Jelang Piala Presiden 2025, PSSI Sidak Stadion Si Jalak Harupat

Arief NK

21/06/2025

OC Piala Presiden 2025, Arya Sinulinga (kanan) dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terlibat perbincangan terkait kesiapan si Jalak Harupat sambut Piala Presiden 2025. (Foto: pssi.org)
OC Piala Presiden 2025, Arya Sinulinga (kanan) dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terlibat perbincangan terkait kesiapan si Jalak Harupat sambut Piala Presiden 2025. (Foto: pssi.org)

BANDUNG, G-SPORTS. ID – Organizing Committee (OC), Arya Sinulinga berkesempatan mampir ke markas  Asprov PSSI Jawa Barat, Sabtu (21/06/2025). Melakukan cek dan re-check kesiapan Stadion Si Jalak Harupat menyongsong Piala Presiden  6 -13 Juli 2025, mendatang.

Kedatangan Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan rombongan, itu disambut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Jawa Barat, Fahmi Hasan bersama jajaran pengurus PSSI Jawa Barat lainnya diantaranya diantaranya, Exco PSSI Jawa Barat, Entis Sutisna.

Ikut menyambut kedatangan PSSI Pusat, itu Ketua PSSI Kota Bandung, H. Yoko Anggasurya, Legend Persib, Adeng Hudaya serta H Laga Sudarmadi.

Banyak yang diperbincangkan antara Arya Sinulinga dan para pengurus PSSI Jawa Barat. Namun, pada intinya, apa yang diperbincangkan adalah seputar hasil peninjauan ke si Jalak Harupat pada hari yang sama.

Sebelum ke Gedung Asprov PSSI Jawa Barat, itu,  Arya Sinulinga telah melaksanakan  arahan dari Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait untuk melakukan kunjungan dan cek persiapan ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung di hari yang sama.

Pada kunjungan ke si Jalak Harupat, Arya Sinulingga bertemu langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Bupati Bandung, Dadang Supriatna dan Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman.

Arya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung persiapan dan pelaksanaan Piala Presiden 2025.

“Atas nama Ketua SC, Pak Maruarar Sirait, kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati. Dukungan mereka luar biasa. Masalah teknis bisa selesai dalam lima menit. Ini bukti keseriusan Jawa Barat jadi tuan rumah,” ujar Arya seperti dikutip dari pssi.org

Arya meyakini bahwa tensi serta kualitas Piala Presiden tahun ini sangat tinggi. Itu katanya, karena keikutsertaan klub-klub top nasional dan internasional, ditambah para pemain terbaik Liga 1 dan timnas.

“Klub-klub luar negeri yang ikut serta memiliki kualitas. Banyak pemain timnas yang tampil, seperti Ole Romeny, dan lainnya. Kami optimis ini akan jadi tontonan yang seru dan bermanfaat untuk masyarakat Jawa Barat,” katanya menegaskan.

Disisi lain, Dedi Mulyadi alias KDM (Kang Dedi Mulyadi), menyambut kedatangan OC bersama rombongan. Ia Nampak gembira mengingat Bandung dengan si Jalak Harupat mendapat kehormatan sebagai venue Piala Presiden 2025.

“Digunakannya Stadion Si Jalak Harupat untuk turnamen Piala Presiden tahun ini sebuah kehormatan. Ini mahkota yang harus kita jaga, karena Piala Presiden adalah simbol supremasi olahraga tertinggi secara politik di negeri ini,” kata Dedi Mulyadi mengungkapkan.

Piala Presiden tahun ini (2025) terbilang istimewa. Pasalnya, selain diikuti klub-klub papan atas Liga 1, tim lain yang akan menjadi kontestan berasal dari luar negeri.

Tim lokal yakni, Persib Bandung (Juara Liga 1 2024/2025). Dewa United (Runner Up Liga 1 2024/2205) Arema FC (Juara Piala Presiden 2024) serta Liga Indonesia All Star. Sementara dua klub luar negeri yakni, Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand).

Ada enam tim yang berpartisipasi dalam turnamen pramusim tersebut yakni Liga Indonesia All Star Arema FC, dan Oxford United yang menempati Grup A, sementara Grup B dihuni oleh Persib Bandung, Dewa United, serta Port FC.

Sebanyak enam kontestan tersebut terbagi ke dalam dua grup A dan B. Di Grup B tergabung,Liga Indonesia All Star Arema FC dan Grup B Persib Bandung, Dewa United, serta Port FC

KDM berharap, momentum Piala Presiden 2025 harus menjadi penggerak ekonomi dan hiburan masyarakat di tengah masa libur sekolah.

“Oleh karena itu saya yakin pertandingan yang dimainkan akan ramai ditonton. Ini akan mendorong anak-anak dan keluarga untuk menonton sepak bola. Dan setiap keramaian itu pasti mendorong ekonomi. Pedagang akan tumbuh, pembeli datang, interaksi terjadi, dan roda ekonomi berputar — bukan karena mobilisasi, tapi karena rasa cinta,” katanya menambahkan.

Tidak hanya dari sisi ekonomi, KDM juga menyoroti pentingnya membangun budaya menonton sepak bola yang sehat dan mendidik. Ia mau suporter mendukung klub kesayangannya tanpa merugikan.

“Suporter Indonesia harus dibangun tradisinya menjadi suporter yang baik. Dulu ada anggapan ‘kumaha aing’ itu keliru. Kekeliruan suporter bisa berdampak langsung ke nasib klub. Di Piala Presiden ini, kita ingin tunjukkan bahwa kita adalah suporter yang cerdas dan menghormati pertandingan, hasil, dan lawan,” katanya seperti dikutip dari pssi.org. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy