Situasi Buruk Manchester United Belum Berakhir.

Yan Daulaka

19/02/2025

Manchester United

DENPASAR, G-SPORTS.ID – Pergantian kursi pelatih ternyata tak banyak membawa dampat positif bagi Manchester United. Setelah memecat Erik ten Hag pada Oktober lalu, posisi Setan Merah di klasemen Premier Leaque ada di peringkat ke-14. Bahkan hanya berjarak tujuh poin dari empat besar dan zona degradasi.

Tiga setengah bulan berselang setelah Erik ten Hag cabut, situasi justru memburuk hingga kini berada di posisi ke-15. Ruben Amorin yang ditunjuk menggantikan Erik ten Hag ternyata tak membawa angin segar untuk membangkitkan kembali keperkasaan MU.

Malah kekalahan 0-1 dari Tottenham semakin memperpanjang catatan buruk kekalahan menjadi yang kedelapan di Liga Domestik. Dan pergantian pelatih yang diharapkan membawa dampak positif pun tidak terjadi. Amorim sendiri mengakui bahwa ia menghadapi banyak masalah dan tugasnya di United sangat sulit.

Bulan Januari lalu, Amorim sempat menyebut bahwa skuad yang dimilikinya mungkin merupakan “tim terburuk dalam sejarah Manchester United.” Meskipun pernyataan tersebut terdengar berlebihan, secara statistik, performa tim musim ini memang yang terburuk dalam era Premier League.

Ada benarnya pernyataan Amorin kala itu, dimana Manchester United hingga kini hanya mengumpulkan 29 poin dari 25 pertandingan. Dan ini merupakan catatan terendah mereka dalam sejarah Premier League pada tahap ini. Kalah 12 kali dalam 25 pertandingan, dengan tingkat kekalahan mencapai 48%.

Rata-rata poin yang diperoleh hanya 1,16 per pertandingan. Jika tren ini berlanjut, maka Manchester United akan mengakhiri musim dengan 44 poin, dan terendah dalam sejarah klub di era Premier League.

Dari 14 pertandingan Premier League di bawah Amorim, United hanya menang empat kali, imbang dua kali, dan kalah delapan kali. Hanya Tottenham, Wolves, Ipswich, Leicester, dan Southampton yang mengumpulkan poin lebih sedikit daripada United (14 poin) dalam 14 laga terakhir mereka. Bahkan tak hanya dalam hal perolehan poin, lini serang United juga menghadapi krisis produktivitas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait