10 tahun Tenggelamnya “Kapal” Persema Malang (2013-2023)

Administrator

16/05/2023

MENGHILANG : Persema Malang dalam 10 tahun terakhir (2013-2013) menghilang dari peredaran sepak bola level nasional. (grafis : Menk Karmawan/g-sports-id)

MALANG, G-SPORTS.ID – 10 Tahun terakhir Persema Malang menghilang bak ditelan bumi dari peredaran sepak bola level teratas nasional. Terakhir tampil pada Indonesia Primer League 2013 (IPL) dan setelah Liga Prima Indonesia 2013 (LPI) pada 2011 silam. 

“Persema sebenarnya tidak menghilang, masih eksis di Liga 3 Jawa Timur sejak 2017. Persema step by step untuk bangkikt kembali ke level nasional. Memang itu tifdak mudah dan tentu membutuhkan waktu,” ujar mantan Ketum Askot PSSI Kota Malang, Dr Harris Thofly, SH. Mhum.

Persema sendiri per tanggal 22 Januari 2011, sebenarnya lewat keputusan Kongres PSSI 2011 era Ketua Umum Nurdin Halid di Pan Pasific Nirwana Resort, Tabanan Bali dihapus keanggotaannya karena menyeberang kompetisi IPL. 

Bersama enam klub lainnya, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, Lampung FC, Arema Indonesia, Persipasi Kota Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi. Diperkuat dengan SK rapat pleno Komite Normalisasi, tanggal 4 Juli 2011 Nomor 1152/AGB/82/VII/2011 yang ditandangani Joko Driyono (Plt Sekretaris Jendral PSSI) menghapus hak suara/voter Persema Malang dan enam klub itu. 

Mereka dipersalahkan PSSI karena dinilai telah mengundurkan diri dari kompetisi ISL 2010/2011 (Indonesia Super League) dan menyeberang ke  LPI 2011 (Liga Prima Indonesia) pada saat terjadi krisis sepak bola nasional. 

Saat itu, Ketum Persema saat itu, Peni Suparto menyatakan Persema mundur dari  ISL tanggal 20 Desember 2010 melalui surat nomor 84/PERSEMA-ISL/XII/2010 tertanggal 20 Desember 2010 yang ditujukan kepada kepada PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI).

Dicoret dari keanggotaan PSSI, manajemen Persema lantas melaporkan Nurdin Halid dkk ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional atau The Court of Arbitration for Sport (CAS) yang berkantor pusat di Lausanne, Swiss.

Enam tahun berselang, tim yang kini kembali ke julukan lama Bledeg Biru tersebut, pada tanggal 8 Januari 2017 sila. Bersama enam tim terhukum lainnya diputihkan statusnya oleh PSSI. 

Hanya saja, mereka menilai Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi pada Kongres Tahunan PSSI 2017 di Hotel Aryaduta, Bandung diskriminasi dan blunder. Lantaran karena hanya menempatkan Persebaya Surabaya saja tampil di Liga 2 2017.

Sementara Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Arema Indonesia,  Persewangi Banyuwangi, Lampung FC, dan Persipasi Kota Bekasi dilempar ke Liga 3 masing-masing zona provinsi. Alasan Edy Rahmayadi ketika itu, Persema Malang dari sisi historis dianggap tak layak ditempatkan di Liga 2 seperti Persebaya. 

“Persema Malang sejak ISL 2010 banyak dirugikan oleh keputusan PSSI. Mengapa kami keluar dari ISL 2010 dan masuk LPI 2011, ya salah satu alasannya seperti itu. Tahun 2014 juga ada unifikasi ISL dan IPL, Persema lagi-lagi dirugikan tidak masuk kompetisi hasil unifikasi,” ungkap mantan Manajer tim Persema Malang 2010-2012, Asmuri.

“Tahun 2017 ketika tujuh tim status hukumannya diputihkan PSSI,  Persema ditempatkan di Liga 3, tapi Persebaya malah di Liga 2 2017, alasannya karena sejarah klub. Persema itu memiliki sejarah panjang di Indonesia,” imbuh Asmuri.

Sejatinya Persema memiliki andil besar melahirkan sejumlah  bintang sepak bola, Juga dikenal sebagai ‘pabrik’ pemain nasional sejak 1930-an.  Ada kiper legendaris Timnas Hindia Belanda pada Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis, Tan ‘Bing’ Mo Heng, pemain asal klub HTNH Malang (Hwa Tjiao Nien Hwee) dan tim Voetbalbond Malang en Omstreken (cikal bakal Persema Malang 1934).

Persema juga melahirkan pemain yang kemudian banyak beredar di klub-klub papan atas Tanah Air dan Timnas. Sebut saja kiper Gwan Liep dan Nardirejo, serta Tjee Bien, Liem Hiat Soe, Ghe Dong, serta  dua pemain langganan Timnas Indonesia Mayor Sidhy dan Kho Thiam Gwan era 1952-1961.

Lantas veteran Timnas Indonesia U-19 tahun 1966-1968 Arek Pasar Klojen, Yap Shin Tjuan, dan penjaga gawang Timas Indonesia era 1970-an Suharsoyo. Termasuk Irfan Haarys Bachdim Timnas era 2010-2019.

Nama-nama Aji Santoso, Ahmad Bustomi Arif Suyono, Benny Wahyudi, kiper Joko Ribowo, dan Guntur Ariyadi, Bahkan Munhar, Jaya Teguh Angga, Irfan Haarys Bachdim dan Jeffry Kurniawan dibesarkan Persema. 

Persema tim pertama di Tanah Air yang mampu menggondol Piala Suratin tahun 1965 dan diulangi pada tahun 1996. Bahkan sudah eksis lama menajdi bagian dari perjuangan PSSI. 

Saat masih mengusung nama PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang) mengikuti Kongres PSSI II di Surakarta (Solo,red) di era Ketua PSSI Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Dalam Kongres PSSI tahun 1934 itu, PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang) hadir bersama 12 bond lainnya. 

Menghilang lama, namun sejak tanggal 1 Maret 2019 lalu, dijembatani Walikota Malang, H Sutiaji, Pihak manajemen Persema era 2010-2018 menyerahkan hak kelola tim ke PSSI Askot Kota Malang. 

CEO PT Singosari Sakti (Persema Malang) Didied Poernawan Affandi memberikan hak kelola Persema (bukan hak kepemilikan.red). Kepada  Askot PSSI Kota Malang saat itu diketuai Haris Thofly, di Hall Stadion Gajayana, Kota Malang.

“Kita memaksimalkan Persema Malang mulai dari kompetisi Liga-3 Jawa Timur. Persema adalah tim legendaris di Tanah Air yang telah banyak mencetak pemain-pemain nasional. Persema kita targetkan bisa kembali ke habitannya Liga 1, Memang harus bertahaph,” timpal Wali Kota Malang, Drs. H Sutiaji.        

Persema Malang 2011-2023
2023 Liga 3 Jawa Timur vakum
2022 Liga 3 Jawa Timur vakum
2021 Liga 3 Jawa Timur
2020 Liga 3 Jawa Timur vakum
2019 Liga 3 Jawa Timur 
2018 Absen
2017 Liga 3 Jawa Timur
2016 Absen
2015 Absen
2014 Absen
2013 Indonesia Primer League (IPL)
2012 Indonesia Primer League (IPL)
2011 Liga Prima Indonesia (LPI)

LEGENDARIS : Persema Malang salah satu tim legendaris di Indonesia yang kini berusia 89 tahun. (ilustrasi : Noval Lutfianto/g-sports-id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait