SURAKARTA,G-SPORTS.ID – Inilah saatnya tim-tim kuat level dunia akan saling beradu kecanggihan dalam hal pembinaan pemain usia muda U-17.
Panggung tersebut akan tersaji di babak di semifinal FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa 28 November 2023.
Dari empat negara yang akan tampil nanti pada akhirnya dua tiket akan menjadi milik mereka yang terbaik.
Secara total Jerman dan Argentina memiliki tujuh gelar juara Piala Dunia FIFA. Akan tetapi, keduanya belum pernah meraih gelar juara dunia di level U-17. Pada hari Selasa di Surakarta itulah kedua negara adidaya sepak bola dunia ini akan membuktikannya dan memperebutkan satu tempat di final dimana akan menjadi kesempatan satu-satunya merebut gelar yang notabene terlalu sulit untuk diraih.
Argentina akan tampil dengan semangat baru setelah kemenangan 3-0 di babak perempat final atas rival abadinya, Brasil.
Pelatih Diego Placente, memberi garansi timnya tidak akan kehilangan fokus dan antiklimkas menyusul kemenangan fantastis atas Brasil.
“Kami tidak ingin bersantai sekarang,” katanya singkat.
“Kami tahu apa yang diperlukan untuk sampai ke sini dengan kemenangan melawan Brasil. Itu adalah pertandingan balas dendam bagi kami setelah Brasil mengalahkan mereka di Kejuaraan U-17 Amerika Selatan. Kami telah bekerja keras dengan para pemain sejak saat itu dan telah berkembang. Kami tahu bahwa kami bisa membuat sejarah. Kami bangga dengan apa yang tim senior kami lakukan untuk memenangkan Piala Dunia tahun lalu dan kami akan mencoba melakukan hal yang sama. Kami sangat antusias,” kata dia menambahkan.
Placente sendiri mengapresiasi sang kapten, Claudio Echeverri. Ia menilai, penampilan Echeverri menjadi salah satu penampilan terbaik sepanjang masa di FIFA World Cup Indonesia 2023 khussunya saat melawan Brasil dimana ia mencetak hattrick yang memukau untuk menegaskan potensinya yang tak terbatas.
Selain memuji kemampuan Echeverri dalam mengubah permainan, Placente juga memberikan pujian atas kualitas kepemimpinan pemain bernomor punggung 10 tersebut karena penuh inspiratif.
“Claudio adalah pemain yang sangat berkelas. Ia terus berkembang, dan ia masih harus banyak belajar. Ia telah menunjukkan kualitas permainannya dan ia juga sangat rendah hati. Sejak ia masih kecil, ia selalu memiliki tekad yang kuat. Ia juga seorang pemimpin. Ia membantu semua orang, ia berbicara kepada tim sebagaimana layaknya seorang pemimpin, baik di dalam maupun di luar lapangan. Itulah mengapa saya memilihnya sebagai kapten,”kata dia memungkasi. (sumber:fifa.com)