yang membesarkan almarhum dalam karirnya di sepakbola.
Mereka yang ikut bermain sekaligus ikut mengenangnya, mayoritas eks pemain dan pernah merasakan polesan almarhum di Ps Setia.
Termasuk para pemain Persib U-18 yang pernah dibawannya menjadi juara Piala Bogasari pada tahun 2003 seperti, Ervina, Irwan Wijasmara, Wildansyah serta pemain yang akrab disapa Akew dan tampil di tim khusus.
Bahkan di sela – sela pertandingan itu, hadir legenda asal Ps Setia seperti Wawan Hermawan eks kiper Persib dan Dede Rosadi mantan gelandang Persib era 80-an.
Dari pihak keluarga ikut menyaksikan putri pertama, Elsa dan putra kedua almarhum Mochammad Riza Ramdani
Setelah dilakukan do’a bersama, Riza yang mewakili keluarga membagikan jersey hitam untuk mengenang sang ayah.
Mochammad Riza menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai sikap simpati dan penghormatan kepada sang ayah begitu mencintai sepakbola.
“Tugas kami yang masih ada melanjutkan apa yang dicintai almarhum semasa hidupnya, karena semasa hidupnya almarhum tak pernah lepas dari sepakbola dan sekaligus kami ingin melanjutkan cita-cita almarhum yang ingin melihat sepakbola kita benar – benar maju,” ujar Riza mengungkapkan.
Kekaguman terhadap sang legenda sepakbola Encas Tonif tersirat di wajah anak pertamanya, Elsya Dwi E.
Ia pun tak beranjak menyaksikan antusiasme eks pemain Ps Setia yang ikut bermain sepakbola dalam rangka mengenang sang ayah.
“Almarhum papah memang luar biasa, semasa hidupnya almarhum memang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk sepakbola, ini menjadi inspirasi buat kita guna melanjutkan cita-citanya dengan membuat kegiatan yang sama sebagai sumbangsih bagi kemajuan sepakbola di kita, kami berterima kasih kepada semua sahabat dan kerabat dan mohon maaf apabila almarhum papah semasa hidupnya ada kesalahan, ” ujar Elsya menuturkan.
Di momen yang sama Wawan Hermawan mengaku sedih atas kepergian seniornya itu.
“Kami sangat kehilangan sosok guru sekaligus bapak kita semua, tugas kita sekarang bukan saja mengenang tetapi meneruskan kebaikan yang almarhum lakukan selama hidupnya, ” kata dia menegaskan.
Almarhum meninggal dunia pada Senin, 17 April 2023. Almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga di Jatiwangi.
Tak ada lagi canda dan tawa. Tak ad lagi obrolan menyegarkan tentang sepakbola. Namun namanya tetap tertulis pada sejarah sepakbola nasional. ***