BANDUNG, G-SPORTS.ID – Tokoh sepakbola Bandung yang juga manan Sekretaris Umum Persib 10982 -1994, M Achwani kembali menulis secara gamblang di akun facebook miliknya. tentang pro dan kontra Hari Lahir Persib yang akan diubah dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919. Berikut petikannya :
“”Sebenarnya sy lebih suka mendengarkan cerita Persib masa kini dan masa depan, tetapi sayangnya belum terwujud mendengarkan hal seperti itu, karena yg terjadi sekarang sy baru berkesempatan mendengar cerita tim sejarah penentuan hari jadi Persib dalam pertemuan tanggal 4 Januari 2024 lalu, yg menurut sy tak perlu lagi ada yg dipertentangkan atau dipermasalahkan apalagi dipersalahkan, hanya karena Persib lahir belakangan dari PSSI tetapi disebut sebagai salah satu pendirinya, itu sebenarnya kan ada penjelasannya sendiri sesuai data primer dari dokumen organisasi otentik yg berupa buku2 yg diterbitkan Persib maupun PSSI, yg memuat tentang sejarah Persib maupun PSSI sesuai masanya.
Bersumberkan dokumen buku2 HUT PSSI ke 30, 40, 50, 60, 70 tahun, tertulis jelas BIVB adalah salah satu dari 7 bonden kota pendiri PSSI pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta.
Bersumberkan dokumen buku2 HUT Persib ke 25, 30, 40 tahun, dan Buku Pedoman Dasar Persib (1954), berdirinya Persib tertulis jelas tanggal 14 Maret 1933.
Persib memang benar lahir 3 tahun setelah PSSI berdiri sebagai hasil fusi BIVB/PSIB dengan NVB, oleh karena itu Persib tidak bisa dikatakan begitu saja langsung sebagai penerus sepenuhnya dari BIVB, tetapi merupakan penerus hasil fusi dari BIVB/PSIB dan NVB yang membidani lahirnya Persib, sehingga memang kemudian Persib adalah pewaris tunggal dan penerus keanggotaan PSSI dari bonden kota Bandung pendiri PSSI, yg dibahasakan kemudian setelah perang kemerdekaan oleh para pelaku sepakbola di tanah air bahwa Persib adalah salah satu pendiri PSSI.
Memang BIVB bonden kota Bandung sebagai salah dari 7 pendiri PSSI berbeda sendiri dengan 6 bonden kota lainnya, sebagai contoh VIJ kemudian berubah nama langsung menjadi Persija Jakarta, lalu VVB kemudian berubah nama langsung menjadi Persis Solo, BIVB tidak serta merta langsung berubah menjadi Persib, karena Persib lahir dari fusi antara BIVB/PSIB dengan NVB terlebih dahulu.
Dari “Naskah Akademik Hari Jadi Persib,” (NA) kita baru tahu kalau tim sejarah Persib itu tidak memiliki dokumen otentik organisasi lengkap yang diterbitkan oleh Persib dan apalagi PSSI, atau kalau punyapun terbatas, sy lihat mereka punya copy buku HUT Persib ke 25 dan 30, tetapi kemudian sy beri copy buku HUT Persib ke 40, dan tidak punya pula buku PD dan PRT Persib yg terbit th. 1954, sedangkan dokumen otentik buku2 yg diterbitkan oleh PSSI seperti buku HUT PSSI ke 30, 40, 50, 60, 70 dan AD-ART PSSI jaman dulu juga tidak punya.
Sehingga keterbatasan sumber primer sebenarnya dikarenakan tidak memiliki atau tidak melirik dokumen2 atau buku2 yg diterbitkan oleh organisasi dimaksud dan dikisahkan pelaku sejarahnya sendiri yang berkompeten, sehingga akibatnya tim sejarah tersebut kemudian dalam membuat analisa dan kesimpulannya dalam hal tertentu menjadi tidak bisa tepat.
Para pelaku sejarah Persibpun tahu sebenarnya, kalau tanggal berdirinya Persib ada beberapa versi, seperti menurut kliping2 koran jaman “voor de oorlog,” sesuai nara sumbernya masing2 ada yg menyebut terjadi di tahun 1932, ada yg menyebut terjadi di tahun 1933 atau ada yg menyebut tahun 1934.
Hal itu sebenarnya sudah dibicarakan dan selesai dibahas oleh para pelaku sejarahnya sendiri seusai perang kemerdekaan, yg lebih memilih tanggal 14 Maret 1933, karena dianggap selaras dengan semangat kaum pergerakan dan lebih memiliki ciri kebangsaan di jaman Hindia Belanda, yg kemudian permasalahan ini dibawa ke “Rapat Anggauta Biasa Persib Bandung pada tanggal 25 April 1954, untuk menetapkan dan mengesahkan Pedoman Dasar Persib, di mana pada pasal 2 disebutkan “Persib berkedudukan dan didirikan di Bandung pada tanggal 14 Maret 1933 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.”
Guna menguatkan agar generasi penerusnya tahu tentang tanggal berdirinya Persib yg sebenarnya, lalu pengurus Persib pada waktu itu mengirimkan surat permohonan pengesahan legalitas ke Menteri Kehakiman RI tertanggal 2 Mei 1954, di tanda tangani oleh R Ibrahim Iskandar sebagai Ketua dan R Soeboer Soeriadinata sebagai Penoelis, kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tertanggal 7 Agustus 1954, dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 22 Oktobet 1954.
Jadi kalau para pelaku sejarah Persib yg mengalami atau melakoninya sendiri dari sejak jaman penjajahan hingga Indonesia merdeka, yang kemudian pada tahun 1954 mereka berkumpul dalam sebuah forum Rapat Anggauta Biasa Persib dan bersepakat memilih serta menetapkan tanggal kelahiran Persib adalah 14 Maret 1933, itu sudah “given” atau untuk diterima jadi oleh generasi penerus yg mengurus Persib siapapun dia untuk sepanjang masa.
Lalu masa ada orang2 di jaman sekarang yg bukan pelaku sejarahnya yg tak pernah mengalaminya sendiri dan tak tahu apa yg sebenarnya terjadi dibalik itu, terus ujug2 memilih-milih tanggal sendiri di luar kemauan para pelaku sejarah Persib, dan kemudian merekomendasikan tanggal lain berdirinya Persib yg baru asal lebih tua tahunnya atau sebelum th. 1930 dengan hanya mendasarkan sumber dari kliping2 koran jaman baheula saja tanpa memperhatikan data2 otentik dari dokumen2 atau buku2 yg diterbitkan organisasi sepakbola resmi yg seharusnya dijadikan sebagai sumber utama (primer), karena data2 itu dibuat atau disusun oleh para pelaku sejarahnya sendiri yg memiliki kompetensi tinggi.
Kalau saja para pelaku sejarahnya tidak menetapkan tanggal lahirnya Persib, maka generasi sekarang bisa saja memilih tanggal kelahiran Persib semau kita dari banyaknya alternatif yang ada, tetapi ini berbeda karena sudah ditetapkan para pelaku sejarahnya sendiri maka tanggal lahir Persib adalah sebuah keniscayaan.
Tinggal tim sejarah Persib menjelaskan saja dengan baik kepada khalayak mengapa lahirnya Persib lebih muda dari PSSI, kemukakan dengan jelas siapa pendiri PSSI yang berasal dari bonden kota Bandung, siapa BIVB, siapa itu PSIB, siapa itu NVB, siapa itu PSKB, lalu siapa berfusi dengan siapa sehingga bisa melahirkan Persib sesuai dengan tanggal yg ditetapkan para pelaku sejarahnya, dlsb.
Lalu lebih jauh dari NA, ternyata dalam kata pengantarnya (halaman v) berangkat dari pemikiran yg dilempar begitu saja hanya karena Persib lahir belakangan tapi ikut mendirikan PSSI 3 tahun sebelumnya sebagaimana tercantum dalam Statuta PSSI katanya, padahal itu bisa diterangkan sebagaimana penjelasan di atas tentang hal itu, Karena dokumen2 PSSI jaman dulu menuliskannya BIVB sebagai salah satu pendiri PSSI tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta.
Sama seperti yg tercantum dalam halaman 48 buku Sepakbola (1970) tulisan Maulwi Saelan Ketua Umum PSSI (1964-1967), menyebut “tepat tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta berkumpulah utusan2 dari 7 bond kota untuk membentuk Organisasi persepakbolaan nasional salah satu utusan itu adalah dari Bandoeng Indische Voetbalbond (BIVB) sebagai salah satu pendiri PSSI tanggal 19 April 1930.”
Juga sama tercantum dalam halaman 45 buku Sepakbola Indonesia Alat Perjuangan Bangsa (2010) tulisan Nurdin Halid Ketua Umum PSSI (2003-2011), menyebutkan “Wakil Bandoengsche Voetbalbond (BIVB) adalah salah satu peserta Konfrensi Pembentukan PSSI tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta.”
Dan juga sebagaimana disebutkan di atas memang Persib baru lahir kemudian sebagai hasil fusi BIVB/PSIB dan NVB, sehingga kemudian Persib adalah pewaris tunggal dan penerus keanggotaan PSSI dari bonden kota Bandung salah satu pendiri PSSI. Jadi orang selanjutnya tentu saja membahasakannya Persib adalah salah satu pendiri seperti yg tercantum dalam Statuta PSSI (masa iya sih setelah Indonesia merdeka bonden kota Bandung pendiri PSSI masih disebut BIVB?).
Selain itu dalam bab I Pendahuluan dari NA ini ada hal yg tidak tepat (halaman 1), yaitu narasi “Persib merupakan klub sepakbola profesional yg berangkat dari perserikatan, bukan klub yang sengaja dibentuk untuk sebuah kompetisi,” ya tidak begitu sebenarnya, karena dulu perserikatan (bonden) didirikan untuk menyelenggarakan kompetisi internal dan juga mengikuti kompetisi PSSI (super klub), sebagaimana tercantum dalam pasal 12 PRT Persib ayat 5 dan ayat 6 (1954).
Dan dulu sy ketika masih menjadi Sekum Persib (1982-1994) menjalankan kegiatan serupa seperti tersebut di atas bersama pengurus Persib sesuai Ad-ART Persib masa itu, tugasnya juga menyelenggarakan kompetisi antar PS anggota dan menyelenggarakan pula kegiatan tim Persib mengikuti kompetisi PSSI, disamping itu perserikatan masih punya tugas lainnya yaitu menyelenggarakan kegiatan SDM seperti pengadaan tenaga Wasit, PP, IW, Pelatih, admin, dll.
Selanjutnya di bab III NA, pada halaman 64 tidak disebutkan dalam kata sambutan Komarawinata sebagai Ketua Persib (1960-1963) padahal beliau menulis di halaman 4 Buku HUT Persib ke 30 pada paragrap teratas “Tepatnya Persib berusia tiga puluh tahun pada tgl. 14 Maret 1963,” ini artinya Persib didirikan pada tanggal sama bulan sama pada tahun 1933 (kenapa NA tidak menyebut dan menyembunyikan data ini?). Dan di halaman yg sama memang benar Komarawinata membahasakannya dengan menyebut “Persib merupakan salah satu pendiri PSSI” tetapi itu maksudnya BIVB, karena beliau juga membahasakan untuk VIJ disebut Persija serta VVB juga disebut Persis Solo dan 4 bonden kota lainnya juga sudah dibahasakan dalam nomenklatur Indonesia setelah merdeka, yaitu PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya. PSM Madiun dan PSM Magelang, memang semua berganti nama langsung dari nama bahasa Belanda pada jamannya, tetapi Persib berbeda ia tidak langsung berubah dari BIVB, tetapi merupakan hasil fusi BIVB/PSIB dan NVB.
Di halaman 67 NA, Ating Prawira Prawirasastra Ketua Persib 1958-1960 dalam buku HUT Persib ke 25 halaman 4 walau tak menyebut tanggal bulan tetapi beliau menyebut “tahun 1933 sebagai tahun berdirinya Persib,” kemudian Munadi Ketua Persib 1948, sama pada buku HUT Persib ke 25 halaman 19 menyebutkan walau tanpa tanggal, kelahiran Persib disebut oleh beliau “bulan Maret 1933.”
Ibrahim Iskandar juga membuat tulisan di buku HUT Persib ke 25, di halaman 34 menulis “Sebelum Persib dilahirkan, di Bandung berdiri bond sepakbola nasional ialah PSIB dan NVB, yang kemudian dipersatukan pada bulan Maret 1933 dan bond baru ini diberi nama Persib,” yang diketuai oleh Alm. Sadikin?, padahal dikesempatan lain menyebut Alm Anwar Pamuntjak sebagai ketuanya, saat Ibrahim Iskandar menyebutkan dalam tulisan yg berjudul Sedikit Tentang Persib pada halaman 35 buku HUT Persib ke 30-1963.
Dan Ibrahim Iskandar Ketua Persib 1951-1957/Komda PSSI Jabar, dalam NA tidak disebutkan kalau beliau sebenarnya menyebut dengan jelas “tanggal kelahiran Persib adalah 14 Maret 1933,” itu tercantum dalam tulisan beliau yg berjudul Sekilas Pandang Mengenai Persib di buku “Pasang Surut 40 tahun Persib” (HUT Persib ke 40-1973) halaman 23. Kalau data ini sebelumnya memang tak dipunyai tim sejarah Persib.
Juga tanggal kelahiran yg ditulis jelas di buku Pedoman Dasar Persib tahun 1954, di pasal 2 disebutkan “Persib berkedudukan dan didirikan di Bandung pada tanggal 14 maret 1933 untuk waktu yg tidak ditentukan lamanya.” Buku ini juga tak dimiliki oleh tim sejarah Persib.
