Insiden Hangtuah vs RANS, Direktur IBL Warning Klub dan Suporter

Arief NK

10/03/2025

DIREKTUR Indonsian Basket League (IBL) Junas Miradiarsyah. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)
DIREKTUR Indonsian Basket League (IBL) Junas Miradiarsyah. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)

BANDUNG, G-SPORTS.ID – Ditengah keseruan pekan ke-7 Indonesian Basketball League (IBL) 2025 yang mempertemukan Hangtuah melawan Rans Simba Bogor, Kamis (7/3/2025) di GOR Ciracas, terjadi sebuah insiden yang memaksa Liga harus menjatuhkan sanksi.

Liga terpaksa menjatuhkan sanksi untuk klub dan penonton yang provokatif menyusul insiden yang terjadi di akhir pertandingan usai RANS Simba Bogor memenangkan pertandingan atas Hangtuah, 86-85.

Tim Komite Etik dan Disiplin IBL sendiri telah mengevaluasi pasca pertandingan antara Hangtuah Jakarta kontra Rans Simba Bogor, Sabtu (8/3). Dari hasil evaluasi tersebut menghasilkan tiga kesimpulan.

Pertama, Tim Komite Etik membenarkan kronologi yang dimulai dari Anthony Garbelotto kepada pemain dan bench Hangtuah Jakarta.

Kedua, Komite Etik dan Disiplin IBL menilai tindak Anthony Garbelotto yang tergolong provokasi kepada pemain dan ofisial Hangtuah Jakarta adalah “Tindakan yang tidak diperkenankan dalam sebuah pertandingan bola basket”.

Ketiga, atas provokasi tersebut, maka Anthony Garbelotto dinyatakan melanggar Peraturan Pelaksanaan Bab IV pasal 1 tentang Etika Personel Klub IBL Ayat 1 dan 2. Untuk itu, Anthony Garbelotto akan dikenakan sanksi denda sebesar Rp 5 juta.

“Elemen di bola basket bahkan di semua olahraga kan ada liga, ada tim, ada pemain dan ada penonton. Jadi menurut kami, semua harus punya misi yang sama, ingin maju secara positif. bukan hanya Liga nya saja, timnya dan pemainnya juga semakin baik sehingga ada kompetisi semakin baik,” kata Direktur IBL, Junas Mardiarsyah mengomentari putusan Komite Etik IBL disela-sela pertandingan Prawira Bandung melawan RANS Simba Bogor di GOR C-tra Arena, Minggu malam (9/5/2025).

Junas memaklumi bahwa diantara kompetisi yang semakin seru memang terkadang mengundang emosional.

Namun, katanya, ia berharap semua termasuk penonton bisa semakin dewasa dalam menerima segala keputusan dan hasil akhir.

“Kasus penonton pada insiden Hangtuah, memang ada peraturannya khususnya di IBL. Terutama yang berlebihan dimana ada normanya dan konsekuensinya yaitu denda Rp 20 juta dan tidak boleh menyaksikan secara langsung di beberapa pertandingan. Kita sebagai pengelola Liga terus mengevaluasi,” ujarnya membeberkan.

Menurutnya, bukan masalah hukumannya, tetapi bagaimana IBL menyempurnakan peraturan yang ada dan bisa diperbaiki.

Secara kronologis, saat pertandingan usai. pelatih Rans Simba Bogor Anthony Garbelotto mendatangi bench Hangtuah Jakarta untuk bersalaman dengan ofisial tim tuan rumah.

Saat itu, Anthony Garbelotto hendak bersalaman dengan Rakeem Christmas untuk mengucapkan kalimat dengan maksud baik langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi, momen tersebut justru memicu provokasi kepada personil klub Hangtuah Jakarta.

Akibat insiden tersebut, terjadi kesalahpahaman dari pemain Rans Simba Bogor yang menyangka telah terjadi pengeroyokan terhadap Anthony Garbelotto di depan bench Hangtuah Jakarta.

Akhirnya, terjadi ketegangan yang kemudian melebar antara Galank Gunawan (Rans Simba Bogor) dengan Govinda Julian Saputra (Hangtuah Jakarta) di bawah ring sisi depan bench Hangtuah Jakarta.

Bersyukur, ketegangan di antara keduanya akhirnya bisa dikendalikan oleh ofisial kedua tim bersama Panitia Pelaksana Pertandingan.

Sejurus dengan itu, penonton courtside yang merupakan pendukung Hangtuah Jakarta berupaya diduga akan merangsek ke lapangan dan melakukan provokasi Aaron Fuller pemain asing Rans Simba Bogor dengan “mengacungkan jari tengah”.

Yang bersangkutan juga terlihat menyentuh dan melakukan upaya mendorong salah satu pemain Rans Simba Bogor. Sebagai aksi tindak lanjut dan kemudian melakukan tindakan emosional dengan memasuki lapangan dengan melakukan gerakan upaya melemparkan sepatu yang ditujukan kepada pemain Rans Simba Bogor.

Sebagai lanjutan IBL juga memberikan peringatan kepada Galank Gunawan (Rans Simba Bogor) dengan Govinda Julian Saputra (Hangtuah Jakarta). Kedua pemain tersebut tidak mengindahkan Peraturan Pelaksanaan IBL Bab IV Pasal 1 ayat 1

Sementara itu, penonton courtside yang terekam melakukan provokasi dikenakan larangan menonton dari courtside selama tiga pertandingan serta denda sebesar Rp 20 juta sesuai peraturan etika dan perilaku penonton yang diberlakukan oleh IBL.

Disisi lain, Panitia Pelaksana Pertandingan Hangtuah Jakarta pun terkena imbasnya berupa peringatan karena dinilai lalai dalam menjaga keamanan di dalam field of play dimana karena terdapat penonton courtside memasuki lapangan dan melakukan provokasi kepada pemain Rans Simba Bogor yang juga berpotensi mengancam keselamatan para pemain di dalam lapangan.

“ÏBL akan terus memperbaiki karena semua ini yang harus kita jaga. Penonton juga harus bisa menjaga. Kategori hukumannya kan ada dua, pertama kelalaian dan apabila ada insiden maka ada peraturannya. Untuk denda sendiri Rp 20 juta dikenakan secara pribadi. Tidak sampai ada hukuman pidana karena kita juga melihat desknya. Kemarin juga ada upaya pendekatan ternyata tidak ada pemukulan, harapan kami, klub dan suporter harus menyatu,” ujarnya memungkasi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait