Dewi Fortuna Berpihak ke Indonesia, FIFA Hanya Jatuhkan Sanksi Administratif

Administrator

07/05/2023

Sidang Bureau of FIFA Council hanya jatuhkan sanksi administratif untuk Indonesia (foto : Dok. PSSI)

JAKARTA, G-SPORTS.ID – Dewi Fortuna masih berpihak kepada nasib baik bagi dunia sepak bola Indonesia, setelah dalam sepekan terakhir harap-harap cemas menanti saksi berat dari FIFA (Federation Internationale de Football Association). Menyusul keputusan  FIFA menghapus nama Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan FIFA World Cup U-20 tahun 2023, Rabu (29/3/2023) lalu.  

Kabar menggembirakan disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir usai menemui sekaligus melobi Presiden FIFA, Giovanni Vincenzo Infantino. Sekaligus mengikuti pertemuan dengan jajaran  Bureau of FIFA Council (Komdisnya FIFA,red), di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023) petang.  Dia mendapat tugas khusus dari Presdien  Joko Widodo (Jokowi) melobi para petinggi FIFA agar Indonesaia tak sampai mendapat sanksi. Termasuk berharap agar perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2023 tetap bisa dilangsungkan di Indonesia.  . 

Erick Thohir menyatakan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat setelah FIFA membatalkan perhelatan FIFA World Cup U-20 tahun 2023 atau Piala Dunia U-20 di Tanah Air. “Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis.

Pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, menambahkan, Bureau of FIFA Council hanya memberikan sanksi administratif ringan kepada Indonesia dan PSSI. Erick menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia. 

Saat bertemu Gianni Infantino, Presiden FIFA, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga. “Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor. “Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini,” tukasnya.

Biro Dewan FIFA sebelumnya membatalkan status host  FIFA World Cup U-20 tahun 2023 bagi Indonesia. Namun tidak menjelaskan detil apa kesalahan fatal yang dilakukan Indonesia. Mereka hanya memberikan alasan  klise “situasi sekarang” di Indonesia.  Meski disinyalir pencabutan itu tidak lain disebabkan karena Indonesia dianggap tidak bisa memberikan keamanan kepada Tim Israel U-20 sebagai salah satu peserta yang lolos sebegai runner up kualifikai Zona Eropa atau UEFA.

FIFA sendiri pernah menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia pada tahun 2015 silam. Sanksi tersebut merupakan buntut konflik antara PSSI dengan pemerintah lewat Kemenpora RI. Saat itu, Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Pemerintah memutuskan untuk turun tangan karena adanya perebutan kekuasaan di PSSI.

Adanya intervensi dari Kemenpora membuat FIFA bersikap tegas dengan membekukan sepak bola Indonesia. Padahal induk tertinggi sepak bola dunia itu telah memberi waktu sampai 29 Mei agar PSSI dan Menpora dapat mengakhiri konflik. FIFA kemudian jatuihkan sanksi kepada Indonesia pada 30 Mei 2015. Dalam surat yang dikirimkan, FIFA menilai PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang suspensi, dan 17 tentang kebebasan anggota dan turunannya.

FIFA secara resmi akhirnya mencabut sanksi terhadap Indonesia. Pencabutan sanksi dilakukan pada acara kongres ke-66 FIFA di Meksiko, Jumat (13/5/2016) silam yang dipimpin juga oleh Gianni Infantino. Setelah pihak FIFA mendapatkan laporan bahwa Pemerintah Indonesia telah mencabut surat pembekuan aktivitas terhadap PSSI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait