Kolaborasi Askot PSSIBandung, 36 Ps dan PT PBB, Buka Peluang Pemain Muda Menembus Persib

Administrator

21/11/2024

KETUA Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya tengah menobatkan pemain terbaik kepada pemain muda binaannya. Kelak pemain muda Kota Bandung mendapatkan kesempatan kembali memilih pemain jadi pemain Persib. (Foto;Arief K/G-SPORTS.ID)
KETUA Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya tengah menobatkan pemain terbaik kepada pemain muda binaannya. Kelak pemain muda Kota Bandung mendapatkan kesempatan kembali memilih pemain jadi pemain Persib. (Foto;Arief K/G-SPORTS.ID)

BANDUNG, G-SPORTS.ID – Perbedaan pandangan tentang Hari Lahir Persib antara 1933 atau 1919 tak hanya mengisahkan keharuan tetapi juga membahagiakan.

Mengharukan, lantaran perbedaan pandangan antara PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dengan 36 Perkumpulan Sepakbola (Ps) akhirnya bergandengan tangan setelah melewati proses persidangan yang cukup panjang dan melelahkan.

Membahagiakan, karena kran komunikasi antara PT PBB sebagai pengelola Persib Bandung, 36 Ps sebagai pendiri Persib dan Asosiasi PSSI Kota Bandung induk bagi 36 Ps yang sempat tersumbat sejak tahun 2008 silam kembali terbuka.

Intinya, demi Persib dan memajukan sepakbola di Kota Bandung persoalan hari lahir tak lagi penting untuk diperdebatkan.

Pada akhirnya semua sepakat, antara PT PBB, 36 Ps dan Asosiasi PSSI Kota Bandung menggalakkan lagi yang namanya kolaborasi dan dalam waktu dekat akan segera dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU) dengan menitikan beratkan kepada pembinaan yang berjenjang.

Bagi 36 Ps dan PSSI Kota Bandung bak emas permata yang sempat hilang sekian lama ditemukan kembali. Sebab, dengan kolaborasi, semangat dan harapan para pemain muda hasil binaan PSSI Kota Bandung dan 36 Ps untuk menjadi ‘Pemain Persib’ di masa mendatang terjawab sudah dan bukan lagi angan-angan.

Ketua Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya mengapresiasi semua proses yang telah berjalan selama ini. Yoko berharap, momentum tersebut menjadi sebuah motivasi bagi semua yang terlibat di persepakbolaan Kota Bandung, baik Ps, pemain, pelatih maupun para orang tua.

“Dengan kolaborasi antara Persib dengan kita (Ps dan PSSI Kota Bandung), anak-anak kita, pelatih kita punya harapan lagi. Dengan digelarnya kompetisi PSSI Kota Bandung yang terus membaik, saya yakin ke depannya pasti akan semarak lagi. Pertanyaan-pertanyaan ‘mau kemana dan dikemanakan’ pemain-pemain hasil kompetisi khususnya Usia 15 tahun yang sudah kami gelar, pun tidak akan ada lagi, karena jawabannya sudah ada, mereka, anak-anak kita  punya harapan untuk memilih menjadi pemain Persib setelah adanya kolaborasi,” kata Ketua Umum PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya memaparkan.

Bahkan, PSSI Kota Bandung berjanji, tidak akan tingal diam bagi mereka yang kelak gagal terseleksi dan terpilih masuk program kolaborasi pembinaan yang berjenjang. PSSI Kota Bandung tegasnya, akan mengupayakannya agar mereka tetap bisa berkiprah di klub-klub profesional lainnya baik Liga, 1, Liga 2 atau Liga 3 Nasional.

“Kita sebagai pembina berkewajiban menyalurkannya ke klub-klub profesional lainnya, tujuannya agar mereka sama- sama mendapatkan jam terbang ke depannya, dan tentu saja hal ini akan kita tuangkan juga dalam MoU nanti, selama ini kita tidak melakukannya karena etika, karena di Bandung masih ada Persib,” katanya menegaskan.

Dalam sejarahnya, tradisi Persib kerap merekrut calon maupun pemainnya dari hasil binaan 36 Ps dan kompetisi yang dijalankan. Diuar itu, ada pula pemain luar Kota Bandung yang diterpa di salah satu 36 Ps dan memiliki kualitas yang diinginkan bisa menembus persaingan masuk skuat Persib.

Oleh karena itu, muncul istilah ‘Persib Milik Jawa Barat’. Itu, lantaran di zaman dulu skuat Persib dihuni banyak pemain dari berbagai daerah di Jawa Barat. Bobotoh dari seluruh Jawa Barat pun datang untuk ‘ngabobotohan’ pemain yang berasal dari daerahnya.

Secara turun temurun memang begitu adanya. Sebut saja, ‘Guru Wowo’ dan Jafar Sidik dari Sumedang. Adeng Hudaya, Nyanyang, Zaenal Arif (Cikajang Garut), Djadjang Nurdjaman (Majalengka), Kekey Zakaria, Anwar Sanusi, Mulyana (Subang), Almarhum Nunung Mulyadi (Karawang), Asep Kustiana, Dadang Hidayat (Kab. Bandung), Nana Priatna, Nandang Kurnaedi (Cicalengka) dan lain-lainnya.

Dan, menurut Yoko, memang tidak menutup kemungkinan Ps – Ps yang ada di bawah naungan PSSI Kota Bandung akan kembali semarak dan dipenuhi oleh calon pemain dari luar untuk berlatih karena jenjangnya sudah jelas yaitu Persib Bandung.

“Maka dari itu, saya sangat bahagia dimana MoU antara 36 Ps, PSSI Kota Bandung dan PT PBB akan segera diwujudkan. Dan, inilah jawaban dan peluang untuk anak-anak kita, tidak ada lagi pemain bagus nantinya harus membayar sekian puluh juta, jika MoU kolaborasi nanti sudah rampung proses seleksi untuk calon pemain Elite Pro Academy (EPA) pun dijamin independent dan objektif dimana mereka yang masuk adalah pemain – pemain terbaik sebagai cikal bakal pemain Persib yang diawali dari Usia 16, 18, 20 tahun sampai senior,” ujar Yoko menjelaskan.

Meski begitu atas nama PSSI Kota Bandung, ujarnya lagi, sebelumnya akan dibentuk terlebih dahulu Tim Kecil guna merumuskan dan menyusun kerangka apa saja yang bisa dimasukan dalam program kolaborasi 36 Ps, PSSI Kota Bandung dan PT PBB tersebut sudah berjalan.

“Tim Kecil nanti tugasnya merumuskan. Setelah dirumuskan dipadukanlah dengan program PT PBB. Karena kolaborasi merupakan perpaduan, sama-sama membina antara PT PBB dengan Askot PSSI Bandung dan hasil pembinaan bersama-sama tersebut puncaknya di EPA. Itu sebagai pembuktian dan harapan kami untuk kawan-kawan Ps, pelatih, anak-anak bahkan para orang tua, makahya semangat dari sekarang, bangkit lagi,” kata Yoko menyerukan seraya mengatakan bawha masalah sumber daya manusia (SDM) tidak dapat dipungkiri masih perlu ditingkatkan.

Sebelumnya, beberapa pertemuan segi tiga, PT PBB, PSSI Kota Bandung dan 36 Ps sudah berjalan. Diawali dari di persidangan gugatan Hari Lahir Persib. Lalu, gugatan dicabut karena menelurkan kesepakatan bersama.

Pertemuan menuju kolaborasi dengan petinggi PT PBB mulai dari CEO, Komisaris dan Director of Sport Persib Bandung, juga berjalan intensif. Terakhir, pertemuan antara Director of Sports, PSSI Kota Bandung dan 36 Ps di Gedung PSSI Kota Bandung, Rabu (13/11/2024) dengan agenda pemaparan konsep kolaborasi oleh Director of Sports PT PBB, Aditya Putra Herawan yang didampingi Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono.

Puncak pertemuan menuju kolaborasi direncanakan akan dilakukan sebelum tahun 2024 berakhir dengan agenda penanda tanganan MoU.

“Ini sejarah yang harus kita jaga sebaik-baiknya, sejak 2008 lalu pintu kita tertutup dan sekarang pintu sudah terbuka kembali, khusus untuk pelatih yang selama ini tidak memiliki kesempatan bisa menunjukkan. Secara pribadi, tujuan dari semua ini adalah tidak ada lain, selain menyelamatkan karir-karir mereka (pelatih dan pemain muda),” katanya memungkasi. (Arief K/G-SPORTS.ID).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy