BANDUNG, G-SPORTS.ID – Persatuan Olahraga Billiard Seluruh Indonesia Jawa Barat (POBSI Jabar) akan menerapkan sistem wild card bagi pebiliar muda.
Sistem tersebut sebagai langkah untuk kaderisasi POBSI Jabar dalam memunculkan para pebiliard muda. Sistem wild card artinya, para atlet junior tidak harus melalui Babak Kualifikasi (BK) untuk dapat tampil di ajang PORPROV Jawa Barat 2026, mendatang.
Demikian terobosan baru yang dilakukan Pengprov POBSI Jabar dan disepakati forum Rapat Kerja Provinsi POBSI Jabar 2026 (Rakerprov) di Lantai III, Aula KONI Jawa Barat Jalan Pajajaran, Selasa (18/2/2025).
Ketua Umum KONI Jawa Barat, Prof, Dr, M Budiana mengapresiasi terobosan yang dilakukan POBSI Jabar. Budiana berpesan, hasil di PON lalu agar diperbaiki sejak sekarang dan terpenting ke depan khususnya PON 2028 mendatang, bisa kembali berprestasi seperti di PON Papua yang berhasil menyumbangkan tiga medali emas.
“Kami KONI Jabar sangat mendukung bilamana POBSI Jabar melakukan eveluasi besar-besaran dari sisi pembinaan dan prestasi, kita berharap dengan evaluasi itu olahraga Billiard Jabar bisa bertaji lagi, saya yakin akan sosok Pak Ketuanya, saudara Rudi Kadarisman yang pandai membangkitkan semangat,” kata Budiana menegaskan.
Untuk perhelatan PORPROV 2206, Budiana menambahkan, KONI dan POBSI Jabar telah merancang pelaksanaan Babak Kualifikasi dilaksanakan di Kota Bandung menyusul ketidak siapan Kota Depok.
“Syarat untuk billiard nomor carrom dan snokker harus satu venue, Kota Depok tidak punya, langkah kami dengan POBSI, Babak Kualifikasi dilaksanakan di Kota Bandung dan pada saat PORPROV-nya di Kota Bekasi karena mereka juga punya dan kesiapan Kota Bekasi begitu antusias,” kata Budiana menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengprov POBSI Jabar, Ir Rudi Rudolf Kadarisman, menjelaskan, terobosan tersebut merupakan program POBSI Jabar sebagai regenerasi bagi masa depan dan kemajuan prestasi olahraga bola sodok di Jawa Barat.
“Pada BK PORPROV nanti salah satu yang akan dipertandingkan adalah nomor junior U-23 dan kita buka kesempatan setiap daerah harus mengirim junior dan di PORPROV nanti kita akan terapkan tanpa Babak Kualifikasi atau wild card bagi atlet muda, ” kata Rudi mengungkapkan.
Rudi menambahkan, di ajang PON 2024 lalu, pebiliar junior Jabar berhasil mendapatkan medali. Karena itu katanya, Babak Kualifikasi PORRPOV 2026 nanti berharap para pebiliar muda asal Jabar bermunculan sehingga dari sana akan terjadi kaderisasi menuju PON 2028 di NTB dan NTT.
“Kaderisasi memang harus karena untuk mengantisipasi juga para atlet kita yang pindah ke daerah lain atau pindah nomor, maka dari itu kita masih ada junior putri atau putra U-23 dimana mereka tanpa harus melalui Babak Kualifikasi,” ujarnya menegaskan.
Rakerda POBSI Jabar itu sendiri digelar selama sehari dan diikuti seluruh Pengurus Cabang POBSI (Pengcab) Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Selain masalah peniadaan Babak Kualifikasi bagi atlet Junior juga dibahasa beberapa agenda penting lainnya.
“Agenda lainnya adalah laporan dan rencana kerja POBSI Jabar tahun 2025. Sosialsiasi tentang PORPROV XV tahun 2026, Mutasi atlet dan nomor yang akan dipertandingkan di Babak Kualifikasi yang awalnya 20 desk yang diberi KONI Jabar yaitu menjadi 22 dimana akan didiskusikan lagi dengan tuan rumah,” kata Ketua Pelaksana Rakerda POBSI Jabar 2025, Lia Aisyah Sodikin menjelaskan. ***