Jika Tidak Ditangguhkan, Perubahan Hari Jadi Persib Oleh PT PBB akan Dibawa ke Ranah Hukum

Administrator

29/12/2023

SEJARAH: Konsolidasi PSSI Kota Bandung bersama Tokoh dan 36 Ps menentang pemuatar balikan sejarah kelahiran Persib (fOTO; Arief /G-SPORTS.ID)

BANDUNG, G-SPORTS.ID – 36 Perkumpulan Sepakbola (Ps) di Kota Bandung ramai-ramai menentang PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menyusul pengesahan Hari Jadi Persib hasil perubahan dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919. 

Perubahan Hari Lahir Persib itu dinilai perbuatan yang sangat menyakitkan sebagai upaya pemutar balikan sejarah perjalanan Persib Bandung yang selama 90 tahun selalu diperingati setiap tanggal 14 Maret.

Oleh karena itu, selain menentang, PSSI Kota Bandung dan 36 Ps meminta PT PBB untuk menangguhkan peringatan Hari Jadi Persib yang rencananya akan digelar pada 5 Januari 2024, mendatang. 

Demikian benang merah yang terangkum dalam Konsolidasi PSSI Kota Bandung bersama Para Tokoh dan 36 Ps yang digelar di Gedung Asprov PSSI Jawa Barat Jalan Lodaya, Minggu 24 Desember 2023.

Konsolidasi itu sendiri diinisiasi oleh PSSI Kota Bandung. Hadir dalam konsolidasi tersebut, Ketua Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya. Para sesepuh Persib, Y. Soenaryono, Obon, M Achwani, Indra Thohir, H Taufik Faturohman dan para pimpinan 36 Ps. Sementara itu, dari PT PBB dihadiri Deputy CEO, Teddy Tjahjono dan Komisaris H. Yoyo S Adireja.

H. Taufik Faturohman yang juga pemilik Ps IPI GS dengan keras meminta PT PBB untuk menangguhkan rencana memperingati Hari Jadi Persib hasil perubahan itu.

“Alasan dari PT PBB (Teddy Tjahjono) tidak masuk akal. Tadi oleh kita terdengar, beliau agak kebingungan kenapa Persib tahun 1933 berdiri, sedangkan Persib ikut membidani lahirnya  PSSI tahun 1930. Kan yang berangkat ke Solo itu bukan Persib, bukan Persija, bukan Surabaya. Itu masih nama-nama ke Belanda. Dan baru tahun 1933 berdiri. Itu sudah terpatahkan. Jadi jangan membangunkan Maung yang tidur. Yang namanya Pak Oto Iskandar itu pejuang, itu Ketua Umum Persib yang ketiga. Kalau ada miss tentang Hari Jadi Persib ‘meren’ Pak  Oto juga protes. Meren Pak (kurir?), meren anaknya Dewi Sartika Pak Gatot (Atot) juga  protes. Kan bahaya. Masa kita tidak percaya ke mereka. Saya belasan tahun di Persib, tiap mengadakan ulang tahun tidak ada yang protes, berbeda seperti yang Pak Teddy katakan banyak yang protes. Dan itu belum pernah, sok siapa yang ada menghadap ke saya. Saya punya data,” kata Taufik Faturohman membeberkan.

Jadi Persib, katanya, kapan dikumandangkan merdeka, yaitu waktu  Oto proklamirkan merdeka di Sumedang. Sementara dikumandangkannya kata Persib terjadi pada tanggal 18 Maret tahun 1934. Akan tetapi katanya, buku rintisan adalah pada waktu 14 Maret 1933. 

“Sama seperti hari jadi jabar dikumandangkan waktu tahun 2000. Padahal rintisannya kita sepakati bulan November tahun 99 di kantor PR. Saudara Atep sebagai penyusun buku Maen Bal juga gegabah, langsung membuat kesimpulan Persib lahir tanggal 18 maret 1934. Punten, sejarah itu ada berdasarkan bukti tertulis ada juga lisan. Jadi kalau misalnya tetap dilaksanakan peresmian perubahan nama, silahkan saja tapi jangan Persib. Udah aja BIVB, karena Persib dengan BIVB 1919 itu tidak nyambung. BIVB 1919 itu bubar tidak puguh ceritanya. Jadi tolonglah kita hargai leluhur kita sesepuh kita. Yang namanya nama itu menang ngabubur berem ngabubur bodas. Walaupun sama profesional saya tidak percaya, penelitian gimana yang bayar,” ujar Taufik membeberkan lagi.

Lain halnya dengan Ketua Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya. Apabila, PT PBB tetap menerbitkan Hari Jadi Lahir pada 5 Januari (1919), maka pihaknya akan membawa ke ranah hukum.

“Kalau tetap hari lahir tanggal 5 Januari 1919 dan  tetap dilaksanakan otomatis akan kami tuntut ke pengadilan. Kami minta ditangguhkan, karena jelas sekali, tadi dalam diskusi minta ditangguhkan. Kalau dipaksakan, tidak ada jalan lain. Kalau mau tetap hari lahirnya itu (5 Januari 1919) ya bukan Persib lagi. Ya jika  tetap hari jadinya tanggal itu (5 Januari 1919), itu bukan nama Persib lagi dan berarti Persib yang 1933- nya harus dikembalikan kepada kita (Ps),” ujar Yoko menegaskan.

Yoko yang juga pemilik Ps Saswco, berharap, ada keterbukaan dari pihak PT PBB tak hanya persoalan Hari Jadi Persib, tetapi persoalan lainnya yang menyangkut hak 36 Ps.

“Jawabannya kan sudah tahu, bahkan sudah  ‘ngebisikin’ ke telinga saya untuk kita bicarakan lagi. Semoga terbuka, tapi kadang-kadang hasil akhirnya tetap saja gelap gulita. Kalau untuk saya, sebenarnya akan menunggu mandat dari kawan-kawan. U-18 ke bawah, kembalikan lagi ke kita, jangan seperti sekarang kalau ada Akademi Persib itu sudah pasti Persib Bandung. B-nya itu pasti Bandung. Sekarang kan aneh, Akademi Persib tapi di Garut,  Banjar, Bandung Majalengka, kayak angkot saja. Lalu ada yang aneh lagi ada Akademi Persib Bandung tapi di Pati. Jadi untuk saya sudah cukup, pelatih-pelatih Bandung terdzolimi. Jawaban dari PT PBB dalam konsolidasi itu hanya ngambang-ngambang saja,” kata Yoko mengungkapkan.

Disisi lain, pemilik Ps Nusa Raya, Budi Agung menimpali bahwa perubahan Hari Jadi Persib harus dikaji ulang agar ada kepastian hukum dan sejarahnya.

“Saya pikir ini sangat perlu. Karena kemarin saya sampaikan, tim peneliti yang mengkaji didalamnya tidak ada satupun tokoh sepak bola yang mengerti tentang sejarah sepak bola. Maka dari itu harus ada kolaborasi. Saya berharap PT PBB bisa mengkaji ulang kembali. Jadi ada kolaborasi antara tim penelitian secara akdemik dengan tokoh-tokoh sepak bola yang mengerti sejarah sepak bola Persib,” kata Budhi Agung, menegaskan. 

Budi mengingatkan mewakiki 36 Ps, akan mengajukan keberatan perubahan Hari Jadi Persib. Keberatan tersebut akan dilakukan secara tertulis.

“Sudah saya sampaikan kepada Pak Ketua PSSI Kota Bandung, kita akan mengajukan keberatan secara tertulis. Artinya, kita keberatan atas perubahan hari lahir dan juga kalau ada pengesahan yang 5 Januari 1919. Karena saya pikir melanggar statuta yang telah ditetapkan, disitu sudah dijelaskan tidak boleh merubah apapun dengan alasan apapun,” ujarnya menjelaskan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait