Aleksandr Sorokin, Pemegang Rekor Lari Maraton 320 Kilometer dalam 24 Jam

Ari DP

24/08/2025

Aleksandr Sorokin
Aleksandr Sorokin

FLORENCE, G-SPORTS.ID – Sedikit lebih dari 320 kilometer yang memisahkan dua kota seperti Jakarta-Cirebon atau Yogyakarta-Surabaya, jarak itu biasanya ditempuh dengan pesawat, kereta, atau mobil.

Namun pelari ultramaraton asal Lithuania, Aleksandr Sorokin, berhasil menempuh jarak tersebut hanya dalam 24 jam, sebagai bagian dari Kejuaraan Eropa 24 Jam IAU (International Association of Ultrarunners) 2022.

Pelari cepat ini memulai lomba dari Verona, Italia, pada 16 September 2022, dan menempuh 198,598 mil (sekitar 320 km) dalam 24 jam, jarak yang seharusnya membawanya hingga kota Florence yang berjarak 145 mil (231 km).

Aleksandr melewati seluruh pesaingnya dengan rata-rata kecepatan 7 menit 15 detik per mil (4:30/km) sepanjang lomba, menembus garis finis untuk meraih rekor lomba dan gelar Guinness World Records sebagai pelari pria dengan jarak terjauh dalam 24 jam. Rekornya hingga kini belum terkalahkan.

“Saya sangat lelah, namun juga sangat bersemangat,” tulisnya di Instagram setelah lomba. “Terima kasih banyak atas semua dukungan kalian, saya benar-benar merasakannya.”

Berkat dukungan itu, pelari berusia 43 tahun ini berhasil melampaui catatan 24 jam sebelumnya, yakni 188,6 mil (303,506 km) yang dibuat pada Agustus tahun sebelumnya.

Strategi Lomba

Ia menjelaskan strategi lombanya melalui media sosial, membagi lomba menjadi tiga bagian: pertama fokus menambah jarak 10-14 km atas pelari posisi kedua selama jam 1-11, kemudian masuk “mode bertahan” antara jam 12-22 saat kelelahan datang, dan akhirnya menyimpan energi untuk dua jam terakhir saat yakin akan menang.

“Saya lebih termotivasi daripada sebelumnya,” kata Aleksandr dalam wawancara dengan New York Times pada 2022.

“Menjadi pemegang rekor dunia penting bagi saya, tapi motivasi utama saya adalah hasil saya terus meningkat. Saya ingin melihat seberapa jauh saya bisa melampaui batas.”

Mentalitas belajar ini menjadi kunci kesuksesannya, menjadikannya empat kali pemenang IAU Athlete of the Year (2019, 2021, 2022, 2023) dan meraih sejumlah gelar Guinness World Records.

Rekor dunia itu adalah lari jarak 100 km tercepat (pria) 6 jam 5 menit 35 detik, jarak 100 mil tercepat (pria) 10 jam 51 menit 39 detik, lari jalan 100 km tercepat (pria) 6 jam 5 menit 35 detik, jarak terjauh 6 jam (pria) 61,2 mil (98,5 km), dan jarak terjauh 12 jam (pria) 110,2 mil (177,4 km).

Belum Lama Maraton

Mengejutkan, sang juara ultramaraton baru mulai serius berlari pada 2013. Sebelumnya ia adalah juara kayak hingga pensiun akibat cedera bahu.

Aleksandr mengatakan ia mulai berlari untuk kembali bugar, tetapi tidak tertarik pada jarak maraton tradisional.

Baru pada lomba 100 km pertamanya, ia merasakan bahwa ini adalah jalannya.

“Saya mulai berlari untuk bugar saat berat badan 100 kg. Saat itu saya tidak berolahraga, hanya banyak minum dan merokok. Lalu saya mulai berlari,” kata Aleksandr kepada Independent.

“Hal tentang berlari adalah Anda bisa melakukan lebih dari yang Anda kira mampu.”

Dan meski sudah memenangkan banyak lomba, Aleksandr tetap mengakui betapa sulit kompetisi ini.

Sementara orang lain merasakan “runner’s high”, ia berlatih “penerimaan radikal”, mencoba berdamai dengan rasa sakit tubuhnya.

“Hanya ada satu kata untuk menggambarkan jam-jam terakhir lomba: siksaan,” ujarnya kepada Times.

“Waktu terasa lebih lambat. Putaran terasa semakin panjang.”

Meski demikian, ia memanfaatkan saat-saat panjang dan sunyi itu untuk merenungkan perjalanan yang telah ia tempuh.

Sepuluh tahun lalu ia mulai jogging di kota kelahirannya di Lithuania. Kini ia pemegang rekor dunia menempuh 200 mil, hampir sepanjang negaranya, hanya dalam 24 jam.

“Dengan pengalaman dan hasil datang pula tanggung jawab,” ujarnya.

“Saya tahu apa yang harus saya harapkan dari diri sendiri.”*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy