MENYEBUT dan mendengar kata Sumatera Utara (Sumut) langsung teringat kepada sosok T.D Pardede, tokoh terkenal di daerah tersebut.
Bukan saja dikenal sebagai pengusaha sukses nan kaya, sosok yang bernama lengkap Tumpal Dorianus Pardede dan dikenal hingga seantero nusantara, itu juga dikenal sebagai tokoh olahraga Sumut terutama klub sepakbolanya di era Galatama, Pardedetex, Harimau Tapanuli dan sebagai pendiri tim perserikatan ‘Ayam Kinantan’ PSMS Medan.
Orang – orang terdekat memanggilnya Opung. Meski sosoknya sudah tidak ada setelah wafat pada 18 November 1991, namanya tetap melekat dengan 31 peninggalannya dari mulai perusahaan perseroan terbatas, perhotelan, rumah sakit, perkebunan hingga sarana untuk kemajuan olahraga bagi masyarakat Sumut.
Jika Opung masih ada, PON XXI/2024 mungkin PON yang kedua kalinya yang ia saksikan di daerahnya setelah sebelumnya PON III pernah digelar di Kota Medan, Sumut pada tahun 1953.
Meski demikian, beberapa peninggalannya bermanfaat bagi PON XXI/2024 di Sumut seperti hotel-hotel yang didirikannya menjadi tempat penginapan bagi 39 kontingen, perusahaan travel untuk transportasinya dan rumah sakit untuk rujukan para atlet yang cedera.
Tidak terkecuali sarana olahraga bernama T.D Pardede Hall yang terletak di Jalan Syailendra, Kota Medan.
Pada PON XXI/2024, T.D Pardede Hall ikut berpartipasi sebagai venue untuk pertandingan cabang olahraga Billiard.
Luasnya cukup untuk menampung para atlet dari 39 provinsi dan penonton penggemar cabang olahraga bola sodok itu.
T.D Pardede Hall benar-benar layak untuk sebuah even sekelas PON. Kondisinya, benar-benar bersih nyaman dan sangat terawat serta dilengkapi pula dengan tribun dan kursi-kursinya.
Akan tetapi jangan kaget sebelum memasuki Hall bagian dalam. Siapa saja yang akan masuk pasti akan menyimak dua buah patung setengah badan berdiri kokoh di bagian depan Hall.
Patung tersebut siapa lagi kalau bukan T.D Pardede yang diletakan di sebelah kiri sedangkan is disebelah kanan patung sang istri, Hermina Napitupulu.
“Semua saham-saham yang diberikan kepada anak – anak saya dari perseroan terbatas yang saya berikan, tidak boleh diperjual belikan , dipindah tangankan atau jaminkan kepada siapa pun juga, termasuk kepada keluarga terlebih kepada orang luar. Demikian, agar usaha yang saya bina dan usahakan selama hidup saya tetap utuh dan ditingkatkanoleh anak-anak secara Bersama – sama demi kesejahteraan mereka Bersama – sama pula oleh semua anak-anak saya. Saksi – saksi, Ny Sonaty Pardede, Ny Anny Pardede, Tuan Jhoni Pardede, Ny Emmy Pardede, Ny Merry Pardede, Ny Renny Pardede, Tuan Drs Rudolf Pardede, Tuan Hisar Pardede, Ny Surya Indriyani,” Demikian sebuah catatan yang dipampang di bawah patung setengah badan T.D Pardede di T.D Pardede Hall. (Arief K/g-sports.id)