BANDUNG, G-SPORTS.ID – Pengprov PORLASI Jabar (Pengurus Provinsi Persatuan Layar Seluruh Indonesia Jawa Barat) mengawali program pasca lebaran dengan Rapat Kerja (Raker).
Raker yang dihadiri 12 Pengcab (Pengurus Cabang) tersebut digelar di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Rabu 10 Mei 2023.
Banyak hal yang dibahas dan disepakati dalam Raker tersebut. Yang paling mencuat adalah bertambahnya Pengcab sejak Pengprov PORLASI Jabar dipimpin Arief Prayitno.
Sedikitnya, ada tiga daerah yang sudah terbentuk selama kepengurusan pria pensiunan TNI bintang satu itu.
Diantaranya Pengkab PORLASI Subang, Pengkab PORLASI Bogor termasuk yang baru saja dikukuhkan yaitu Pengkab PORLASI Bandung.
Selama kepengurusan saya, ada tiga Pengcab PORLASI yang dibentuk, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung. Harusnya penambahan Pengcab itu berbanding lurus dengan penambahan jumlah atlet. Nambah ruang kan nambah orang, ujar Arief yang juga Ketua Harian KONI Jabar ini mengungkapkan.
Sementara itu hal yang disepakati dalam Raker, PORLASI Jabar menuju PON 2024 di Aceh dan Sumut adalah terkait proses Pelatda yang nantinya akan menjadi sebuah proses penjaringan atlet yang layak masuk Babak Kualifikasii (BK) di Pantai Ancol,
Menurut rencana, Babak Kualifikasi BK cabang olahraga layar akan digelar bulan September.
Sebelum Babak Kualifikasi, akan digelar Kejurda terlebih dahulu pada 19-23 Mei 2023.
Pada Babak Kualfikasi itu i semua nomor akan dipertandingkan, termasuk nomor baru yaitu nomor IQ Foil.
Jabar dipastikan ada penambahan atlet karena di PON nanti ada penambahan nomor, yaitu nomor IQ foil. Nomor ini hanya dimiliki oleh Jabar, Bali dan Jatim, berapa jumlah atlet di Pelatda, nanti akan disampaikan setelah kejurda lalu akan dilakukan seleksi lagi siapa atlet kita yang layak masa BK, katanya menjelaskan.
Menurutnya, apabila ada nomor atletnya cuma dua bukan berarti otomatis masuk Babak Kualifikasi.
Kalau dua atlet itu standar waktunya tidak sesuai, tentunya kita tidak kirim. Disini berlaku limit waktu dan limit kuota, kata Arief menambahkan.
Soal kepindahan atlet menjelang PON 2024 juga masuk pembahasan pada Raker. Namun menurutnya lagi tidak ada masalah.
Khusus untuk soal ini, tak ada masalah sepanjang atlet yang bersangkutan adalah mantan atlet Porprov dan mantan atlet PON kemudian sudah di sahkan sesuai keabsahannya. Tapi kalau tiba -tiba muncul atlet yang tidak jelas dari mana asalnya ya tidak bisa karena nantinya hal itu akan menimbulkan kecemburuan, ujarnya menambahkan lagi.
Arief berharap, agar semua atlet tidak berpola pikir sempit terutama dengan masalah domisili.
Pada Rakerda masalah ini pun sudah saya sampaikan ke semua Pengcab yang hadir, bahwa ketika sudah menjadi atlet di pelatda jangan lagi berpikir saya atlet dari daerah Bogor atau saya dari Bandung misalnya. Semua untuk Jabar, katanya memungkasi. ***