JAKARTA, G-SPORTS.ID PSS Sleman mengakhiri kompetisi dengan diselamatkan oleh regulasi yang pada Liga 1 2022/2023 ini tidak menerapkan sistem promosi degradasi. Tim asuhan Seto Nurdiyantoro pada klasemen akhir finish di peringkat ke-16 alias tiga terbawah atau sebenarnya ada di zona merah.
Jika saja kompetisi musim ini diterapkan sistem promosi-degradasi, maka tentunya PSS akan terlempar dari kasta tertinggi alias terdegradasi. Dari 34 laga, PSS mencatat 10 kemenangan, 4 kali imbang dan 20 kali menelan kekalahan.
Di laga pekan ke-34 atau laga terakhir, PSS menelan kekalahan telak lima gol tanpa balas dari Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (15/4/2023) malam. Kekalahan ini menjadi penutup yang menyakitkan sekaligus pembelajaran luar biasa bagi PSS di sepanjang musim 2022/2023.
Di laga lawan Persija, skuat berjuluk Super Elang Jawa sudah kebobolan saat laga baru berjalan dua menit lewat gol Michael Krmencik. Pemain timnas Republik Ceko ini akhirnya mencetak hattrick dengan menambah dua gol lainnya di menit ke-26 dan 90.
Sedangkan dua gol Persija lainnya dicetak oleh Witan Sulaeman menit ke-48 dan Aji Kusuma menit ke-88.
Ini di luar perkiraan saya karena terlalu banyak gol yang terjadi ke gawang PSS. Kami perlu banyak belajar. Secara kualitas memang Persija lebih baik. Gol-gol diawal pertandingan sangat mempengaruhi konsentrasi pemain, kata pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro usai pertandingan.
Dia menyebutkan hasil ini adalah sebuah pembelajaran untuk tim dan pemain. Banyak kesalahan individu yang harus diperbaiki. Harapan saya untuk PSS, entah siapa yang akan terlibat musim dpan, dapat lebih baik dan lebih fokus untuk hasil yang lebih bagus, tegas Seto.
Sedangkan pemain PSS, Kim Jeffrey Kurniawan mengatakan ini adalah hasil yang menyakitkan. Kekalahan yang bisa dikatakan memalukan karena skor yang mencolok. Ini adalah hasil akhir yang pahit di penghujung kompetisi, pungkas Kim.