Tujuh Pelatih ‘Khatam’ Liga 1 2024/2025, Bojan Hodak Paling Sukses

Arief NK

17/05/2025

BOJAN HODAK, dipandang satu-satunya pelatih asing di Liga 1 paling sukses. Betapa tidak, ia satu-satunya diantara pelatih asing yang menukangi Persib hingga juara liga bahkan dua kali secara berturut - turut. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)
BOJAN HODAK, dipandang satu-satunya pelatih asing di Liga 1 paling sukses. Betapa tidak, ia satu-satunya diantara pelatih asing yang menukangi Persib hingga juara liga bahkan dua kali secara berturut - turut. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)

BANDUNG, G-SPORTS.ID – Tidak terasa Liga 1 2024/2025 tinggal sepekan lagi. Musim kompetisi sepakbola kasta tertinggi yang telah berjalan selama setahun itu, akan berakhir pada Sabtu 24 Mei 2025.

Selama setahun itu yang datang dan yang pergi silih berganti, entah pemain atau pun pelatih.

Terutama pelatih, tidak semuanya berhenti di tengah jalan alias dipecat. Sedikitnya, ada tujuh orang pelatih yang dianggap ‘khatam’ hingga musim kompetisi Liga 1 2024/2025 berakhir.

Dari ketujuh pelatih yang bertahan hingga Liga 2024/2025 tuntas diantaranya enam pelatih asing dan satu pelatih lokal.

Mereka yang bertahan tentu saja yang dianggap kapabel dan konsisten dengan tim yang mereka tangani.

Pertama pelatih Bojan Hodak. Pelatih asal Kroasia yang satu ini jelas-jelas sangat mentereng reputasinya. Ia dianggap pelatih paling sukses menyusul prestasinya dua kali berturut – turut atau Back to Back membawa Persib juara Liga 1 musim kompetisi 2023/2024 dan 2024/2025.

Kedua, Jan Olde Riekring, pelatih Dewa United FC. Ia tidak tergantikan sejak tiga tahun terakhir dan pada musim Liga 1 2024/2025 menempatkan tim debutan Dewa United FC di papan atas atau peringkat ke-2 saat ini.

Ketiga Imran Nahumarury. Ia yang merupakan satu-satunya pelatih lokal yang masih bertahan tanpa hambatan selama semusim. Ia membawa timnya Malut United FC berada di peringkat ke-3 Liga 1 2024/2025.

Keempat adalah Paul Munster. Pelatih Persebaya berdarah Spanyol, itu menempatkan tim asuhannya di peringkat ke-4 untuk sementara ini.

Kelima yaitu Fernando Jose Bernardo Tavares, pelatih berkebangsaan Portugal ini mampu membawa PSM Makassar di papan tengah atau peringkat ke-7 klasemen sementara Liga 1 2024/2025.

Keenam, Stefano ‘Tecco’ Cugurra. Pelatih asal Brazil ini boleh dibilang yang paling lama dipertahankan oleh Bali United. Namun, belakangan ia akan berhenti setelah musim Liga 1 2024/2025 berakhir setelah membawa Bali United di peringkat ke-9 musim Liga 2024/2025 dan sukses membawa Laskar Tridatu itu juara musim Liga 2019. Sebelumnya, ia membawa Persija juara di musim kompetisi 2017.

Ketujuh adalah Fabio Lefundes. Meski tidak membawa Persita juara di musim Liga 1 2024/2025, akan tetapi sepak terjang pelatih muda asal Brazil ini dianggap sukses lantaran tim asuhannya tidak sampai terdegradasi. Persita berada di peringkat ke-11 dan dianggap sukses ketika menahan sang juara Persib, 2-2 di pekan ke-33, Jumat (16/5/2025).

Eks pemain Persib 90-an, Asep Sumantri, menyoroti sepak terjang Imran Nahumarury sebagai sosok yang sukses dai jajaran pelatih lokal.

Asep mengacungkan jempol terhadap Imran. Sebab, kata Asep, keberhasilan Imran dapat memotivasi pelatih lokal lainnya di Liga 1 dimasa mendatang.

“Persaingan pelatih Liga 1 sangatlah berat. Tapi, Imran bisa melewatinya dan membawa timnya di papan. Bagi ukuran Imran jelas sukses, padahal Malut United adalah tim debutan namun ia mampu memberi prestasi. Sebagai sesama mantan pemain, saya bangga karena bisa mewakili pelatih lokal ketika Liga 1 banyak diserbu pelatih asing,” ujar Asep menuturkan.

Sementara Bojan Hodak dimata Asep dinilai sebagai pelatih asing yang paling sukses. Menurut pemain yang membawa Persib juara di tahun 1990 dan 1994, ini tak ada pelatih asing yang mampu mengangkat Persib selama ini dan hanya Bojan Hodak pelatih asing pertama yang mampu membawa Persib juara bahkan dua kali berturut-turut.

“Namun pada intinya, semuanya kembali kepada kondisi tim itu sendiri. Pelatih yang sukses karena didukung semua elemen yang ada di dalamnya, pemain yang solid, manajemen yang kuat dalam segala hal sangat berpotensi membawa tim itu sukses dalam berkompetisi,” kata eks asisten pelatih yang membawa Persib juara Indonesia Super League 2014 bersama pelatih kepala Djadjang Nurdjaman ini memungkasi. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy