BANDUNG, G-SPORTS.ID – Pelatih muda asal klub SASWCO Bandung, Dinar Bayu Aji Arifin Nugraha akan bertolak menuju Palembang, Minggu (22/6/2025) besok.
Disana, ia akan mendampingi sekaligus mengasisteni, Nil Meizar sebagai pelatih kepala Sumsel FC. Sumsel FC salah satu klub baru yang siap merumput di Liga 2 pada musim kompetisi 2025/2026 dan Sumsel FC sendiri mengakuisisi klub Liga 2 musim lalu, Persikas Subang.
“Tiba – tiba saya ditelepon katanya segera ke Palembang. Sebetulnya, saya harus sudah berangkat ke Palembang sejak minggu lalu, namun saya belum siap-siap dan tentu saja harus meminta izin kepada keluarga makanya saya minta waktu dan baru minggu ini saya siap untuk bergabung dengan coach Niel,” ujar Dinar saat ditemui di Sekretariat PSSI Jawa Barat, memaparkan, Sabtu (21/6/2025).
Dinar sendiri boleh dibilang pelatih termuda. Sejak usia 17 tahun , ia sudah mengantongi sertifikat kepelatihan Lisensi D.
Dua tahun berikutnya di usia 19 tahun berlanjut ke Lisensi C dan tak lama dari itu ia pun lulus kursus kepelatihan Lisensi B pada 2021.
Ia diminta untuk mengasistensi Niel Meizar karena sejak tahun 2024 sudah mengantongi sertifikasi kepelatihan Lisensi A. Pantas, jika ia digelari pelatih termuda sangatlah dengan lisensi A-nya itu.
“Disetiap mengikuti kursus mulai D, C, B sampai A saya sering disebut paling muda bahkan semua menyebut saya si Bungsu,” aku Dinar.
Dinar memulai karir sepakbola di SASWCO U-15 seangkatan dengan Gian Zola Nugraha yang tidak lain adalah kakak kandung Beckham Putra Nugraha.
Semasa bermain di klub milik H. Yoko Anggasurya, itu Dinar sukses mempersembahkan beberapa tropi. Puncaknya, ia menjuarai Manchester United Premier Cup 2013 (MUPC) Tingkat Asia Tenggara setelah mengalahkan tim asal Thailand pada babak final lewat adu penalti di Penang, Malaysia yang berlangsung pada 10-14 Juni 2013, lalu.
Sebagai juara MUPC Tingkat Asia Tenggara U-15, SASWCO berhak mewakili Indonesia ke Old Trafford, markas klub raksasa Inggris, Manchester United.
Sepulang dari sanalah, menguatkan keinginannya untuk beralih profesi sebagai pelatih. Alasannya, ia merasa kagum dengan lawan seusianya di Inggris yang memiliki skil dan teknik tinggi dalam bermain sepakbola.
“Di sana SASWCO begitu kesusahan menghadapi teknik permainan pemain-pemain luar negeri, dari sanalah keinginan saya untuk menjadi pelatih sangat kuat, saat itu saya berpikir sepulang dari Manchester, Inggris, saya ingin mendalami kepelatihan, targetnya saya ingin membina pemain seperti anak-anak di luar negeri yang sudah sangat cakap meskipun baru berusia 15 tahunan,” kata Dinar mengenang kembali pengalamannya saat menghadapi pemain luar negeri seusianya.
Sambil menyelam minum air, sambil bermain sedikit demi sedikit menekuni bidang kepelatihan. Alhasil, sejak saat itu sampai sekarang, ia dipercaya untuk membimbing pemain SASWCO U-15.
“Saat itu, saya tak lantas pensiun, tapi sambil bermain saya ikuti kursus kepelatihan setahap demi setahap,” katanya menegaskan.
Pemanggilannya untuk mendampingi Niel Meizar di Sumsel FC, kabar gembira dan membanggakan baginya.
“Kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan Sumsel FC, apalagi pelatihnya Coach Niel sebagai pelatih senior yang sudah berpengalaman, buat saya menjadi pembelajaran dan menimba ilmu dan siap bekerja sama dan ini kesempatan yang tidak akan datang dua kali,” katanya menambahkan.
Menurutnya, Sumsel FC menjadi pilihan untuk menimba ilmu dan menularkan ilmu kepelatihan yang telah diperolehnya. “Ada juga klub-klub Liga 1 yang mengajak saya, tapi saya ingin bertahap, gak langsung ujug-ujug, di Sumsel FC nantilah saya siap untuk memberikan semua kemampuan saya bersama Coach Niel,” kata pelatih muda kelahiran Bandung 14 November 1998 ini memungkasi. ***