SIDOARJO, G-SPORTS.ID – Pertandingan babak 8 besar Grup Y Pegadaian Liga 2 2024/25 antara Persela Lamongan dan Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Centre, Tuban, harus dihentikan pada menit ke-79. Sesuai dengan keputusan LIB sebagai operator kompetisi, laga akan dilanjutkan pada Rabu (19/2/2025) pagi ini di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Wasit Bangkit Sanjaya terpaksa menghentikan laga setelah sejumlah suporter tuan rumah memasuki lapangan permainan, sehingga kondisi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.
Adapun ketentuan lebih lanjut yang harus dipatuhi dalam lanjutan pertandingan ini adalah pertandingan akan dimulai dengan pemain yang sama, baik di lapangan maupun di bangku cadangan, sebagaimana saat pertandingan dihentikan.
Lalu tidak diperbolehkan melakukan penambahan atau pergantian pemain cadangan yang terdaftar saat pertandingan dihentikan. Pergantian pemain juga harus sesuai dengan kondisi awal sebelum pertandingan dihentikan.
Dan terakhir pemain yang mendapat kartu merah dalam pertandingan sebelumnya tidak dapat digantikan.
Pertandingan lanjutan akan dimulai pukul 09.00 WIB, dimulai dari menit ke-79 dalam posisi dropped ball dengan skor sementara 1-0 untuk keunggulan Persijap Jepara. Mengingat situasi yang terjadi, pertandingan ini akan berlangsung tanpa penonton.
Sebagai operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta kelancaran jalannya kompetisi.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk perangkat pertandingan dan tim yang berlaga. Mengingat kondisi di Stadion Tuban Sport Centre tidak memungkinkan, maka pertandingan dilanjutkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, dengan status tanpa penonton,” tegas Direktur Operasional LIB, Asep Saputra.
LIB mengimbau semua pihak, termasuk klub dan suporter, untuk menjaga ketertiban demi kelangsungan kompetisi yang sportif dan profesional. Setiap tindakan yang mengganggu jalannya pertandingan akan mendapatkan perhatian serius sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Tentu kami mencermati kejadian yang mengarah vandalisme ini dan beberapa hal serupa lainnya di kompetisi sepakbola Indonesia, itu tidak boleh ditolerir. Harus ada sanksi tegas dalam koridor hukum sepakbola yang ada. Nilai kompetitif memang harus ada namun tetap berjalan di dalam prinsip fair play, respek dan fairness”,” kata Asep Saputra.
Dia juga mengatakan ingin sama-sama tumbuh berkembang meningkatkan value kompetisi dari sisi kualitas teknis, tontonan dan industri.
“Dalam porsi dan kewenangan yang kami miliki, kami akan langsung berkomunikasi dengan Komdis PSSI untuk melaporkan semuanya sesuai dengan fakta yang ada,” pungkasnya.