MALANG, G-SPORTS.ID – General Manager ad.interim PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI). Muhammad Yusrinal Fitriandi membuka peluang timnya kembali berkandang di Stadion Gajayana, Kota Malang. Menyongsong kompetisi Liga 1 2023/2024 mendatang.
Hal iotu tersitat dari hasil audiensi atau pertemuannya dengan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang (Kadisporapar), Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si CGCAE dan jajarannya, Kamis (04/05/2023) siang.
“Arema FC ingin kembali ber-homebase di tanah kelahirannya, Stadio Gajayana Kota Malang. Setelah dalam kurun waktu dua tahun menjalani banyak pertandingan di luar Bhumi Arema, dan laga kandang kamio lebih banyak di venue pertama, Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, jelas Yusrinal Fitriandi.
Pria yang juga Manajer Bisnis dan Marketing Arema tersebut, dalam pertemuan tersebut, fokus membahas rencana klubya untuk menjadikan Stadion Gajayan sebagai venue pertama 17 pertandingan kandang dalam Liga 1 tahun 2023/2024 mendatang.
Tak hanya itu, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Yusrinal juga menjelaskan sisi positifnya. Bahwa Arema FC ingin memberikan kontribusi positif bagi Kota Malang dengan menggunakan stadion tertua di Tanah Air itu sebagai homebase klub.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 silam, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang memaksa ti m|Singo Edan harus menjadi tim musafir. Arema harus menuntaskan sisa 11 laga kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 lal di liuar Malang.
Tragedi yang menelan korban 135 Aremania-Aremanita meninggal duniam pasca laga kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 Arema FC versus Persebaya Surabaya. Sertamerta Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi terhadap Arema FC.
Berupa larangan menyelenggarakan sisa 11 pertandingan kandang sendiri dan tanpa kehadiran penonton. Dilaksanakan di tempat yang berjarak minimal 250 kilometer dari Malang. Berikut juga dikenai sanksi denda sebesar Rp.250 juta.
Bahkan pasca menajlani sanksi pun, Arema juga sulit kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan. Kondisi stadion sendiri, kini tak lagi layak atau tak bisa dipergunakan.
Terlebih Presiden RI Joko (Jokowi) Widodo pada Selasa (11/10/2022) silam, memerintahkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Untuk melaukan renovasi total atau pembongkaran Stadion Kanjuruhan.
“Dispopar Kota Malang mengapresiasi rencana Arema FC untuk menggunakan Stadion Gajayan sebagai homebase. Kami akan bekerja sama dengan klub untuk membuat segala persiapan yang diperlukan sehingga Stadion Gajayana siap digunakan pada Liga 1 tahun 2023 mendatang,” imbuh priua yang akrab disapa Inal tersebut.
Arema terakhir tak lagi menggunakan Stadion Gajayana sebagai venue pertama homebase-nya sejak tahun 2024 atau 19 tahun silam, Ketika Stadion Kanjuruhan yang dibangun tahun 1997. pada tanggal 9 Juni 2004, diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Diselingi pembukaan stadion dengan digelar pertandingan kompetisi Divisi 1 Liga Indonesia 2004, laga Arema Malang versus PSS Sleman yang berkesudahan 10.
Dikatakannya juga, dengan berlaga di Stadion Gajayana, harapannya semua pihak bias bangkit untuk lebih baik. Selain dalam pengelolaan juga memberikan banyak manfaat kepada banyak pihak.
Termasuk menjelaskan bahwa akan adanya perbaikan-perbaikan agar stadion memenuhi standar kelayakan menggelar Liga 1. Begitu pun ketika pihak dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Mabes Polri akan melakukan peninjauan dan verifikasi ke stadion yang akan digunakan dalam kompetisi.
Alhamdulillah, Pemkot Malang menyambut baik, tinggal Arema FC akan membantu melakukan pembenahan fasilitas agar dapat digunakan berkompetisi. Rencana Arema FC berkolaborasi dengan dan Disporapar Kota Malang, diharapkan bisa membawa dampak positif bagi pemulihan industri sepak bola di kota Malang..
HISTORIS : Stadion Gajayana, Kota Malang, berkapasitas maksimal 30.000 orang dengan tribun non-single seats. (foto : Noval Lutfianto)