Anies Baswedan tentang Sepak Bola, Tragedi Kanjuruhan, dan Rencana Bangun 11 Stadion di Indonesia

Administrator

10/01/2024

1 views
DENGAN LEGENDA - Calon Presiden Republik Indonesia, Anies Baswedan (kanan), bersama legenda sepak bola Indonesia, Ismed Sofyan dan Erol Iba saat memperlihatkan rancangan stadion yang akan dibangun jika dirinya terpilih sebagai Presiden. (G-Sports.id).

JAKARTA, G-SPORTS.id – Sepak bola itu sederhana, mudah, dan menyenangkan. Sepak bola itu bahkan menyatukan jika ada yang terserak, bukan malah membuat jarak pemisah. Sepak bola memiliki fungsi yang sangat luas secara positif, termasuk menciptakan anak-anak masa depan yang sehat raga dan sehat jiwanya.
Pesan-pesan itulah yang terbersit dari pemikiran dan gagasan calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan dalam acara dialog dengan para legenda sepak bola Indonesia dan publik sepak bola di Jakarta, Sabtu (20/01/2024) malam  yang digagas oleh PSF Group dan bekerja sama dengan Tim Kampanye Nasional (TIMNAS) pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Dalam acara ini pula hadir Pemilik PSF Group yang dikenal memiliki kepedulian yang besar terhadap sepak bola generasi muda, Gede Widiade, serta sejumlah legenda sepak bola Indonesia seperti Dede Sulaeman, Yusuf Ekodono, Charis Yulianto, Erol Iba, dan Ismed Sofyan.
Sejak dari awal acara tersebut Anies Baswedan bahkan sudah menekankan pentingnya untuk memilih sikap lebih baik melangkah maju ketimbang mengingat kembali hal-hal yang dialaminya di masa lalu.
Di awal acara ini, host memang mengawalinya dengan menampilkan cuplikan rekaman video yang sempat viral pada masanya. Tepatnya ketika Anies Baswedan yang ketika itu sebagai Gubernur DKI Jakarta, dicegah oleh Paspampres saat hendak turun ke lapangan untuk ikut iring-iringan Presiden Joko Widodo memberikan trofi Piala Presiden kepada Persija Jakarta pada 2018 silam.
Reaksi Anies Baswedan ketika menyaksikan video tersebut pun tenang dan tersenyum. 
“Itu tayangan 2018 ketika itu Persija Jakarta juara Piala Presiden,” kata Anis Baswedan mencoba mengenang dan mengingat momen masa lalu tersebut. 
“Kita semua bangga dan saya pada waktu itu sudah mau turun, jalan bareng-bareng dan terjadilah yang terlihat,” dia menambahkan.
“Kemudian saya kembali duduk, menyaksikan dari jauh. Meskipun saya tidak dekat secara fisik tapi saya merasakan kebanggaan yang sama dengan mereka yang berada di dalam lapangan itu,” katanya lagi.
Pada masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang berhasil membawa Persija Jakarta meraih sejumlah gelar. Bersama Gede Widiade yang ketika itu sebagai manager Persija Jakarta, keduanya menjadi tokoh yang dicintai fans klub kebanggaan kota Jakarta ini. Video Anies Baswedan dijegat Paspampres itu pun tetap masih menarik dan selalu diingat hingga saat ini.
“Tapi sudahlah, itu menjadi hikmah buat kita. Kejadiannya sudah terjadi, sudah lewat. Ke depan, kita harus pastikan bahwa sepak bola mempersatukan. Punya perasaan kebersamaan.”
Bukan kebetulan pula dialog sepak bola ini bertepatan dengan momen Timnas Indonesia tampil di ajang Piala Asia 2023. Timnas Indonesia adalah milik orang Indonesia dan sebagai bagian dari anak bangsa, Anies Baswedan menyatakan sangat bangga dengan Tim Garuda yang menang atas Vietnam di laga kedua fase Grup D Piala Asia 2023 tersebut. Dalam kesempatan awal itu pula, Anis Baswedan menyampaikan ucapan selamat dan menyatakan dirinya dan semua masyarakat ikut bangga.
“Selamat, menang lawan Vietnam, sekaligus juga bersiap karena berikutnya lawan Jepang, mudah-mudahan kita bisa menang juga,” kata Anies Baswedan.
Anies dan sepak bola memang dua hal yang bertautan. Mudah dan menyenangkan yang dirasakan Anies Baswedan ketika dirinya berbicara tentang sepak bola karena pada dasarnya dia sejak kecil sudah menyukai olahraga ini. Kelas 5 SD, Anis Baswedan sudah menciptakan kelompok sepak bola dengan teman-temannya, namanya “Kelabang” yang menurutnya merupakan singkatan dari Kelompok Anak Berkembang.
“Sepak bola itu seperti main sepeda. Sekali dia bisa bermain sepeda, seumur hidup dia bisa. Begitu juga dengan sepak bola,” katanya.

Rencana Membangun 11 Stadion

Karena itu pula, sangat mudah bagi Anies memahami hati dan keinginan masyarakat Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, selain membawa Persija Jakarta juara, Anies Baswedan dalam masa kepemerintahannya pula meninggalkan jejak bukan hanya bagi Jakarta melainkan untuk olahraga Indonesia: Jakarta International Stadium (JIS).
“Pada masa kampanye di Jakarta waktu itu, masyarkat Jakarta mengungkapkan keinginan untuk punya stadion sendiri. Karena kita tidak punya stadion sendiri. Janji itu menjadi fokus kita saat itu.Dan, janji itu sekarang tertunaikan dengan Jakarta International Stadium,” kata Anies Baswedan menegaskan.
“Saya melihat, sepak bola itu sendiri adalah alat pemersatu yang luar biasa bahkan dari skala tingkat klub. Saya merasakan waktu itu pada 2018, bersama Pak Gede Widiade yang saat itu merupakan managernya Persija,” kata Anies Baswedan lagi.
Menurutnya, saat Persija menang, itu sekitar satu jutaan berkumpul di Balai Kota untuk bersama-sama merayakan keberhasilan kemenangan Persija bersama fans dan masyarakat Jakarta.
“Mereka datang dengan berbagai alat transfportasi. Ada yang jalan kaki, ada yang naik motornya sederhana, naik kendaraan umum, atau mereka yang menggunakan mobil mewah. Jadi sepak bola dicintai dari semua strata ekonomi semua bangsa Indonesia.”
Kesetaraan ini pula menjadi ide saat membangun JIS. “Ketika membangun JIS, desainnya adalah bagaimana setiap penonton merasakan seperti berada di VIP. Jadi, sepak bola itu bukan hanya hanya mempersatukan tapi memiliki perasaan kesetaraan.”
Anies Baswedan menyatakan bahwa jika memang dia terpilih sebagai Presiden, membangun stadion adalah salah satu rencana yang akan dilakukan saat menjabat nanti.
“Kami berencana untuk membangun, sekurang-kurangnya 11 stadion bersekala internasional di seluruh Indonesia. Jadi, yang jelas yang sudah kita rencanakan itu Stadion Matoangin, di Makassar yang nanti akan kita bangun. Yang diluncurkan yang kedua adalah Stadion Wasaka di Banjarmasin.

Memperbanyak Lapangan Latihan

Stadion tersebut akan berstandar FIFA, green building (ramah lingkutan). Namun, selain stadion juga akan ada fasilitas lapangan latih, yang menggunakan rumput artifisial.

Lapangan latih ini penting karena akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk membangun generasi sepak bola masa depan yang memiliki kualitas.
Menurut Anies Baswedan, stadion modern itu tidak perlu tempat parkir yang luas, melainkan harus dekat dengan transportasi umum, sehingga mudah dijangkau.
“Stadion yang akan kami bangun nanti harus memberikan kenyamannan, keamanan, dan keselamatan. Kenyamanan bagi penyandang disabilitas. Itu yang kami buat di JIS. Kita ingin menonton dengan selamat pulang dengan selamat.”
“Kenapa kita ingin membangun 11 stadion itu? Karena InsyaAllah, ketika suatu saat nanti kita ditakdirkan menjadi tuan rumah Piala Dunia, kita sudah siap.”

Tentang Tragedi Kanjuruhan

Salah satu legenda sepak bola Indonesia yang hadir dalam acara tersebut, Charis Yulianto, menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan kembali tentang tragedi Kanjuruhan yang membuat tewasnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan tersebut.
“Ini peristiwa hitam dalam sejarah bangsa kita. Jadi setiap nyawa itu adalah sesuatu yang harus dipertahankan. Tugas pertama adanya negara adalah melindungi tumpah darah indonesia,.” kata Anies Baswedan.
Karena itu, Anies Baswedan menyampaikan ada 4 hal yang harus dilakukan atau disikapi terkait tragedi Kanjuruhan.
“Nomor 1 adalah menguak kebenaran, apa yang sesungguhnya terjadi. Yang kedua adalah penegakan keadilan, penegakan hukum. Karena namanya juga ada peristiwa seperti ini.”
“Ketiga kompensasi bagi keluarga korban. Namun, jangan pernah menganggap memberi kompensasi itu sama artinya dengan mengganti,” kata Anis Baswedan.
“Lalu yang ke-4 Komitmen jangan pernah peristiwa itu terulang lagi. Yang keempat ini harus kita lakukan.”

Atlet yang Selalu Menginspirasi

Anies Baswedan pun menyatakan bahwa penting memberikan perhatian yang lebih baik lagi kepada para mantan atlet, khususnya bagi mereka yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa dengan prestasi yang telah diraih.
“Pemerintah harus turun tangan, memberikan hari tua kepada setiap atlet, yang pernah membawa indonesia di level 1 di tingkat internasional. Memastikan tempat tinggalnya aman, bulanannya aman, masa tuanya aman.”
Lalu, para mantan atlet ini akan tetap menjadi bagian penting di hari tuanya. “Bagaimana caranya? menceritakan apa yang telah dia raih, menceritakan apa yang telah dia kerjakan untuk menjadi sukses. Itu harapan saya,” katanya.

Para mantan atlet nanti memiliki tugas pergi ke daerah-daerah untuk membangun motivasi, membangun harapan di benak anak-anak generasi muda. Ini menjadi bagian yang sangat penting bagi Anies Baswedan di tengah zaman yang serba instan ini.
“Saya berharap pemain bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak, di sekolah di rumah, jangan pernah meremehkan pengaruh ini kepada generasi baru.”
Anies Baswedan mengingatkan bahwa hanya ada dua momen ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan yaitu saat kunjungan presiden dan ketika atlet mendapatkan medali emas. Selain itu tidak ada.
“Jadi, kita jamin hari tuanya, dan tolong tetap menjadi inspirasi di hari tuanya,” kata Anies Baswedan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait