DELI SERDANG, G-SPORTS.ID – Bobotoh, The Jak dan Bonek. Ketiga istilah tersebut siapa pun tahu. Mereka adalah sebutan para suporter di sepakbola nasional. Bobotoh adalah sebutan supporter Persib Bandung. The Jak kental dengan pendukung Persija Jakarta dan Bonek adalah pendukung fanati Persebaya Surabaya.
Tetapi, ketiga istilah tersebut dewasa ini tak hanya berlaku lagi bagi persaingan di kancah sepakbola. Tetapi, sudah masuk ranah cabang olahraga non sepakbola. Di arena PON XXI/2024 kehadiran mereka menjadikan pertandingan demi pertadingan berlangsung semarak. Memasuki hari – hari terakhir PON XXI/2024, Bobotoh, The Jak maupun Bonek hadir di seluruh pertandingan.
Maklum, yang terjadi di masa injury time sebelum PON XXI/2024 berakhir, tengah berlangsung ‘perang gengsi’ tiga provinsi mengejar target juara umum yakni, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Sementara Bobotoh hadir untuk mendukung atletnya bertandingan The Jak untuk mendukung Kontingen DKI Jakarta dan Bonek untuk atlet yang bertanding kontingen Jawa Timur.
Baik Bobotoh, The Jak maupun Bonek masih bisa ditolerir dan dimaklumi apabila masuk ke arena sepakbola karena itu adalah ‘makanannya. Tetap, yang terjadi di lapangan, pendukung DKI Jakarta terbilang paling banyak hadir di beberapa venue. Pendukung Jatim kedua terbanyak dan pendukung dari Jawa Barat kerap hanya beberapa orang saja.
Tetapi, menjadi pemandangan yang tidak biasa ketika mereka hadir di pertandingan cabang olahraga dancesports, cabang olahraga yang biasanya bersusana hening, senyap dan hanya sesekali para penonton memberikan applause.
“Kita sempat ketakutan karena kontingen lain mengerahkan seporternya, teriakannya kan membuat atlet lain jadi miris dan bisa down ke penampilannya. Memang, wajar ada pendukungnya, tapi kalau kita pun ada suporternya juga, ya pertandingan dancesports jadinya berjalan seru, hanya itu, ketika DKI ada The Jak dan Jatim ada Bonek dan kita hanya beberapa saja,” kata Ketua Umum Ikatan Olahraga Dancesports Jawa Barat, Aida Gurning mengungkapkan.
Tetapi, sejauh ini kehadiran mereka di venue-venue masih terbilang santun. Yel-yel yang mereka suarakan juga masih tergolong sesuai dengan kaidah dukung mendukung. Toh, meskipun pendukung atau supporter Jawa Barat terbilang minim tetapi cabang dancepsport mampu menjadi juara umum dengan meraih 4 medali emas, bahkan pencapaian itu melebihi target yang diminta KONIDA-nya.
Cabang olahraga Futsal Putri ketika Jawa Barat harus menghadapi DKI Jakarta dengan suporternya di partai final tak terpengaruh dan tetap menang, menjadi juara, meraih medali emas setelah mengalahkannya, 5-2.
Malah yang cukup menegangkan terjadi di partai final sepakbola putri kala Jawa Barat jumpa DKI Jakarta. Meski kedua suporternya datang mendukung penuh, Jawa Barat keluar sebagai juara dan meraih medali setelah menang, 3-0. (Arief NK)