Tak memiliki 2 buku terakhir yg diterbitkan oleh pengurus Persib waktu itu membuat tim sejarah Persib tidak banyak memiliki data otentik sehingga tentu saja analisa dan kesimpulan yg dibuatnya dalam NA yg berkaitan dengan hal tersebut di atas menjadi tidak tepat.
Itu baru 3 hal contoh sementara dari pengantar, bab I dan bab III NA yg membuat ada bagian2 analisa dan kesimpulan NA yg tidak tepat, dan tanggapan selengkapnya terhadap isi buku NA tersebut akan dibuatkan tersendiri nanti selengkapnya.
Padahal kalau mau, sebenarnya tim sejarah Persib juga bisa melacak dari kliping2 koran HU Pikiran Rakyat atau PR Minggu karena disana juga bisa banyak ditemukan data informasi tentang kePersiban, seperti lahirnya Persib dan bonden kota Bandung pendiri PSSI, diantaranya ada kliping tulisan sy di PR Minggu tentang hal itu, karena sypun pernah menulisnya di surat kabar PR Minggu tanggal 9 Mei 1993 halaman 15 “Persib lahir sebagai Alat Perjuangan” sebagai bagian satu dari tiga tulisan yg berjudul “CATATAN LINTASAN SEJARAH PERSIB 14 MARET 1933-1993,” ditulis berkaitan dengan HUT Persib ke 60. Selanjutnya sy menulis “Untuk lebih menggalang persatuan dan kekuatan yg ada guna melawan keangkuhan bangsa Belanda, maka pada tanggal 14 Maret 1933, bertempat di gedung Sekolah Karang Kaputran JL. Kapatihan Bandung, yg berubah menjadi Hotel Rahayu. Kemudian kedua perkumpulan bangsa kita (BIVB/PSIB dan NVB) “bersepakat untuk melebur diri dan didirikanlah Persib (Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung).”
Lebih lanjut sy menulis “Sebelum melebur kedalam Persib, BIVB pada tanggal 19 April 1930 bersama-sama bond sepakbola bangsa kita lainnya yaitu VIJ Jakarta, PSM Mataram Yogyakarta, VVB Solo, MVB Madiun, IVBM Magelang, dan SIVB Surabaya bersepakat untuk mendirikan Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia (PSSI) di kota Yogyakarta.”
Itu sebagian paragrap dari yg sy tulis di surat kabar PR Minggu pada tanggal 9-16-23 Mei 1993, yg bersumberkan dari buku HUT Persib ke 25 tahun 1958 (tulisan Munadi tentang berdirinya Persib), dan dari sumber lainnya (buku2 HUT PSSI 30-40-50-60-70 yang isinya sama tentang BIVB sebagai salah satu pendiri PSSI).
Kliping koran ini nampaknya juga tidak dilirik atau dijadikan sebagai salah satu rujukan oleh, tim sejarah Persib, padahal tulisan sy yg berjudul CATATAN LINTASAN SEJARAH PERSIB 14 MARET 1933-1993 itu isinya berbasiskan dokumen2 otentik oganisasi Persib dan PSSI, serta sumber lainnya dari para penutur pelaku sejarah Persib dan penerusnya.
Dan selain itu, untuk diketahui pula tim sejarah Persib, bahwa bila masih ingin merubah tanggal berdirinya Persib, tidak bisa hanya berhubungan dengan Klub Persib Pro saja, tetapi harus juga berhubungan dengan Askot PSSI Bandung karena hal ini berkaitan dengan aspek hukum, sebab dulunya keduanya berasal dari induk yg sama yaitu Perserikatan Persib, yg kemudian membelah diri menjadi Klub Persib Pro dan Askot PSSI Bandung, oleh karena itu keduanya sama2 memiliki legacy dari Perserikatan Persib. Kedua pihak ini harus bersepakat bulat untuk memutuskan sesuatu yg prinsipil, dan kalau salah satu pihak tidak setuju tim sejarah tidak bisa melanjutkan keinginan untuk merubah tanggal lahir atau untuk merubah hal lainnya yg bersifat prinsip tentang kePersiban.
Ok, kalau sudah dijelaskan dengan data dan informasi berbasiskan dokumen2 otentik lawas Persib maupun PSSI serta bersumber dari penuturan pelaku sejarah Persib dan penerusnya seperti yg diungkapkan dalam esai ini lalu kemudian masih ada juga pihak yang tetap berkeinginan lain, kelewatan itu namanya, kalau sudah begitu “lalu nikmat mana yg masih kau dustakan.”
SELESAI dulu om, nanti bisa dilanjutkan kembali. “”