Denpasar, G-Sports : Batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia benar-benar membuat kecewa, yang tidak saja para penggawa Timnas U-20, pelatih dan jajaran ofisialnya yang sudah mempersiapkan diri dalam tiga tahun terakhir, tapi juga publik sepakbola tanah air.
Beragam komentar kekecewaan, sedih, marah dan ancaman mulai menyebar diberbagai platform media sosial, termasuk media sosial milik para politisi penolak tim peserta Israel, hingga FIFA mencabut status tuan rumah gelaran akbar tersebut ke negara lain.
Gubernur Bali, I Wayan Koster menjadi sorotan warganet setelah menolak tim nasional (timnas) Israel untuk bertanding di Bali dalam Piala Dunia U20 lewat surat saktinya yang dikirim ke Menpora. Kolom komentar pada akun instagram miliknya juga milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendadak dimatikan.
Dari pantauan media ini sejak Rabu (29/3/2023) lalu ketika FIFA memberikan informasi resmi hingga Jumat (31/3/2023), di akun milik Koster @gubernur.bali tidak ada satu pun komentar dan warganet yang bisa meninggalkan pesan dilaman tersebut. Pun demikian pada akun Pemprov Bali @pemprov_bali juga tak ada lagi yang bisa menuliskan pesannya.
Sementara terbaru, aksi protes terhadap Koster kembali datang lewat aksi sekelompok masyarakat yang tergabung lewat Komunitas Peduli Timnas Sepakbola Republik Indonesia. Komunitas tersebut membentangkan spanduk di Wantilan Kantor DPRD Propinsi Bali pada Kamis (30/3/2023), Renon, Denpasar. Spanduk sepanjang 6 meter tersebut bertuliskan ‘Terima Kasih Kepada Wayan Koster Atas Suksesnya Menghancurkan Masa Depan Sepakbola Indonesia’
Politikus I Gusti Putu Artha yang memimpin aksi ini menyebut, jika mereka menuntut Gubernur Bali Wayan Koster untuk meminta maaf atas perbuatannya di depan publik. Artha juga menyatakan, bahwa selama Koster belum minta maaf, dia akan terus melancarkan aksinya dengan massa yang lebih besar.
Kita berharap Bapak Wayan Koster ikhlas menyampaikan maaf kepada rakyat Indonesia, komunitas sepakbola Indonesia, dan khususnya rakyat Bali. Sepanjang beliau belum minta maaf, kita akan terus bergerak, ujarnya.
Selain Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejatinya juga melontarkan pernyataan penolakan yang sama seperti Koster. Artha juga berharap Ganjar bersedia untuk mengakui kesalahannya.Namun, Artha lebih menekan Koster karena menurutnya Koster merupakan orang yang pertama memancing penolakan terhadap Timnas Israel.
“Saya mencoba memulai gerakan ini dengan menyampaikan pernyataan sikap agar Koster minta maaf kepada rakyat Indonesia dan Bali khususnya. Selanjutnya, kawan-kawan komunitas pecinta bola akan membangun gerakan lebih besar lagi untuk menyadarkan kekuasaan yang angkuh!’ungkapnya