MALANG, G-SPORTS.ID – Sederet atraksi spektakuler mewarnai opening ceremony Porprov IX Jawa Timur 2025 Malang Raya, Sabtu (28/06/2025) sore hingga malam, di Stadion Gajayana, Kota Malang.
Ajang dwitahunan kali ini, mempertandingkan 63 cabang olah raga (cabor) dengan 86 disiplin serta dua cabor ekshibisi. Diikuti 22.283 peserta, terdiri dari 16.606 atlet, 4.495 ofisial cabor, dan 1.182 ofisial kontingen.
“Porprov IX Jawa Timur 2025 di Malang Raya bukan sekadar olah raga, tapi ekonomi dan budaya. Saya sangat mengapresiasi kolaborasi antara budaya dan olah raga yang terlihat nyata dalam pembukaan ini. Porprov IX Jatim 2025 tidak hanya soal kompetisi, tetapi juga momentum memperkuat kekuatan ekonomi daerah melalui budaya,” Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa.
“Kita menyaksikan pertunjukan budaya kolosal dan kontemporer yang indah. sinergi di malang raya ini luar biasa. Saya menyampaikan rasa bangganya atas soliditas tiga daerah tuan rumah, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.”.
Acara pembukaan sendiri, diawali dengan marching band dari SMA Taruna Madani Jatim dipadu dengan tarian Saman. Juga menyuguhkan pelbagai atraksi istimewa dan terbaru.
Seperti visual light emitting diodeled (LED), yang menampilkan efek maskot milik Kota Malang, Sima ke layar LED. Berikut visi misi Kota Malang ‘Mbois Berkelas’.
Disambung lighting show 150 drone lewat tampilan countdown mulai dari 5,4,3,2, dan 1. Dipersembahkan oleh iMagine Promosindo, penggiat aktivitas multimedia vendors, produksi audio visual dan event sport asal
Malang.
Juga menghadirkan sejumlah artis, antara lain Gildcoustic, Arlida Putri, Cak Percil, Cak Sodiq, Mary Jona, dan Vinoqi Entertainment. Selain sesi penyalaan Api Porprov IX Jatim 2025 di kaldron oleh tiga atlet terbaik dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Sekitar 11.000 orang penonton kian terpesona saat fireworks party phyro musical spektakuler. Dikreasi sang juru ledak level internasional yang masih berstatus pelajar, Adelio Delta dari SMP Negeri 1 Ponorogo berusia 14 tahun.
Opening ceremony juga menghadirkan suguhan seni budaya kolosal yang dibawakan 1.000 penari. Tampilan mereka sangat memukau ribuan pernonton. Mengetengahkan tradisional khas Jawa Timur. Mulai dari Tari Beskalan, Topeng Malangan, Reog Ponorogo berikut 20 Dadak Merak dan sosok Bujang Ganongnya.
Selain Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang kehadiran disambut wellcoming speech. Melalui tayang teks Meta AI (Metaverse Artificial Intelligence) dan dipagari anak yatim-piatu di area depan tangga naik menuju tribun VVIP.
Hadir sejumlah kalangan, baik Forkopimda Provinsi Jawa Timur maupun 38 Kota/Kabupaten. Termasuk tiga kepala daerah tuan rumah bersama. Walikota Malang Dr Ir H Wahyu Hidayat, MM, Bupati Malang Drs HM Sanusi, MM, dan Walikota Batu Nurochman SH, MH.
Juga Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Drs Muhammad Nabil, MSi. Kemudian 38 Ketua 38 KONI Daerah di Jawa Timur.
Dilanjutkan defile pembawa bendera-bendera Merah Putih, Pataka Jatim, KONI Jatim, Cabor, dan tiga maskot Malang Raya, serta maskot Jatim. Disambung defile 38 kota/kabupaten peserta, didahului paskibra
pembawa papan nama kontingen dan bendera daerah.
“Porprov IX Jatim 2025 di Malang Raya mencatat rekor dengan 22.283 peserta. Gelaran kali ini bahkan melebihi beberapa edisi pekan olah raga nasional (PON) berikut 63 cabor. Dari event ini, kami tentu menargetkan akan munculnya atlet-atlet dunia,” urai Muhammad Nabil.
“Harapannya Porprov menjadi kawah candradimuka bagi atlet-atlet muda berbakat. Sesuai tema Semangat dan Tekad Atlet Jawa Timur Menuju Prestasi Dunia. Dari 418 atlet yang tercatat ikut PON Aceh-Sumut lalu, 142 diantaranya adalah alumni juara Porprov. ini bukti bahwa porprov bukan sekadar kompetisi daerah.”.
Tercatat 30 cabor Porprov IX Jatim 2025 dilangsungkan di Kota Malang. Kemudian sisanya 20 cabor di Kabupaten Malang, dan 12 cabor di Kota Batu.
“Kepercayaan kami sebagai tuan rumah Porprov IX Jatim 2025 bukanlah beban. Melainkan kehormatan yang kami jalani dengan penuh kesungguhan. Terima kasih kepada Ibu Gubernur atas amanah ini. Multi-event ini tak hanya sarana pembinaan dan prestasi, tapi juga sumber pembelajaran, keberkahan, dan kolaborasi lintas daerah,” timpal Walikota Malang, Wahyu Hidayat.
“Pembukaan Porprov IX Jati 2025 sekaligus menjadi momentum bersejarah bagi Kota Malang. Kami baru saja merayakan 101 tahun berdirinya Stadion Gajayana. Stadion legendaris telah melahirkan banyak talenta olah raga, baik di tingkat provinsi, nasional hingga internasional.”.
Api Porprov Jatim IX 2025 sendiri diambil dari situs wsiata Api Tak Kunjung Padam, di Asemanis Satu, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Melalui rute Pamekasan-Surabaya-Kabuoaten Malang-Kota Batu, dan Kota Malang sejauh 355 Kilometer.
Masing-masing tuan rumah menampilkan maskot tersendiri. Kota Malang dengan Sima (Singa Malang), Kabupaten Malang usung Cak Jo (Cucak Ijo), dan Kota Batu memboyong Saeba (Nisaetus Bartelsi atau Elang “Putih” Jawa).