Super League 2025/2026 Dimulai, Ini Peluang Juaranya

Administrator

07/08/2025

Super League 2025/2026 akan bergulir pada Jumat (8/8/2025), bintang seperti (kiri ke kanan): Yakob Sayuri (Malut United), Egy Maulana (Dewa United), Rizky Ridho (Persija), Francisco Rivera (Persebaya), dan Marc Klok (Persib) membuat kompetisi musim ini semakin menarik. (Grafis: Menk Karmawan/G-Sports.id).
Super League 2025/2026 akan bergulir pada Jumat (8/8/2025), bintang seperti (kiri ke kanan): Yakob Sayuri (Malut United), Egy Maulana (Dewa United), Rizky Ridho (Persija), Francisco Rivera (Persebaya), dan Marc Klok (Persib) membuat kompetisi musim ini semakin menarik. (Grafis: Menk Karmawan/G-Sports.id).

JAKARTA, G-SPORTS.ID – Panggung Super League 2025/2026 dibuka. Pertarungan klub-klub papan atas di Liga Indonesia akan dimulai pada Jumat (8/8/2025).

Total, 18 tim akan memperebutkan supremasi tertinggi kompetisi liga sepak bola Indonesia yang sebelumnya bernama Liga 1.

Persib Bandung sebagai juara bertahan akan mencoba meraih kembali gelar terbaik. Maung Bandung memiliki peluang untuk mencatat hat-trick gelar setelah juara pada 2023/2024 dan 2024/2025.

Namun, tentu bicara soal peluang, bukan hanya semata milik Persib melainkan juga klub-klub lainnya yang memang memiliki tradisi juara atau klub yang sangat kuat baik secara teknis maupun finansial.

Dewa United contohnya. Tim yang kini berada di Banten memang termasuk kekuatan baru namun sepak terjang Banten Warriors pada musim lalu membuat tim asuhan Jan Olde Riekerink patut diwaspadai sebagai pesaing gelar.

Terkait pesaing baru, publik sepak bola Indonesia akan menantikan apakah Malut United akan meningkat performa dan pencapaiannya dibandingkan musim lalu atau malah menurun sepeninggal pelatih Imran Nahumarury.

Persebaya sebagai kekuatan lama juga masih berada di posisi sebagai tim yang memiliki peluang besar meraih gelar. Tim Bajul Ijo tampaknya ingin melakukan gebrakan besar di musim baru ini setelah musim lalu hanya sebagai pesaing.

Ambisi tersebut mereka perlihatkan dengan melakukan belanja pemain yang totalnya mencapai sekitar Rp40,86 miliar. Jumlah tersebut untuk mendatangkan Sembilan pemain asing.

Besarnya modal transfer tersebut membuat Persebaya terlihat sebagai tim yang ingin mengembalikan masa-masa kejayaan mereka. Kali terakhir Persebaya tampil sebagai juara sudah terjadi pada 2004 silam.

Masih tentang sukses masa lalu, harapan yang sama juga ada di Persija Jakarta. Fans Macan Kemayoran hingga musim lalu masih menantikan bila mereka akan kembali melihat tim kebanggaan mereka ini mengangkat Kembali trofi paling bergengsi di sepak bola Indonesia ini.

Persija kali terakhir juara Liga Indonesia sudah tujuh tahun silam ketika tim ini di bawah kepemimpinan Gede Widiade. Setelah itu, Persija tidak pernah lagi mencicipi gelar. Musim lalu, bahkan mereka hanya mengakhiri musim di peringkat ketujuh klasemen akhir.

Persib, Dewa United, Malut United, Persebaya, dan Persija dapat ditempatkan sebagai tim yang memiliki peluang besar dalam peta persaingan meraih gelar Super League 2025/2026.

Berikut ini, G-Sports.id mencoba melihat peluang dari kelima tim tersebut serta klub-klub lainnya yang bukan tidak mungkin memberikan kejutan:

Sang Juara Bertahan: Persib

Persib Bandung juara Liga 1 2024/2025 setelah mereka unggul delapan poin atas Dewa United.

Sukses Persib musim lalu itu tiada lain di antaranya karena memiliki mesin gol produktif yaitu Tyronne del Pino. Pencetak gol asal Spanyol ini mengoleksi 18 gol.

Persib juga punya pemberi assist terbaik di Liga 1 2024/2025 yaitu Ciro Alves yang mengukir 12 assist di musim lalu itu.

Maung Bandung juga punya Marc Klok yang berperan lewat assist, total 7 assist.

Kedua pemain ini masih bertahan di tim asuhan Bojan Hodak. Faktor tiga pemain ini pula yang membuat Persib diyakini berpeluang sangat besar untuk Kembali juara.

Faktor lainnya, Persib pun aktif dalam bursa transfer. Itu pesan bahwa mereka akan tampil dengan kekuatan baru.

Ada 13 pemain baru yang didatangkan Persib menyongsong musim baru ini, 10 pemain di antaranya merupakan pemain asing.

Salah satu penyerang asing tersebut adalah Ramon Tanque. Penyerang asal Brasil berusia 26 ini memiliki rapor yang tidak main-main.

Dia datang dengan status sebagai pencetak gol terbanyak Liga Kamboja musim lalu Bersama klubnya, Visakha, setelah menorehkan 21 gol.

Kehadiran Ramon Tangue tentu akan membuat daya gedor Persib di lini depan semakin variatif dan semakin besar.

Dominasi Persib diprediksi akan masih berlanjut. Namun, apakah mereka mampu mencatat hat-trick gelar di musim 2025/2026 ini?

SUPER LEAGUE 2025/2026 : Kompetisi BRI Super League 2025/2026. (grafis : menk karmawan/g-sports.id)

Kekuatan Baru: Dewa United dan Malut United

Musim lalu ditandai dengan tim yang menjadi magnet, Dewa United dan Malut United. Keduanya mengawali dan mengarungi Liga 1 2024/2025 dengan hasil yang membuat mereka menjadi tim “kejutan”.

Namun, meski keduanya meraih hasil yang sama, akhir dari dua tim ini tidaklah sama. Dewa United akan diingat karena pencapaiannya sedangkan Malut United berakhir dengan drama di mana ada tuduhan negatif kepada pelatih Malut United, Imran Nahumarury, dan Direktur Teknik Yeyen Tumena.

Dewa United asuhan Jan Olde Riekenrink tim yang terlihat stabil jelang menyongsong musim baru ini. Dewa United masih dengan mesin gol mereka, Alex Martins, uyang musim lalu total mengoleksi 26 gol.

Lalu masih ada Alexis Messidoro, kreator yang musim lalu berperan dengan memberikan 10 assist. Bintang lokal seperti Egy Maulana Vikri juga bagian penting.

Sementara itu, Malut United dalam masa transisi. Manajemen Malut United menyatakan bahwa keduanya melakukan pelanggaran berat yang kemudian berakhir dengan keputusan pemecatan.

Bakal dilihat, apakah Malut United akan Kembali menjadi tim yang mampu bersaing di papan atas setelah kepergian Imran Nahumarury. Harapan Malut United di Super League 2025/2026 kini ada di pundak pelatih baru, Hendri Susilo.

Karena itu, transisi ini akan menjadi tantangan bagi Hendri Susilo. Jejak Hendri Susilo sebagai pelatih memang tidak ditandai dengan gemerlap gelar.

Namun, pelatih berusia 59 tahun ini dikenal sebagai “penyelamat” sejumlah klub yang terancam degradasi dan juga membawa timnya meraih promosi ke kasta tertinggi.

Hendri Susilo pernah membawa Persiraja Banda Aceh promosi ke Liga 1 pada 2019. Dia kemudian berhasil menyelamatkan Semen Padang bertahan di Liga 2 dan Sriwijaya FC pada 2024.

Kehadiran Hendri Susilo dihadapkan mampu meredam situasi panas dan mengamankan Malut United. Yang spesial tentu saja, Hendri Susilo satu-satunya pelatih lokal di Super League musim ini.

Terkait kekuatan tim ini, Malut United memang masih dengan dua bersaudara, Yakob dan Yance Sayuri. Dua motor serangan dari kedua sisi sayap, sebuah kombinasi yang unik.

Musim lalu di Liga 1 (Super League), Yakob Sayuri mencetak 10 gol dan memberikan 6 assist dari total 28 laga.

Yance Sayuri juga memiliki peran yang sama. Pemain serbabisa baik sebagai bek dan sayap. Dalam 32 laga Liga 1, Yance Sayuri mencetak 7 gol dan memberikan 5 assist.

Selain bintang dari musim lalu, Malut United juga mendatangkan pemain baru yang masih muda, Taufik Rustam. Lalu ada Igor Iconencio yang juga baru bergabung.

Bek berusia 27 tahun dari Brasil ini akan membuat lini belakang Malut United semakin kokoh tentunya.

Macan Kemayoran Ambisius

Satu klub yang selalu dinantikan performa dan pencapaiannya, khususnya bagi publik sepak bola Ibu Kota adalah Persija.

Menyongsong Super League 2025/2026 ini, Persija sangat aktif dalam mendatangkan pemain baru.

Total, 6 pemain asing yang semuanya dari Brasil mendarat di Persija. Termasuk Emaxwell Souza, sayap kiri yang bergabung untuk menutup absennya Ryo Matsumura.

Cederanya Ryo Matsumura yang diperkirakan absen hingga enam bulan menjadi situasi yang mengancam kekuatan Tim Macan Kemayoran.

Namun demikian, kehadiran para pemain baru memperlihatkan bahwa Persija merupakan tim yang sudah siap tempur terlepas dari cederanya bintang asal Jepang tersebut.

Aktivitas Persija dalam bursa transfer memperlihatkan pula bahwa manajemen memiliki target yang ambisius, yaitu membawa Kembali Persija meraih gelar.

Sejak kali terakhir juara Liga Indonesia pada 2018, Persija kemudian tidak pernah lagi meraih gelar di kompetisi ini.

Karena itulah, ini menjadi tantangan bagi manajemen Tim Macan Kemayoran di bawah kepemimpinan Mohamad Prapanca.

Kehadiran pelatih baru, Mauricio Souza, diharapkan tidak hanya mendongkrak performa Persija melainkan juga mengakhiri penantian 7 tahun tanpa gelar liga.

Faktor pemain lokal, seperti Eksel Runtukahu serta kepemimpinan kapten Rizky Ridho juga menjadi salah satu poros kekuatan Persija.

Duet Rizky Ridho dengan Jordi Amat di jantung pertahanan lawan menjadi sisi menarik lainnya. Ini merupakan duet pemain Timnas Indonesia.

Dengan peta kekuatan tersebut, Persija pantas ditempatkan sebagai salah satu klub yang berpotensi meraih gelar Super League 2025/2026.

Kembalinya Green Force

Persebaya salah satu tim tradisional dalam peta sepak bola Indonesia, seperti halnya Persib, Persija, atau PSM Makassar.

Green Force atau yang juga dikenal dengan sebutan Bajul Ijo, dua kali meraih gelar liga yaitu pada 1996/1997 dan 2004 silam.

Klub kebanggaan Jawa Timur seperti halnya Arema FC ini juga tiga kali meraih runner-up, terakhir pada 2019 silam.

Setelah itu, Persebaya mencoba Kembali meraih kejayaannya namun tidak berhasil. Namun, musim lalu, Persebaya sempat masuk dalam persaingan gelar meski kemudian harus mengakhiri kompetisi di peringkat keempat.

Itu merupakan pencapaian terbaik, setidaknya jika melihat di musim sebelumnya yaitu ada 2023/2024 di mana mereka hanya di posisi ke-12.

Musim 2025/2026 ini, Persebaya pantas ditempatkan sebagai pesaing gelar, klub yang akan selalu ditakuti lawan-lawan mereka.

Menyongsong musim baru ini, Persebaya telah melakukan sejumlah perubahan, termasuk di kursi pelatih. Eduardo Perez atau yang biasa dikenal dengan Edu Perez resmi menggantikan Paul Munster.

Bajul Ijo memiliki sembilan pemain asing di Super League 2025/2026 ini, termasuk penyerang andalan mereka musim lalu yaitu Francisco Rivera. Selain produktif, Francisco Rivera juga memiliki kemampuan dalam assist, dibuktikan dengan 7 assist yang diciptakannya pada musim lalu di Liga 1.

Tradisi kekuatan pemain lokal juga masih kental di Persebaya. Pemain seperti Kadek Raditya di pertahanan atau gelandang Mikael Alfredo Tata dan Oktafianus Fernando serta Toni Firmansyah.

Bukan tidak mungkin, Super League 2025/2026 ini akan memperlihatkan Kembali tim-tim tradisional yang bertarung di papan atas, seperti Persebaya.

Kick-off di Borneo

Laga Borneo FC vs Bhayangkara FC akan membuka Super League 2025/2026. Pertandingan ini akan digelar pada Jumat (8/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Duel ini akan dilangsungkan di kendang Borneo FC, Stadion Segiri (Samarinda), Kalimantan Timur.

Borneo FC atau Pesut Etam adalah tim yang musim lalu juga memiliki pencapaian mengesankan.

Borneo FC mengakhiri musim lalu di peringkat ke-5 dengan meraih 16 kemenangan,8 kali imbang, dan mengalami 10 kekalahan.

Duel lawan Bhayangkara FC menjadi laga pembuka dari Super League 2025/2026. Status Bhayangkara FC merupakan tim promosi.

Mereka satu dari tiga tim promosi bersama PSIM Yogyakarta dan Persijap Jepara.

Borneo FC merupakan satu-satunya tim perwakilan Kalimantan yang tampil di Super League 2025/2026 ini.

Sementara itu, Bhayangkara FC yang kini disebut dengan Bhayangkara Presisi resmi menjadi tim yang bermarkas di Lampung.

Tim seperti Arema FC, Bali United, dan PSM Makassar juga pantas mendapatkan predikat sebagai tim yang bisa memberikan kejutan di musim 2025/2026 ini. (Irfan Sudrajat/G-Sports.id)

Persentase Peluang Klub Kontestan Meraih Posisi Pertama di Super League 2025/2026 (sesuai abjad)

Arema FC: 70%

Bali United: 50%

Bhayangkara Presisi: 30%

Borneo FC: 50%

Dewa United: 70%

Madura United: 40%

Malut United: 60%

Persebaya: 80%

Persib: 90%

Persija: 90%

Persijap: 30%

Persik: 30%

Persis: 40%

Persita: 40%

PSBS: 30%

PSIM: 40%

PSM: 50%

Semen Padang: 30%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy