MILAN, G-SPORTS.ID – Skema AC Milan bersama Massimiliano Allegri tengah dinantikan. Era baru AC Milan bersama pelatih Massimiliano Allegri memang sudah dimulai. Jumat (4/7/2025) ini waktu setempat, Massimiliano Allegri tiba di Millanello dan memulai tugasnya sebagai allenatore.
Pelatih berusia 57 tahun ini sudah resmi menangani AC Milan sejak manajemen I Rossoneri mengumumkannya pada 30 Mei 2025 lalu. Massimiliano Allegri datang menggantikan posisi Sergio Conceicao yang dipecat setelah musim 2024/2025 berakhir.
Ini menjadi periode kedua Massimiliano Allegri menangani AC Milan setelah 11 tahun pertamanya pada 2010-2014 silam. Ketika itu, dia berhasil membawa AC Milan juara Liga Italia 2010-2011 dan Piala Super Italia 2011.
Kini, Max Kembali lagi. Kehadirannya diharapkan dapat mengembalikan AC Milan ke posisi yang lebih baik sebagai salah satu klub besar Italia dan juga Eropa.
Musim lalu, AC Milan gagal meraih hasil terbaik setelah hanya mengakhiri Liga Italia di peringkat ke-8. Kehadiran Sergio Conceicao yang menggantikan Paulo Fonseca di kursi pelatih hanya memberikan gelar Piala Super Italia.
AC Milan juga berhasil ke final Piala Italia 2024/2025 namun gagal meraih gelar setelah kalah dari Bologna. Dengan hanya meraih peringkat ke-8 klasemen Liga Italia 2024/2025 lalu, AC Milan pun gagal tampil di ajang Eropa musim ini. Karena itulah, kehadiran Massimiliano Allegri diharapkan mengembalikan AC Milan memiliki tradisi gelar di ajang Utama baik domestik maupun Eropa.
Namun, pelatih berusia 57 tahun ini menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pria yang juga pernah membawa Juventus juara Liga Italia lima kali ini harus mencari pemain kreatif setelah I Rossoneri melepas Tiijani Reijnders ke Manchester City.
Selain Tiijani Reijnders, I Rossoneri mulai musim baru ini tanpa tiga pemain seniornya yaitu Davide Calabria, Alessandro Florenzi, dan Luka Jovic. Kontrak ketiga pemain ini tidak lagi diperpanjang.
AC Milan juga dipastikan sudah berpisah dengan Pierre Kalulu yang resmi sebagai pemain Juventus setelah musim lalu main di klub tersebut dengan status pinjaman.
Hingga hari ini, satu-satunya pembelian AC Milan dalam bursa transfer adalah Samuel Ricci, gelandang yang didatangkan dari klub Torino dengan nilai transfer mencapai 23 juta euro (sekitar Rp438 miliar).
Samuel Ricci resmi bergabung ke AC Milan pada 3 Juli 2025 lalu dengan kontrak hingga 30 Juni 2029. Namun, kehadiran Samuel Ricci diprediksi belum bisa menutupi lubang besar yang ditinggalkan Tiijani Reijnders karena karakteristik permainannya.
Pola 4-3-3 dan 4-2-3-1
Dengan kehadiran Massimiliano Allegri, bagaimana AC Milan akan tampil pada musim baru nanti?
Musim lalu, I Rossoneri di bawah asuhan Sergio Conceicao bermain dengan pola tiga bek. Bersama Massimiliano Allegri, AC Milan akan Kembali main dengan empat bek.
Opsi pertama adalah pola 4-3-3 dengan duet bek tengah terdiri dari Matteo Gabbia dan Fikayo Tomori.
Di lini tengah, Ruben Loftus-Cheek akan menjadi opsi pertama sebagai gelandang bertahan kreatif atau posisi yang dikenal juga dengan mezzala.
Namun demikian, Samuel Ricci juga memiliki peluang besar untuk mengambil peran tersebut. Bintang berusia 23 tahun ini dikenal sebagai playmaker di depan pertahanan.

Kemampuan tekniknya membuatnya memiliki kemampuan sebagai box-to-box midfielder. Karena karakteristik itu pula, Samuel Ricci disebut-sebut sebagai “the Next Andrea Pirlo”.
Selain pola 4-3-3, Massimiliano Allegri dalam karier kepelatihannya kerap menggunakan 4-2-3-1. Namun, pola ini jelas membutuhkan pemain kreatif di lini serang yang akan membentuk trio Bersama Christian Pulisic dan Rafel Leao.
Hingga saat ini, dikabarkan AC Milan tertarik dengan gelandang Valencia, Javi Guerra, sebagai pengganti peran Tiijani Reijnders.
Menurut pers Italia, La Gazzetta dello Sport, I Rossoneri berhadap dapat membawa pemain berusia 22 tahun tersebut ke San Siro dengan nilai transfer 18 juta euro.
Target Utama AC Milan untuk menggantikan peran Tiijani Reijnders adalah gelandang veteran, Luka Modric dan Granit Xhaka. Dikabarkan keduanya hanya selangkah lagi untuk bergabung ke AC Milan.

Kepergian Tiijani Reijnders memang meninggalkan lubang besar di lini serang I Rossoneri. Kakak dari Eliano Reijnders, pemain Timnas Indonesia, ini datang pada 2023 silam dari AZ Alkmaar.
Sejak itu, Tiijani Reijnders merupakan pemain yang paling konsisten dalam permainan serta pemain yang produktif.
Musim lalu contohnya, Tiijandi Reijnders telah berkontribusi dalam terciptanya 20 gol dalam 54 laga, termasuk 10 gol dan 5 assist di ajang Liga Italia.
Rata-rata, Tiijani Reijnders mampu memberikan 0,43 gol per 90 menit. Melihat data tersebut, wajar jika musim depan, AC Milan asuhan Massimiliano Allegri membutuhkan playmaker yang mampu menggantikan perannya. (Rakha Alkarimi/G-Sports.id)