MALANG, G-SPORTS.ID Insiden antara suporter atau penonton di tribun di tengah pertandingan Persik Kediri melawan Arema FC tengah berlangsung, di Stadion Brawijaya, Kediri. Dalam laga pekan ketiga Derbi Jawa Timur, lanjutan komoetisi BRI Liga 1 2023/2024 pada Sabtu (15/07/2023) sore lalu yang berkesudahan 5-2 untuk tuan rumah.
Tak diketahui secara pasti, apakah insiden itu melibatkan melibatkan oknum pendukung tuan rumah (Persimania). Dengan pendukung tim Singo Edan, Aremania dala laga yang diwasiti Naufal Adya Fairuski (Bandung) dan ditatap 5.872 orang penonton tersebut.
Namun demikian, Manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas secara ksatria mewakili manajemen dan tim merasa perlu untuk meminga maaf kepada Panpel Kediri dan Persikmania, apakah kejadian itu melibatkan atau tidaknya oknum Aremania.
Mungkin berlebihan jika mereka disebut ada oknum Aremanai yang terlibat dalam insiden itu. Tetapi jika memang betul adanya ada oknum pendukung Arema, kami memohon maaf, kami masih sangat menghargai, ungkap Wiebie Dwi Andriyas.
Kalaupun itu benar, mungkin itu murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka yang ingin memberikan dukungan kepada tim kesayangannya dan memberikan dukungan langsung ke stadion, imbuh Wiebie Andriyas.
Dia juga meminta insiden itu bias dijadikan sebagai bahan evaluasi kedepan terkait apa saja yang harus diantisipasi semua pihak. Bahwa PSSI dan PT Liga Indonesai Baru (PT LIB) bersama pihak kepolisian, dalam regulasinya mengharamkan atau melarang suporter tim tamu hadir di kandang tim tuan rumah, Mendukung langsung tim kesayangannya dalam pertandingan away.
Terkait regulasi, Wiebie menyebutkan bahwa jika melihat kultur suporter dalam sepak bola Indonesia hal itu tidak bisa dilakukan secara instan. Bahkan ada hal-hal yang harus diadaptasi dan diantisipasi serta diproteksi oleh sistem.
Terkait larangan fans tandang sesuai regulasi itu butuh proses tentunya untuk adaptasi dan kami dari klub akan bantu untuk melakukan sosialisasi, termasuk bagaimana sistem penjualan tiket secara online mengatur itu semua sehingga antisipasi bisa dilakukan untuk identifikasi lebih awal siapa saja yang masuk ke dalam stadion, tegasnya.
Terlepas dari hal tersebut, Wiebie mengucapkan terimakasih kepada Polres Kediri Kota dan Polres Kediri Kabuaten. Telah membantu melakukan pengamanan dan membawa korban dari insiden tersebut ke rumah sakit.
“Kami ucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian dari Polresta Kediri Kota dan Polres Kediri Kabupaten yang melakukan pengamanan pertandingan. Dan membantu membawa suporter yang menjadi korban dari insiden tersebut ke rumah sakit,” ujarnya lebih jauh.