Kilas Balik 2012 di Kandang Bahrain, Kekalahan “Unforced Error” Indonesia

Noval Lutfianto

09/10/2024

FLASHBACK 2012 : Kilas balik laga Bahrain vs Indonesia pada tanggal 29 Februari 2012, di Bahrain National Stadium, Riffa, Bahrain. (ilustrasi : Noval Lutfianto/G-Sports.id)

MALANG, G-SPORTS.ID – Tim Nasional Indonesia untuk kedelapan kalinya akan bersua Timnas Bahrain, Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 23:00 WIB. Laga matchday-3 Putaran III babak kualifikasi FIFA World Cup 2026 Zona AFC (Asia) Grup C tersebut, akan digelar di Bahrain National Stadium, Riffa, Bahrain.

Tujuh perjumpaan kedua tim sebelumnya, terjadi dalam rentang waktu 32 tahun atau era tahun 1980-2012. Sementara ini, Bahrain leading 3-2, dua kali imbang, dan agregat gol 18-7.

Tiga kali kekalahan Garuda dari Bahrain, paling menyesakkan terjadi pada tahun 2012 silam. Ketika itu Timnas Merah Putih diluluh-lantakkan 0-10 oleh Bahrain. Dalam laga terakhir babak kualifikasi FIFA World Cup 2014 Brazil Zona AFC (Asia) Grup E.

Sekaligus menjadi sejarah kelam kekalahan terbesar sejak PSSI didirikan tahun 1930. Kekalahan ditengah-tengah memburuknya kondisi kembali dunia sepak bola Indonesia hingga titik nadir yang kelam. Ini boleh jadi adalah kekalahan unforced error, dominan karena kondisi blunder atau kesalahan internal sepak bola Indonesia sendiri.

Di saat Ketua Umum PSSI ketika itu, Djohar Arifin Husein memutuskan menunjuk Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator kompetisi resmi milik PSSI. Membentuk Indonesia Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi musim 2011/2012.

Kisruh pun tak terhindarkan dalam kepengurusan PSSI. Dimotori oleh anggota Exco PSSI, La Nyalla Mattalitti, kemudian membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Tetap bersikukuh memutar kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Lahirlah jilid kedua dualisme “federasi” kompetisi, IPL dan ISL. Kemudian saling tuduh sebagai kompetisi “breakaway league”. Bahkan berlanjut juga satu sama lain membentuk dua tim nasional berbeda

Yakni IPL dengan Timnas Indonesia bentukan PSSI yang justru diakui AFC dan FIFA di satu sisi. Juga “Timnas Indonesia” bentukan KPSI yang tak bisa berlaga di even-even kalender resmi AFA dan FIFA. Selain menggelar ujicoba melawan tim-tim yang tak terafiliasi di federasi negara bersangkutan atau tak dinaungi AFC dan FIFA.

Era 2012 tak pelak berimbas pada komposisi skuat Timnas Indonesia yang tengah kualifikasi Piala Dunia 2014 Brazil Zona AFC (Asia) Putaran 3 Grup E. Pelatih dan banyak pemain ‘dipaksa” harus memilih diantara IPL dibawah PSSI atau ISL dibawah KPSI.

Aji Santoso yang diserahi tugas membesut Timnas Indonesia di sisa satu laga kualifikasi FIFA World Cup 2014 Zona AFC (Asia) Grup E, menghadapi keadaan krusial. Dia hanya memiliki waktu mepet, dau bulan membentuk skuat timnas bari dari nol.

Menyusul terbentuknya KPSI tanggal 28 Desember 2011 yang beralasan kecewa atas kinerja PSSI. Dalam menyelamatkan prestasi dan sistem kompetisi sepak bola di Indonesia.

Kekalahan Timnas Indonesia 0-10 dalam laga away dari Bahrain. Tak sepenuhnya kesalahan Aji Santoso dan timnas yang dibentuknya. Apalagi harus mengkambinghitamkan para pemainnya.

Timnas Indonesia ditinggal 18 pemain yang berafiliasi ke kompetisi lSL dan tak dilepas klubnya. Bahkan head coach Wilhelmus “Wim” Gerardus Rijsbergen (Belanda) juga angkat kaki. Padahal mereka adalah kekuatan utama Timnas Indonesia di lima pertandingan sebelumnya.

Meski lima laga terdahulu, skuatnya Wim Rijsbergen tak juga kunjung meraih hasil bagus. Lima kali menelan pil pahit ataau kekalahan, baik laga kandang maupun tandang.

Digilas Iran 0-3 (02/09/2011), di Azadi Stadium, Tehran dan dibungkam Bahrain 0-2 (06/09/2011), di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dipermalukan Qatar 2-3 (11/10/2011) juga Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dua pertandingan lainnya, di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha (11/11/2011), Indonesia dilumat Qatar 0-4. Giliran Timnas Iran melibas Indonesia 4-1 (15/11/2011) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Padahal kekuatan Timnas Indonesia dibawah head coach Wim Rijsbergen merupakan pemain-pemain terbaik kompetisi ISL saat itu. Seperti Hendro Kartiko (kiper), Hamka Hamzah, Muhamad Roby, Benny Wahyudi, dan Zulkifli Syukur.

Kemudian Mahyadi Panggabean, Purwoko Pratomo, Tony Sucipto, Supardi Nasir, Muhammad Ridwan, dan Fandy Mochtar. Juga ada Hariono, Ahmad Bustomi, Muhammad Ilham, Firman Utina, Cristian Gonzales, Bambang Pamungkas, dan Boas Salossa.

Termasuk Samsidar (kiper), Samsul Arif, dan Wahyu Wijiastanto. Hanya saja 18 nama pertama (ISL) tak lagi bergabung Timnas Indonesia. Skuat di bawah pelatih baru Aji Santoso yang ditunjuk PSSI untuk laga terakhir Grup E di Bahrain.

Tersisa kurang dari dua bulan, Aji Santoso hanya memiliki tiga pemain eks skuatnya coach Wim Rijsbergen yang masih loyal, yaitu Samsidar (kiper), Samsul Arif, dan Wahyu Wijiastanto. Sisanya dia hanya bisa mendapatkan 15 pemain tambahan yang berkomperisi di IPL

Praktis sebulan lebih sebelum bertolak ke Bahrain, Aji Santoso menggabungkan 15 tenaga baru dengan tiga pemain yang sudah ada sebelumnya, Samsidar (kiper), Samsul Arif, dan Wahyu Wijiastanto.

Mereka adalah Rendy Irawan, Muhammad Taufiq, Aditya Putra Dewa
Gunawan Dwi Cahyo, danm Hengki Ardiles. Kemudian, Ferdinand Alfred Sinaga, Slamen Nurcahyo, Abdul Rahman, dan Sigit Meiko Susanto.

Ditambah Ricky Akbar Ohorella, Andi Muhammad Guntur (kiper), Razul Zainuddin Sitaba, dan Abdul Abanda Rahman. Termasuk dua pemain “impor”, pemain diaspora, Diego Robbie Michiels dan satu pemain heritage atau keturunan, Irfan Haarys Bachdim.

Persiapan minim dan chemistry tim belum solid terbentuk, sudah bisa diprediksi hasilnya jauh dari harapan di Bahrain National Stadium, Riffa. Mudah saja bagi Bahrain dalam kondisi serba menguntungkan 10 kali membobol gawang Indonesia (29/02/2012).

Menariknya, kekalahan mencolok 0-10 Timnas Indonesia ketika itu, juga tak lepas dari faktor non-teknis di lapangan. Bahrain membutuhkan kemenangan damplingi Iran. Agar lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia World Cup 2014 Zona Asia) dari Grup E menyingkirkan pesaingnya Qatar.

Timnas Garuda saat itu benar-benar “dikerjai” tak hanya oleh wasit utama Andre El Haddad asal Lebanon. Juga dua asisten sesama asal Lebanon, Ziad Birak dan Hadi El Kassar. Termasuk Bahrain dihadiahi dua tendangan penalti dan satu gol kontroversial (offside).

Laga baru berusia tiga menit, kapten tim yang juga penjaga gawang Samsidar dikartumerah. Indonesia yang hanya membawa tujuh pemain cadangan, memasukkan kiper pengganti. Andi Muhammad Guntur yang masih minim pengalaman interenasional. Tak ayal dia dipaksa harus memungut si kulit bundar 10 kali dari dalam gawangnya.

Ke-10 gol Bahrain, masing-masing dicetak oleh Ismail Abdullatif Ismail Hassan (5’pen, 71′, 75′), Mohammed Tayeb Al Alawi (16′, 61′) dan Mahmood Abdulrahman Mohammed Noor Abdulrahman (35’pen, 42′). Tiga gol lainnya lewat Sayed Dhiya Saeed Ebrahim Alawi Shubbar (63′, 82′, 90+4′).

29 Februari 2012 Grup E
Kualifikasi FIFA World Cup 2014 Brazil Zona AFC (Asia)
Bahrain National Stadium, Riffa (Bahrain)
Bahrain vs Indonesia 10-0
Gol : Ismail Abdullatif Ismail Hassan (4’pen, 71′, 75′), Mohammed Tayeb Al Alawi (16′, 61′), Mahmood Abdulrahman Mohammed Noor Abdulrahman (35’pen, 42′), Sayed Dhiya Saeed Ebrahim Alawi Shubbar (63′, 82′, 90+4′)
Penonton : 3.000 orang
Wasit : Andre El Haddad (Lebanon)

Skuat (baru) Timnas Indonesia 2012
Pelatih : Aji Santoso (Indonesia)
Pemain
1. Samsidar (kiper) © (eks skuat lama)
2. Andi Muhammad Guntur (kiper)
3. Gunawan Dwi Cahyo
4. Wahyu Wijiastanto (eks skuat lama)
5. Diego Robbie Michiels
6. Hengki Ardiles
7. Rendy Irawan
8. Aditya Putra Dewa
9. Sigit Meiko Susanto
10. Abdul Abanda Rahman
11. Muhammad Taufiq
12. Ferdinand Alfred Sinaga
13. Slamen Nurcahyo
14. Abdul Rahman
15. Ricky Akbar Ohorella
16. Razul Zainuddin Sitaba
17. Irfan Haarys Bachdim
18. Samsul Arif Munip (eks skuat lama)

Skuat (lama) tak lagi gabung Timnas Indonesia 2011-2012
Pelatih : Wilhelmus “Wim” Gerardus Rijsbergen (Belanda)
Pemain
1. Hendro Kartiko (kiper)
2. Hamka Hamzah
3. Muhamad Roby
4. Purwoko Pratomo
5. Mahyadi Panggabean
6. Benny Wahyudi
7. Zulkifli Syukur
8. Tony Sucipto
9. Supardi Nasir
10. Muhammad Ridwan
11. Fandy Mochtar
12. Hariono
13. Ahmad Bustomi
14. Muhammad Ilham
15. Firman Utina
16. Bambang Pamungkas
17. Boaz Theofilus Erwin Solossa
18. Cristian Gérard Alfaro Gonzáles

Hasil laga Grup E Kualifikasi World Cup 2014 Brazil AFC (Asia)
Skuat (baru) Timnas Indonesia 2012
Pelatih : Aji Santoso (Indonesia)
29/02/2012 Bahrain vs Indonesia 10-0 (di Riffa, Bahrain)

Skuat (lama) Timnas Indonesia 2011-2012
Pelatih : Wilhelmus “Wim” Gerardus Rijsbergen (Belanda)
15/11/2011 Indonesia vs Iran 1-4 (di Jakarta, Indonesia)
11/11/2011 Qatar vs Indonesia 4-0 (di Doha, Qatar)
11/10/2011 Indonesia vs Qatar 2-3 (di Jakarta, Indonesia)
06/09/2011 Indonesia vs Bahrain 0-2 (di Jakarta, Indonesia)
02/09/2011 Iran vs Indonesia 3-0 (di Tehran,Iran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait