Mantan Asisten Pelatih Feyenoord Arsiteki PSIM

Sri Nugroho

18/06/2025

Jean Paul Van Gastel (kiri) saat menjadi asisten Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord kala timnya menjadi juara Eredivisie tahun 2017 silam. (Foto: Instagram Jean Paul Van Gastel)

YOGYAKARTA, G-SPORTS.ID – PSIM Yogyakarta secara resmi menunjuk pelatih asal Belanda, Jean Paul Van Gastel untuk menjadi pelatih kepala guna mengarungi kompetisi Liga 1 2025/26.

Ini tentu pilihan yang tak main-main dari manajemen Laskar Mataram karena Jean Paul Van Gastel punya rekam jejak yang terbilang mentereng di level Benua Biru.

Jean Paul Van Gastel juga memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda.

Dan sebagai pelatih, reputasinya juga cukup mentereng saat menjadi asisten dari nama-nama besar Belanda macam Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord.

Rekam jejak dan pengalaman level tinggi ini yang akhirnya menjadi pertimbangan manajer PSIM, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya di kasta Liga 1 2025/26 mendatang.

“Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di Divisi 1 Belanda,” kata Razzi.

Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. “Dia juga sempat melatih di Divisi 2 Belanda, dan membawa klub tersebut promosi ke divisi 1 Belanda,” tambah Razzi.

Pengalamannya pun kian lengkap setelah menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas.

Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram.

Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama.

“Untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi,” pungkas Razzi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy