Munas Aremania Utas 2024 : Spirit Aremania Warisi Karakteristik Ken Arok dan Singa

Noval Lutfianto

30/05/2024

113 views
AREMANIA UTAS : Aremania akan melangsungkan Musyawarah Nasional (Munas) Aremania 2024, di UMM Dome (Universitas Muhammadiyah Malang), pada tanggal 1-2 Juni 2024. (ilustrasi : istimewa/vall/G-Sports.id)

MALANG, G-SPORTS.ID – Aremania, suporter tim sepak bola kebanggaan Arek-Arek Malang (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu), akan memulai era baru. Melangsungkan Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Utas 2024, di UMM Dome (Universitas Muhammadiyah Malang), Jalan Raya Tlogomas, Malang, pada tanggal 1-2 Juni 2024.

Perhelatan akbar yang juga menjadi ajang memilih kepengurusan Presidium Aremania Utas (satu,red) periode pertama 2024-2026. Momen emas yang diyakini banyak pihak bakal menjadi momen awal era baru suporter Arema di era Revolusi Industri 5.0 atau Society 5.0.

Boleh jadi “pesta demokrasi’ Munas Aremania 2024 yang digelar Aremania tersebut. Merupakan pertamakali di Indonesia dan bahkan menjadi satu-satunya.

Tercatat ada 177 voter dari Korwil (koordinator wilayah) dan Komunitas Aremania akan memilih tujuh anggota Presidium Aremania Utas. Dari total sembilan kandidat yang diajukan dan telah lolos fit and proper test. Pemilihan Presidium Aremania Utas senfiri merupakan agenda utama Munas Aremania, selain agenda-agenda lainnya.

“Sebelumnya pihak kami sudah membuka pendaftaran dan sosialisasi kepada korwil-korwil dan komunitas Aremania. Pendaftaran resmi ditutup 25 Mei 2024. Ada 177 voter dari korwil dan komunitas yang mendaftarkan diri,” jelas Ketua Panitia Munas Aremania, Dyan Berdinandri.

Gagasan Aremania Utas, sejatinya sudah lama menggelinding ke permukaan. Diawali oleh gerakan sosial aksi damai oleh MMGA (Aremania dari kelompok Make Malang Great Again) tahun 2023 silam.

Kondisional yang suka tidak suka harus diakui, tak lepas dari imbas dualisme internal manajemen bahkan yayasan dan tim. Bibit perpecahan dala tubuh Arema Indonesia yang mengemuka sejak Kamis tanggal 4 Mei 2011 silam. Pasca manajemen tim diterpa krisis finansial atau defisit anggaran Rp 5,6 miliar.

Dua kubu berseberangan, baik dari Kubu pendiri tim Singo Edan, (alm) Lucky Acub Zaenal (Sam Ikul) didukung HM Nur. Bergeming tetap mengusung nama Arema Indonesia dan kemudian berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) 2011. Sedangkan kubu Rendra Kresna dan kawan-kawan membawa bendera Arema Indonesia yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Usia dulisme kedua kubu yang berseberangan telah mencapai 13 tahun, Kubu HM Nur Cs masih berdiri dibawah bendera PT Arema Indonesia hingga saat ini. Sebaliknya Kubu Rendra Kresna Cs per tanggal 4 Januari 2016 mendirikan Perseroan Terbatas (PT) baru dengan nama PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI).

Terlepas dari persoalan di atas, identitas dsan karakter Arek-Arek Malang (baca : Arenmaia), tak bisa dilepaskan dari simbolis kekhasan sejarah masa lalu Malang. Yakni Ken Arok, Kerajaan Singhasari atau Singosari dan simbol Singa, binatang yang konon selalu setia “menemani” perjuangan Ken Arok.

Flash-back jauh ke belakang di era “nenek moyang” Aremania atau masyarakat Malang, unity prototyping jauh telah “digagas” eras berdirinya Kerajaan Singhasari atau Singosari. Lewat tangan dingin dan konfidensial Raja pertamanya, Ken Arok yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi (1222-1227).

Pendiri Wangsa Rajasa yang berangkat dari rakyat jelata di Desa Panawijen dengan mimpi besar membangun dan memimpin suatu dinasti baru. Kerja keras pantang mundur membentuk hegemoni imperium baru dan kebersamaan dengan menyatukan wilayah-wilayah parsial.

Ken Arok, sosok muda berkarakter unitas atau pengagung kebersatuan penuh dengan keistimewaan. Seakan karakter penjelmaan Brahma, Wisnu, dan Sywa sebagai kekuatan Trimurti menyatu di tubuhnya. Dia memiliki kecerdasan (Brahma), wibawa (Wisnu) dan keberanian (Sywa).

Simbol Singa juga telah muncul pada era Kerajaan Singhasari (1222-1292). Jika Ken Arok adalah simbol karakter kebersatuan yang memiliki kecerdasan, kewibawaan, dan keberanian diatas rata-rata. Singa atau “Singha” yang digunakan sebagai sebagai nama depan Kerajaan Singhasari dan identik dengan karakteristik Ken Arok.

Singa sosok yang diasosiasikan sebagai penjaga dari sebuah negeri (Kerajaan Singhasari). Simbol pelindung sebuah negeri dari ganggu musuh atau penghalau ganggua lainnya. Seperti arca dan relief Singa yang ada pada dua candi, Candi Jago dan Kidal di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Simbolis Singa, juga secara tak langsung telah menjadi satu bentuk karakteristik masyarakat Malang, Arema, dan Aremania, tegas tanpa basa-basi atau buka-bukaan, dan lugas. Menunjukan mereka memiliki jiwa Singa.

Tiga karakter Ken Arok dan simbolik Singa secara tak langsung juga mengakar kuat dan menjadi trade mark dalam diri Arek-Arek Malang hingga saat ini. Teradaptif sebagai simbol dari tipikal kebersamaan, kesatuan visi dan misi, serta semangat untuk maju mereka.

Rentang 13 tahun “terpecah” internal timnya, namun semangat Aremania tak lekang waktu terus-menerus menyuarakan perdamaian dan kebersatuan. Munas Aremania 2024, tanggal 1-2 Juni 2024 menjadi bukti kuat akan semangat dan

Meskipun bathin dan hati mereka masih berduka, pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 Aremania-Aremanita. Beberepa saat usai laga pekan ke-11 Arema FC versus Persebaya Surabaya Sabtu (1/10/2022) malam lalu, di di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

“Setiap korwil dan komunitas itu berhak mengutus dua voter dan satu pendamping. Mereka harus membawa surat mandat dari korwil dan komunitasnya untuk memilih Presidium Aremania,” imbuh Dyan Berdinandri.

Tamales dan sukses untuk nawak-nawak Aremania dalam menggelar Munas Aremania Utas 2024. Memilih kepengurusan Presidium Aremania Utas periode pertama 2024-2026. (** Noval Lutfianto)

 

satu Respon

  1. edannn wartawan idolaku tulisane, human interest tingkat dewa..suwun sasaji, Sam Nov

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait