MALANG, G-SPORTS.ID – Penyelenggaraan ASEAN University Games 2024 (Association of Southeast Asian Nations) telah memasuki hari ke delapan. Kontingen tuan rumah Indonesia, sementara ini masih ungguh jauh dalam perolehan medali di antara 11 negara peserta.
Hampir pasti Indonesia akan mampu mengunci gelar juara umum edisi penyelenggaran ke-21 even pesta multi-cabor (cabang olah raga) tersebut. Peran olah raga dwi tahunan antar kampus/mahasiswa se Asia Tenggara itu, dilangsungkan di Surabaya dan Malang, 25 Juni-06 Juli 2024.
Indonesia memimpin jauh dengan raihan 71 medali emas, 56 perak, dan 37 peunggu, serta total 164 medali. Jauh di atas posisi kedua juara bertahan tiga kali beruntun (2022, 2018, 2016) Thailand dengan 24 medali emas, 20 perak, 11 perunggu, dan total 55 medali.
Malaysia di urutan ketiga 14 emas. 17 perak, 28 perunggu, dan total 59 medali, dan disusul keempat Singapura (7, 18, 20, 45), kelima Vietnam (4, 3, 2, 9), keenam Laos (2, 2, 4, 8), dan ketujuh Filipina (2, 1, 2, 5).
Posisi kedelapan Kamboja (1, 2, 2, 5) dan kesembilan Brunei Darussalam (1, 0, 0, 1). Posisi ke-10 Myanmar (0, 7, 0, 7) dan peringkat buncit atau ke-11 Timor-Leste (0, 0, 2, 2).
Total keseluruhan telah terdistribusi 360 medali, yakni rinciannya 126 emas, 126 perak, dan 108 perunggu. Artinya menyisakan 124 medali emas dari total 250 emas. Relatif sulit posisi puncak klasemen Indonesia digoyahkan oleh 10 negara lainnya.
“Mari kita jadikan ASEAN University Games 2024 di Malang dan Surabaya ini, sebagai momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang unggul. Tidak hanya dalam hal prestasi olah raga, tetapi juga dalam hal budaya, persahabatan, dan sportivitas,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek RI, Ir. Suharti, MA., Ph.D.
ASEAN University Games 2024 Surabaya-Malang ini, diikuti 5500 atlet dan ofisial. Mempertandingkan 21 cabor di 250 nomor pertandingan, masing-masing panahan, atletik, bulutangkis, bolabasket, bridge, catur, handball, sepak bola, futsal, dan judo.
Kemudian karate, pencak silat, pétanque, sepak takraw, sport climbing, renang, dan taekwondo. Termasuk tenis, bola voli indoor, bola voli pantai, dan wushu.
Kontingen Indonesia berkekuatan 55 orang terbanyak dibandingkan 10 negera peserta lainnya. Rinciannya 392 atlet, 91 ofisial cabor, 20 orang international technical official, dan 53 ofisial kontingen.
Seluruh 21 cabor dipertandigna di 10 lokasi venue. Enam di Surabaya, yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) , Universitas Surabaya (Ubaya), UPN Veteran Surabaya, dan Universitas Airlangga Surabaya (Unair). Dua lainnya di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI).
Empat venue sisanya berada di Kota Malang. Masing-masing Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya Malang (UB), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
