YOGYAKARTA , G-SPORTS.ID – PSIM Yogyakarta yang baru saja memastikan juara Pegadaian Liga 2 2024/25 sekaligus promosi ke Liga 1 musim depan, membuka peluang belajar tentang pengelolaan tim ke Bali United FC.
Hal ini tentunya juga didukung dengan adanya kedekatan konsorsium di bawah Emtek Group menjadi pembuka pintu kolaborasi yang mungkin akan dilakukan.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM, Wendy Umar mengaku bahwa dia sudah ke Pula Dewata dan berdiskusi dengan panpel Bali United. Dia mengaku belajar banyak hal tentang penyelenggaraan pertandingan Liga 1 yang lebih detail terkait aturan.
“Kita di Liga 2 terlalu lama, kita belum pernah ke Liga 1 jadi harus belajar pelan-pelan salah satunya dari Bali United. Kebetulan waktu itu saya tugas match com Bali United vs Persita Tangerang. Ada wacana dari manajemenmelakukan studi banding dengan Bali United agar tata kelola pelan-pelan bisa belajar,” kata Wendy Umar.
Dijelaskannya, manajemen PSIM sangat serius mempersiapkan diri untuk berkompetisi di Liga 1, setelah 18 tahun hanya berkutat di kasta kedua.
Tak heran bila kiblat yang dipilih yakni Bali United dengan keberhasilan tata kelola tim baik, menjadi satu-satunya tim Liga Indonesia sahamnya go publik.
“Kebetulan PSIM dan Bali United berada dalam satu konsorsium Emtek, jadi pintu sangat terbuka untuk PSIM,” tambahnya.
Tak hanya manajerial saja, Bali United yang mendapat ijin pengelolaan Stadion I Wayan Dipta Gianyar juga memberikan ijin PSIM untuk membubuhkan stadion itu sebagai rekomendasi homebase di level Asia.
Hal ini menjadi syarat bagi tim Liga 1 ketika nantinya masuk dalam tabel klasemen syarat AFC. “Kebetulan stadion yang dekat, yang punya sertifikat pelaksanaan pertandingan setingkat Asia sudah digunakan. PSIM diperbolehkan menggunakan rekomendasi I Wayan Dipta,” pungkasnya.
