Goyang Yosim Pancar Anak Papua Warnai Skuat Persiba Balikpapan

Administrator

14/05/2023

MIDFIELDER : Septinus Alua, gelandang Persiba Balikpapan asal Wamena, Provinsi Papua Pegunungan. (foto : Dok. Persiba Balikpapan)

JAKARTA, G-SPORTS.ID – Skuat Persiba Balikpapan di bawah kendali head coach Nil Maizar, tengah bersiap diri menyongsong  kompetisi Liga 2 2023/2024, Rencananya akan digulirkan  pada awal bulan September 2023 mendatang. 

Tim berjuluk Beruang Madu itu, saat ini masih melangsungkan training center (TC), di Lapangan PSF (Pancoran Soccer Field) Pancoran, Jakarta Selatan. Tim yang nantinya direncanakan berkuatan 25 pemain, masih terus berburu pemain baru lokal. Termasuk rencana untuk mendatangkan dua legiun asing Asia dsan non-Asia.    

”Dua minggu latihan, komposisi Persiba Balikpapan sudah terlihat dan itu terus kita pantau sambil berjalan. Siapa nantinya yang menjadi starting eleven, siapa yang masuk dalam tim inti continue dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Kita tentu butuh waktu,” ujar Nil Maizar. 

“Prinsipnya gambaran secara umum sudah kelihatan. Kita memaksimalkan komposisi yang sudah ada untuk menjadi lebih baik. Termasuk kemungkinan sejumlah pemain baru yang trial akan gabung tim.”.

Gaya Goyang Yosim Pancar Papua di Persiba Balikpapan

Menariknya diantara 24 pemain lokal termasuk pemain magangnya, tim Beruang Madu juga diperkuat empat pemain asal Tanah Papua. Pemain yang telah malang melintang di klub-klub, baik Liga 1 maupun Liga 2, bahkan pernah memperkuat Tim Garuda (Indonesia). 

Ciri khas dan gaya bermain mereka yang all out, pekerja keras,  dan ngeyel atau ngotot dengan fisik mumpuni. Selain memiliki pengalaman, mereka menjadi kebutuhan lini per lini dan warna tersendiri. Bagi tim yang dinahkodai Presiden Klub, Gede Widiade tersebut.  Terlebih pada Liga 2 2023/2024 mendatang yang diikuti 28 tim terbagi dalam tiga grup barat (9 tim), tengah (10 tim), dan timur (9 tim). Persiba Balikpapan tergabung di Grup Timur yang relatif keras. 

Bersama tiga tim asal Tanah Papua, Persipura Jayapura, Persewar Waropen, dan PSBS Biak-Numfor. Kemudian Persipal Palu (eks Babel United), Deltras FC Sidoarjo, Sulut United, Maluku Utara United (eks Putra Delta Sidoarjo), dan Kalteng Putra FC.

Gaya bermain pesepakbola asal Tanah Papua yang memiliki ciri khas tersendiri sudah dikenal sejak lama. Terutama kental uertama pada kompetisi Antar Perserikatan era awal 1970 hingga 1990-an. 

Yakni dengan goyang Yosim Pancar atau Yospan, sebuah tari pergaulan atau persahabatan anak muda di pulau paling ujung timur Indonesia tersebut.

Tak hanya style Yosim Pancar, Tanah Papua juga dikenal  salah satu “pabrik’ pesepakbola handal di Tanah Air. Banyak diantara  mereka kemudian  menyebar ke banyak klub-klub seantaero Indonesia. 

Sederet pemain terkenal era 1970-1990 an itu, sebut saja Hengky Heipon, Tinus Heipon, Timo Kapisa, Leo Kapisa, Robby Binur hingga Yohanes Auri. Kemudian juga Mettu Duaramuri, Henky Rumere, Jacobus Mobilala, Marinus Matui, dan Jafeth Sibi. 

Dua kiper John Pulalo dan Jimmy Pieters, Fred Imbiri dan Yonas Sawor. Hingga generasi Victor Pulanda, Noach Maryen, Theodori Bitbit, Aples Gideon Tecuari, Alexander Pulalo,  era berikutnya dan Eduard Ivakdalam.

Empat Anak Papua di Beruang Madu 

Tercatat ada empat Anak Papua kini berkostum Persiba Balikpapan. Pertama adalah pemain asal Papua sarat pengalaman dan paling senior, Septinus Alua. Dia kelahiran Wamena, ibukota Provinsi Papua Pegunungan, 26 September 1989 silam. 

Berpostur 158 sentimeter gempal dan kekar, Alua yang menempati posisi defensive-midfielder dengna tipikal main tanpa kompromi bak traktor. Karir klubnya, selain Persiba Balikpapan, juga pernah membela PSIS Semarang, Persija Jakarta, dan Perseru Serui. Juga Persiwa Wamena, Persitoli Toli Toli (Papua), dan Bintang Jaya Asahan (Sumut).

Kedua ada Fredi Jefferson Isir, kelahiran Jayapura (Papua), 14 Februari 1994. Menempati posisi winger, pemain lincah dan fesit ini berpostur 168 sentimeter. Sebelumnya berkarir bersama PSBS Biak-Numfor, Madura United. Tim PON Papua 2016, dan Persipura Jayapura U-18 dan Persipura JayapuraU-21.

Ketiga adalah sang predator lini penyerangan (striker), Papua Gosner Paskhalino Komboy Mnumumes. Kelahiran Jayapura (Papua), 11 Mei 1999, Gosner Komboy dengan tinggi badan 164 sentimeter, pintar mencari posisi dan brilian mengeksekusi peluang. Dia pernah bermain untuk Batavia FC, Muba Babel United, Persipura Jayapura, alumni Persipura Jayapura U-17.

Keempat yang termuda, adalah Nevy Alexander Dwaramury. Keponakan legenda tim Mitiara Hitam era 1980-an, Mettu Duaramuri. Pemia ini kelahiran di Jayapura (Papua), 18 Desember 1998. Nevy memiliki postur tinggi 178 sentimeter untuk posisi central-midfielder. Memiliki tipikal gelandang 

Jebolan Tim Indonesia U-19 (2016) itu, juga pernah mempeluang sejumlah klub sebelumnya. Batavia FC, Persiwa Wamena, PS Bengkulu, PPLM Jawa Barat, PPLP Jayapura, dan alumni tim muda Remaja Bhayangkara Club (RBC) Jayapura. 

Septinus Alua
Wamena (Papua Pegunungan), 26 September 1989 
158 cm
Defensive-midfielder
Karir klub :
Persiba Balikpapan
PSIS Semarang
Persija Jakarta
Perseru Serui
Persiwa Wamena
Persitoli Toli Toli
Bintang Jaya Asahan (Sumut)

Fredi Jefferson Isir 
Jayapura (Papua), 14 Februari 1994 
Winger 
168 cm
Karir klub :
Persiba Balikpapan
PSBS Biak-Numfor
Madura United
Tim PON Papua 2016
Persipura Jayapura U-21

Papua Gosner Paskhalino Komboy Mnumumes
Jayapura (Papua), 11 Mei 1999 
164 cm 
Striker
Karir klub :
Persiba Balikpapan
Batavia FC
Muba Babel United
Persipura Jayapura 
Persipura Jayapura U-17

Nevy Alexander Dwaramury 
Jayapura (Papua), 18 Desember 1998
178 cm
Central-midfielder
Karir klub :
Persiba Balikpapan
Batavia FC
Persiwa Wamena
PS Bengkulu
PPLM Jawa Barat
PPLP Jayapura
Remaja Bhayangkara Club (RBC) di Jayapura
Tim Indonesia U-19 (2016)

YOSPAN : Goyang Yosim Pancar atau Yospan Anak Papua warnai skuat Persiba Balikpapan. (foto : Dok. Persiba Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy