DENPASAR, G-SPORTS.ID – Head coach Prawira Bandung David Singleton sudah berbicara tentang pentingnya kontribusi pemain lokal. Hal ini ternyata sudah ada buktinya, bahwa pemain asing paling subur sekali pun, ternyata belum mampu membuat timnya berjaya.
‘Butuh kontribusi pemain lokal, agar lebih kompetitif. Kita akan melihat average top points di iblindonesia.com, di mana sudah tercatat sampai Week 3 regular season IBL GoPay 2025’.ucap David Singleton.
Quintin Dove dari Rajawali Medan memimpin dengan average 25,67 points per game. Namun kenyataannya, Rajawali belum pernah menang sama sekali hingga pekan ketika. Rekor mereka masih 0-4, dan menjadi salah satu dari dua tim IBL yang belum merasakan manisnya kemenangan sampai pekan ketiga.
Di posisi kedua ada Jordan Lavell Adams, yang mana ini menjadi tahun keduanya bersama Dewa United Banten di IBL. Adams mengoleksi 24,8 point per game, tapi Dewa United belum konsisten. Mereka baru menang dua kali dari lima pertandingan. Itu pun masih diikuti catatan buruk yakni belum pernah memenangkan laga beruntun di musim ini.
Dove memang menjadi dirinya sendiri, seperti yang kita lihat musim lalu. Dia punya semua skil untuk mencetak poin. Namun bedanya, beban Dove sekarang justru semakin berat sebagai pencetak poin utama. Praktis Dove dibantu dua pemain asing lain yang kontribusinya timpang dengan dirinya.
Dennis Clifford dengan 13,5 poin per game dan Chris Seeley 12,5 poin per game. Sementara dari semua pemain lokal Rajawali, rata-ratanya di bawah 6,0 poin per game. Sehingga dari fakta-fakta tersebut, maka apa yang dikatakan David Singleton benar, bahwa tim membutuhkan kontribusi pemain lokal yang lebih besar lagi. Karena pemain asing sudah bermain seusia standar mereka. Sehingga pembeda di setiap tim adalah kontribusi pemain lokal.
