DENPASAR, G-SPORTS.ID – Meskipun bukan pemimpin klasemen sementara IBL GoPay 2025. Tapi RANS Simba Bogor adalah tim terpanas hingga pekan keenam dengan catat double hat-trick atau enam kemenangan beruntun yang didapat sebelum jeda Internasional. RANS Simba saat ini menduduki peringkat kedua di klasemen dengan rekor 7-2.
Sebetulnya cukup mengejutkan bila melihat klasemen sementara saat ini, di mana RANS bisa unggul dari Satria Muda Pertamina Jakarta, yang sama-sama memiliki rekor 7-2. Namun bila melihat hasil pertandingan pekan keenam, jelas tidak perlu heran. Karena RANS unggul head-to-head (1-0) dari Satria Muda, setelah menang 84-82, di Gymnasium SV IPB, 12 Februari lalu.
RANS mengawali musim dengan kekalahan. Bahkan mereka sempat dikritik habis-habisan oleh Purple Gang (sebutan fans RANS ) di media sosial tentang lemahnya skuad Rans, di awal musim. Apalagi setelah kalah dari Tangerang Hawks Basketball, 78-70. Gelombang kritik semakin deras.
Tapi RANS membuktikan dengan bounce-back, dan mencuri kemenangan dari Dewa United Banten, pada 19 Januari. Setelahnya, Rans terus mengumpulkan pundi-pundi kemenangan. Bahkan mereka memberikan kejutan dengan menumbangkan Satria Muda, sekaligus menghentikan winning streak Abraham Damar Grahita dan rekan-rekan di awal musim.
RANS hingga pekan keenam menjadi tim peringkat ketiga untuk produktifitas poin, dengan 81,8 poin per game. Tapi mereka adalah tim terbaik di liga dari average steal per game dengan 10,3 steal. Tapi di balik semua catatan bagus, ada sedikit cela dari permainan Rans sejauh ini. Mereka adalah tim yang membuat turnovers terbanyak ketiga di liga dengan 14,7 turnovers per game.
Bagusnya lagi, permainan RANS kali ini tidak lagi terpusat pada Devon Van Oostrum sebagai kapten tim, sekaligus pengirim assist terbanyak dengan 8,7 assist per game. Karena faktanya, ada empat pemain Rans yang sudah mencetak average points double digit. Dimulai dari Kenyon Joseph Buffen dengan 22,6 poin per game, disusul Aaron Fuller (19,9 poin per game), Devon Van Oostrum (12,8 poin per game), dan Thomas De Thaey (10,7 poin per game.
Tantangan RANS akan semakin berat ke depan. Karena di bulan Maret mendatang, Rans akan berjumpa Hangtuah Jakarta, Prawira Bandung, dan Pelita Jaya Jakarta. Meski demikian setidaknya RANS bisa menikmati masa jeda dengan senyum. Karena mereka sudah bisa menumbangkan dua raksasa liga, yaitu Dewa United dan Satria Muda.