SURABAYA, G-SPORTS.ID – Berkekuatan 30 pemain, sembilan diantaranya legiun asing, Persebaya Surabaya onfire menghadapi kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Tak lagi dibesut pelatih asal Belfast (Irlandia Utara), Paul Christopher Munster. Tim berjuluk Bajul Ijo itu, musim 2025/2026 ditangani head coach dari Madrid (Spanyol), Eduardo Pérez Morán atau biasa disapa Edu Pérez.
Persebaya Surabaya akan tampil pada laga pembuka atau opening ceremony kompetisi BRI Super League 2025/2026, Jumat, tanggal 8 Agustus 2025 mendatang. Menjamu tim promosi juara Pegadaian Liga 2 2024/2-025, PSIM Yogyakarta, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pukul 19:00 WIB.
Empat laga putaran pertama sepanjang bulan Agustus 2025, selain laga kandfang pertama ditantang PSIM Yogyakarta. Persebaya juga sduah ditunggu tog alain tajk ringan lainnya, satu laga home dan dua laga away.
Pekan-2 hari Sabtu, 16 Agustus 2025 (15:30 WIB), di Arena Indomilk, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang (Banten) meladeni tuan rumah Persita Tangerang. Laga pekan-3, Sabtu, 23 Agustus 2025 (19:00 WIB), di kandang sendiri menjamu Bali United FC.
Pertandingan berikutnya akhir bulan Agustus pada pekan-4 melawat ke Stadion Gelora B J Habibie, Kota Parepare (Sulawesi Selatan). Menghadapi tuan rumah PSM Makassar hari Minggu, 31 Agustus 2025 (15:30 WIB).
Diperkuat Sembilan Legiun Asing
Manajemen Persebaya Surabaya dipastikan tidak atau belum memaksimalkan kuota 11 pemain asing. Seperti yang diperbolehkan operator kompetisi I League (PT Liga Indonesia Baru,red).
Hanya merekrut sembilan pemain asing atau 30 persen dari total 30 pemain tim. Lima pemain asing asal konfederasi Union of European Football Associations (UEFA). Yakni duo bek Risto Mitrevskidan (Makedonia Utara) dan Dime Dimov (Makedonia Utara) dan gelandang dari Montenegro, Miloš Raičković.
Kemudian lini penyerangan ada Mihailo Perović (Montenegro) dan Dejan Tumbas (Serbia). Satu pemai asal konfederasi Asian Football Confederation (AFC), yakni striker Paulo Domingos Gali da Costa Freitas (Timor-Leste).
Dua pemain lainnya sari konfederasi Confederação Sul-Americana de Futebol (CONMEBOL) atau Amerika Selatan, yaitu bek Leonardo “Léo” Silva Lelis (Brazil) dan penyerang yang juga kapten tim, Bruno Moreira Soares (Brazil).
Satu asal konfederasi Confederation of North, Central America and Caribbean Association Football (CONCACAF) atau kawasan Amerika Utara, Tengha, dan Karibia. Dia adalah gelandang serang juga juga bisa berposisi sebagai striker, Francisco Israel Rivera Dávalos (Meksiko).
Diperkuat 21 Amunisi Lokal
Juara Ligina Divisi Utama 2004 itu, memiliki 21 pemain-pemain lokal atau 70 persen. Masih ada nama-nama lama yang tak asing lagi.
Seperti penjaga gawang Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi. Trio lini belakang, Kadek Raditya Maheswara, Koko Ari Arya, dan Rahmat Irianto. Trio tengah, Mikael Alfredo Tata, Toni Firmansyah, dan Oktafianus Fernando. Juga mantan striker Timnas Indonesia, Malik Risaldi.
Edu Pérez Optimis
Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Eduardo Pérez Morán (Spanyol), menatap optimis timnya akan mampu kompetitif. Juga bisa mencapai hasil positif pada kompetisi musim 2025/2026.
“Saya sangat, sangat, sangat optimistis, karena latihan para pemain setiap hari, dan performa mereka terus meningkat. Tentu saja, dari hari pertama hingga sekarang, kami telah melakukan latihan dan juga tiga pertandingan persahabatan,” ungkap pelatih kelahiran Madrid, 2 Desember 1976 itu.
Pelatih yang akrab disapa Edu Pérez itu, tak sendirian menangani tim Bajul Ijo. Dia didampingi dua asisten pelatih, Shin Sang-gyu (Korea Selatan) dan Uston Nawawi.
Pelatih kiper dipegang sosok yang sudah berpengalaman di kompetisi Tanah Air, Felipe Americo Martins Goncalves (Brazil). Pelatih fisik dirangkap Shin Sang-gyu (Korea Selatan) dan dibantu asisten pelatih, Andri Sukoyo.
Tim analis video (match,red),ada Rochmat Setiawan, Mohammad Wildan Adi Nugroho, Mochammad Imanda Ramadhani, dan Abhista Charis Wirawan. Fisioterpis dipegang Dani Maulana dan Yogha Aditya.
“Dalam persiapan selama pra musim ini, kami memiliki banyak hal positif. Tentu kami terus berupaya untuk mempersiapkan pertandingan dengan kondisi terbaik di kompetisi,” tandas Edu Pérez.
Track record Eduardo Pérez Morán sendiri, sejatinya lumayan meski tak terlalu mentereng. Pelatih berlisensi UEFA Pro Licence itu, sepanjang karirnya sebagai pemain berposisi di sektor penjaga gawang.
Sebelum diboyong Persebaya, track recorsd kepelatihan Edu Pérez minim jabatan pelatih kepala di klub-klub. Empat tahun (2021-2025) dia menjabat Director of Coaching and Methodology PSU (Park Slope United Soccer Club) and Brooklyn United.
Atau Direktur Kepelatihan dan Metodologi PSU (Park Slope United Soccer Club) dan Brooklyn United. Bermarkas di Brooklyn, New York (AS), dia berposisi sebagai direktur sekaligus instruktur mengajar mengelola klub-klub professional terhadap pelatih dan manajer tim
Musim 2021/2022 sebegai manajer CP Villarrobledo Academy dan musim 2020/2021 pelath CP Villarrobledo di liga Segunda División B Subgroup 5B Spanyol (Divisi 4). Pelatih PSS Sleman (Liga 1 2019-2020), asisten pelatih Persija Jakarta (Liga 1 2018-2019).
Dia juga pernah menjadi pelatih kiper Tim Indonesia U-23 (2016-2017). Termasuk pelatih kiper) klub Girona FC pada Segunda División S[panyol (Divisi 2) musim 2011/2012.
Onfire di BRI Super League 2025/2026
Liga 1 2024/2025 lalu, Persebaya Surabaya gagal memenuhi ambisinya menjadi juara. Finis posisi keempat klasemen akhir. Dibawah Persib Bandung (juara), Dewa United, dan Malut United saat dibesut pelatih Paul Christopher Munster (Irlandia Utara).
“BRI Super League 2025/2026, kami bertekad tampil sebagai yang terbaik. Target maksimal juara adalah harga mati, Insya Allah. Tentu semua 17 tim lainnya menjadi pesaing kami,” tukas Direktur Operasional Persebaya, Chandra Wahyudi.
“Artinya kita tidak ingin underestimate juga. Karena musim 2024/2025 beberapa kali kesulitan menghadapi tim yang secara klasemen di bawah,” imbuh Chandra Wahyudi.
Menrutnya, musim ini kuncinya tim harus konsisten sepanjang 34 pekan laga. Tim harus stabil menjaga ritme dan tidak belajar banyak dari pengalaman musim lalu, start kencang di awal, namun kemudian droup jelang akhir kompetisi.
“Prinsipnya, kami menjadikan musim 2024/2025 lalu sebagai cermin. Sempat memimpin klasemen dalam beberapa pekan awal, tetapi menurun jelang akhir kompetisi, termasuk meraih hasil mengecewakan menghadapi tim-tim papan bawah.”.
PROFIL KLUB PERSEBAYA SURABAYA
BRI Super League 2025/2026
Nama Klub : Persebaya Surabaya
Julukan : Bajul Ijo
Didirikan : 18 Juni 1927
Homebase : Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur
Badan Hukum : PT Persebaya Indonesia
Pemilik saham : PT DBL Indonesia dan Koperasi Surya Abadi Persebaya
Capaian 2024/2025 : Peringkat ke-4 BRI Liga 1 2024/2025
Prestasi : Runner-up Liga 1 2019, Juara Liga 2 2017, Juara Divisi 1 2006, Juara Divisi 1 2003, Juara Ligina Divisi Utama 2004, Runner-up Ligina Divisi Utama 1998/1999, Juara Ligina Divisi Utama 1996/1997, Runner-up Kejurnas Utama PSSI 1989/1990, Juara Piala Utama 1990, Juara Kejurnas Utama PSSI 1987/1988, Runner-up Kejurnas Utama PSSI 1986/1987, Juara Kejurnas PSSI 1975/1978, Runner-up Kejurnas PSSI 1971/1973, Runner-up Kejurnas PSSI 1969/1971, Runner-up Kejurnas PSSI 1964/1965, Juara Kejurnas PSSI 1952, Juara Kejurnas PSSI 1951
Tim Manajemen
• CEO : Azrul Ananda
• Manajer tim : Yahya Alkatiri
• Direktur Operasional : Chandra Wahyudi
• Sekretaris tim : Ram Surahman
• Media Officer : Jonathan Yohvinno
• Ketua Panpel : Erwin Hardiyono
Tim Ofisial
• Pelatih kepala : Eduardo Pérez Morán (pelatih Spanyol)
• Asisten pelatih : Shin Sang-gyu (Korea Selatan) dan Uston Nawawi
• Pelatih kiper : Felipe Americo Martins Goncalves (Brazil)
• Pelatih fisik : Shin Sang-gyu (Korea Selatan)
• Ast pelatih fisik : Andri Sukoyo.
• Analis Video : Rochmat Setiawan, Mohammad Wildan Adi Nugroho, Mochammad Imanda Ramadhani, Abhista Charis Wirawan
• Medis : dr Ahmad Ridhoi dan dr Abdul Hayyan Al Jabbar
• Fisioterpis : Dani Maulana dan Yogha Aditya
• Umum : Danang Bekti, Rio Wicaksono
• Masseur : Yok Sebastian dan Fakhrudin Agil Syafa’at
• Kitman : Sutrisno Beny, Djoko Sulistyo, Basori
Pemain
Penjaga gawang
1. Ernando Ari Sutaryadi
2. Andhika Ramadani
3. Muhammad Ilham Al-Arif
4. Rendy Oscario Sroyer
Belakang
1. Risto Mitrevski (Makedonia Utara)
2. Dime Dimov (Makedonia Utara)
3. Leonardo “Léo” Silva Lelis (Brazil)
4. Arief Catur Pamungkas
5. Randy Hanson Christian May
6. Kadek Raditya Maheswara
7. Koko Ari Arya
8. Sheva Kardanu Setiawan
9. Rahmat Irianto
10. Fedly Damara
Tengah
1. Miloš Raičković (Montenegro)
2. Francisco Israel Rivera Dávalos (Meksiko)
3. Mikael Alfredo Tata
4. Sadida Nugraha Putra
5. Toni Firmansyah
6. Alfan Suaib
7. Oktafianus Fernando
8. Alfredo Nararya Nugroho
9. Dimas Wicaksono
Depan
1. Bruno Moreira Soares (Brazil) – kapten
2. Mihailo Perović (Montenegro)
3. Dejan Tumbas (Serbia)
4. Paulo Domingos Gali da Costa Freitas (Timor-Leste)
5. Malik Risaldi
6. Rizky Dwi Pangestu
7. Muhammad Ichas Baihaqi
8. Jay Amru Ghoni
satu Respon