BANDUNG, G-SPORTS.ID – Ratusan ribu masyarakat Bandung menyambut kedatangan Sang Juara Persib di Kota Bandung, Sabtu 1 Juni 2024.
Tua, muda tanpa mambatasi semua kalangan, mereka rela berjam – jam berkerumun menunggu kedatangan rombongan tim sejak di Pintu Tol Pasteur, sejak pagi.
Rombongan tim sendiri tiba di Kota Bandung sekitar pukul 13:00 WIB dan transit di pelataran kantor Jasa Marga Pasteur.
Sesuai rencana, rombongan mulai bergerak tepat pukul 14:00 WIB untuk diarak berkeliling kota. Sayang, berjubelnya massa di pintu dan sepanjang jalan Pasteur arak-arakan pun menjadi kacau balau.
Para pemain yang diangkut dengan lima kendaraan wisata Bandros tidak dapat bergerak dengan semestinya.
Hampir berjam-jam rombongan tertahan akibat berjubelnya ribuan massa yang ingin melihat dan menyalami para bintang lapangan Persib yang baru saja membawa pulang tropi BRI Liga 1 2023/2024 Champions Series setelah mengalahkan Madura United, 3-1 (6-1), Jumat (32/5/2024).
Akibat dari situasi yang tidak karuan itu kendaraan Bandros yang sejatinya beriringan membawa para pemain harus terpisah satu sama lain.
Hanya satu kendaraan Bandros yang ditumpangi para pemain asing saja yang dapat berjalan lebih dulu. Sementara empat kandaraan Bandros yang ditumpangi para pemain local dan yang lainnya tertinggal di belakang.
Yang lebih fatal, arak-arakan yang sejatinya melewati enam rute, Pasteur, Pasir Kaliki, Pajajaran, Wastukencana, RE Martadinata, Gedung Sate pun akhirnya diubah menjadi satu rute Pasteur naik ke jembatan Paspati dan langsung menuju Gedung Sate sebagai perjalanan akhir.
Bukan saja tim yang merasa kecewa dengan situasi tersebut. Ribuan massa pun dibuat kecewa lantaran rute awal batal dilewati.
Akibat dari ini semua, massa dengan berbagai kendaraannya baik dua maupun roda empat bergerombol di rute-rute tersebut. Imbasnya, hampir seluruh jalan lumpuh total akibat kemacetan yang luar biasa.
Tujuan akhir arak-arakan tersebut adalah Gedung Sate dimana rombongan tim akan diterima oleh Pj Gubernur Jawa Barat. Sayang, hanya kendaraan yang lebih dulu sampai yang diterima Pj Gubernur. Sementara empat kendaraan Bandros yang tertinggal harus gigit jari karena begitu mereka tiba di Gedung Sate, acara sambutan oleh Pj Gubernur sudah selesai.
Wajar apabila para pemain menggerutu karena kecewa dengan situasi tersebut. Menurut mereka, situasi bisa kacau karena pengawalan yang tidak cakap.
“Percuma kita diarak seperti kayak gini kalau akhirnya harus terpisah – pisah, buktinya begitu tiba di Gedung Sate acara pun sudah selesai, nah kita baru saja sampai, harusnya ini tanggung jawab dari pengawalan,” ujar salah seorang pemain agak sedikit sewot.
Semua, memang terjadi di luar dugaan. Massa yang turun ke jalan melebihi jumlah massa pada saat arak-arakan juara ISL tahun 2014 dan juara Piala Presiden pada tahun 2015.
Di Jalan Pajajaran misalnya. Dari hasil pantauan langsung, massa yang merasa kecewa akhirnya berjubel dengan berbagai tingkah lakunya hingga menutup sepanjang jalan.
“Kami rasa ini bukan masalah banyaknya massa, ini pesta rakyat, tidak sesuai apa yang dipublikasikan kita tahunya Jalan Pajajaran akan dilewati tapi nyatanya malah diubah dan rombongan langsung menuju Gedung Sate, kalua akhirnya macet dan lumpuh jalanannya ya resikonya seperti itu,” kata, Suhendi, salah seorang Bobotoh asal Pajajaran dengan nada kecewa.
Acara di Gedung Sate berakhir sekitar pukul 20:00 WIB. Sementara hingga pukul 21:00 WIB, pesta kemenangan masih berlangsung di jalan -jalan. (Arief K)