STUTTGART – Tuan rumah Jerman secara dramatis harus tersingkir dari perhelatan EURO 2024 setelah dikalahkan Spanyol, 1-2 babak peremoat final yang berlangsung di Stuttgart Arena, Jumat malam, 5 Juli 2024.
Publik dan fans Jerman diseluruhan dunia pun tak kuasa menahan kesedihan setelah menyaksikan akhir dari drama dan rivalitas 125 menit itu.
Satu tiket babak semifinal pun menjadi milik ‘Tim Matador’ Spanyol untuk jumpa pemenang pertandingan 8 Besar lainnya, Prancis atau Portugal, 8 Juli 2024 di Munich, nanti.
Di babak pertama kedua tim dipaksa bermain imbang tanpa gol sebelum akhirnya lahirlah gol di babak kedua untuk keunggulan Spanyol lebih dulu.
Dani Olmo membuka kemenangan tim asuhan La Fuente itu ketika pertandingan babak kedua menunjukan baru berlangsung di menit ke-51.
Tetapi, di menit – menit akhir babak kedua, Jerman akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak, Florian Writz pada menit ke-89. Kedudukan Kembali sama kuat, 1-1.
Jerman terus memborbardir pertahanan Spanyol. Semua kekuatan dikerahkan guna menyingkirkan. Tragis, alih-alih dapat mencetak gol, Jerman justru kecolongan lagi oleh serangan Spanyol dan sundulan Mikel Morrino di menit ke-116 mengubah situasi.
Jerman masih mendapat kesempatan untuk Kembali menyamakan kedudukan saat wasit tak kunjung meniupkan peluitnya hingga menit ke-120.
Sayangnya, upaya Jerman memanfaatkan semua peluang sampai titik darah penghabisan pun jadi sia-siap. Wasit pun akhirnya meniup peluit akhir babak perpanjangan waktu saat stop watch berada di menit ke-125.
Tersingkirkannya Der Panzer menambah daftar Panjang kegagalan Jerman sejak menjuarai turnamen yang sama pada tahun 1996 setelah mengalahkan Cekoslowakia di Stadion Wembley, Inggris.
Sementara bagi Spanyol, merupakan keberhasilan yang keempat kalinya di pertandingan perempat final EURO terakhir setelah kalah dalam dua pertandingan sebelumnya.
Sedangkan, Dani Olmo dinobatkan sebagai Pemain Terbaik verssi UEFA karena dinilai sebagai pemain pengganti untuk mengisi posisi besar Pedri. Dia pun dinilai pemain yang berbahaya, mampu mencetak gol, memberi assist dan juga bermain secara defensif/ (Arief K/Sumber: uefa.com)