Peran Besar Gede Widiade dalam Tiga Pilar di Liga Jakarta U-17 2025

Administrator

14/11/2025

Chairman PSF Group, Gede Widiade, ketika mengalungkan medali kepada pemain Bina Mutiara yang tampil sebagai juara Liga Jakarta U-17 2025, Rabu (12/11/2025) lalu di Pancoran Soccer Field, Jakarta. (Foto: Instagram Liga Jakarta U-17).
Chairman PSF Group, Gede Widiade, ketika mengalungkan medali kepada pemain Bina Mutiara yang tampil sebagai juara Liga Jakarta U-17 2025, Rabu (12/11/2025) lalu di Pancoran Soccer Field, Jakarta. (Foto: Instagram Liga Jakarta U-17).

JAKARTA, G-SPORTS.ID – Liga Jakarta U-17 2025 baru saja berakhir, total 544 laga telah bergulir sejak kompetisi usia remaja ini kick-off pada April 2025 lalu.

Kompetisi yang bernama Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 ini telah melahirkan Bina Mutiara sebagai juaranya.

Kompetisi ini memberikan tempat bagi para pemain muda masa depan untuk mengekspresikan kemampuannya.

Kompetisi ini menjadi oase yang hadir di tengah keramaian dari perkembangan sepak bola Indonesia.

Banyak sejumlah ajang yang bergulir seperti kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanar Air seperti Super League 2025/2026, termasuk kompetisi level di bawahnya yang kini masih terus bergulir.

Sementara di level Timnas, Indonesia pun pernah berharap untuk lolos ke ajang Piala Dunia 2026 sebelum akhirnya impian itu kandas.

Lalu ada Piala Soeratin 2025 yang bergulir tidak lebih daripada sebulan, sebuah kompetisi yang relatif sangat singkat (1 September 2025 hingga 17 September 2025).

Masih banyak lagi termasuk kompetisi liga bentukan sebuah media massa, TopSkor, yang sudah sangat terkenal dan menciptakan bintang dengan nama Liga TopSkor. Atau juga Liga Kompas yang terus bergulir.

Denyut sepak bola Tanah Air terkini adalah skuad Timnas Indonesia yang tampil di Piala Dunia U-17 di mana pasukan Nova Arianto hanya sampai fase grup dan kemarin sudah pulang dari ajang yang digelar di Qatar tersebut.

Di tengah aktivitas serta harapan itulah Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 bergulir. Dari April hingga November 2025, sekitar delapan bulan kompetisi ini hadir memberikan dan menambah warna sepak bola Tanah Air.

Pantaslah kiranya untuk memberikan penghargaan bagi para panitia atau penggagas kompetis ini atas dedikasi besar mereka.

Liga Jakarta U-17 adalah sebuah kompetisi yang memberikan panggung bagi para generasi muda untuk memperlihatkan kemampuannya, ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah atau akademi sepak bola mereka.

Para penggagas pun tidak jauh dari mereka yang memiliki kepedulian terhadap anak-anak usia remaja.

Lingkupnya memang Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), sesuai dengan temanya atau nama kompetisi ini.

BACA JUGA: Gubernur DKI Jakarta Beri Dukungan Penuh Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025

Namun, sang penggagas yaitu Yoseph Erwiyantoro dan kawan-kawan yang menggandeng Gede Widiade, sadar betul bahwa ajang yang berbentuk kompetisi adalah ruh dari munculnya bibit-bibit muda masa depan sepak bola Indonesia.

Dimulai dari Jakarta untuk menggaungkan bahwa ada kompetisi sepak bola remaja yang menggunakan metoda persaingan di klasemen di mana setiap tim atau peserta memainkan 34 pertandingan.

Bersama Azhari Nasution sebagai Ketua Panitia dan Taufik Jursal Effendi yang merupakan sekretaris panitia Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, kompetisi tersebut pun bergulir di Lapangan Pancaoran Soccer Field (PSF).

Liga Jakarta U-17 adalah contoh bagaimana cara yang tepat untuk melihat sejauh mana kemampuan para pemain muda masa depan Tanah Air.

Jika ada kesamaan antara semua deretan kompetisi yang disebutkan di awal tulisan ini, persamaan itu adalah “harapan”.

Betapa mahal serta berlikunya jalan untuk mewujudkan harapan tersebut. Namun, bersama Gede Widiade, jalan yang terlihat terjal dan berliku itu akhirnya mampu dilewati dan terlaksana dengan baik.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (kelima dari kanan) dan Chairman PSF Group Gede Widiade (keempat dari kanan), dalam acara seremonial pembukaan Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, Minggu (4/5/2025) pagi WIB. (Foto: Dok G-Sports.id).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (kelima dari kanan), Chairman PSF Group Gede Widiade (keempat dari kanan), dan Yoseph Erwiyantoro (keenam dari kiri) dalam acara seremonial pembukaan Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025,  di Lapangan Pancoran Soccer Field, Mei 2025 lalu. (Foto: Dok G-Sports.id).

Yoseph Erwiyantoro memahami bahwa kompetisi ini membutuhkan figure seorang bapak dan pemimpin yang memiliki kepedulian besar terhadap anak-anak, remaja, atau sepak bola akar rumput. Di sinilah peran dari Gede Widiade.

Chairman Pancoran Soccer Field Grup (PSF Group) ini memiliki dedikasi yang kuat jika “persoalannya” adalah sepak bola generasi masa depan.

Sebagai salah satu tokoh sepak bola Indonesia, Gede Widiade adalah ide tentang sepak bola masa depan itu sendiri.

Ketika tidak sedikit yang mengikuti arus dalam dunia sepak bola, Gede Widiade tetap dengan filosofinya yang terdiri dari tiga pilar: infrastruktur, youth development, dan kompetisi.

BACA JUGA: PSF Group Luncurkan Jagasport, Platform Pemesanan Fasilitas Olahraga

Untuk menciptakan generasi sepak bola yang bagus, tiga pilar itulah yang lebih dulu harus ada dan sangat penting.

Tiga pilar itu pula yang ada di Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur Jakarta 2025. Maka dengan sangat antusias dan tangan yang sangat terbuka, Gede Widiade memberikan lapangan yang ada di Pancoran Soccer Field (PSF) sebagai panggung bagi para klub peserta di ajang tersebut.

“Tanpa lapangan sepak bola yang bagus, tidak akan lahir talenta muda yang bagus, tanpa lahir talenta yang bagus, tidak akan mungkin terjadi kompetisi yang bagus dari tingkat bawah sampai tingkat atas,” kata Gede Widiade yang juga pemilik PSF Academy.

Karena itulah, lapangan dalam hal ini infrastruktur, serta akademi sepak bola, hingga kompetisi seperti Liga Jakarta U-17 ini menjadi bagian yang sangat penting untuk dipenuhi. Tanpa itu semua, sulit mendapatkan pemain-pemain yang bagus yang akan menjadi harapan sepak bola Tanah Air.

Kehadiran Gede Widiade dalam Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 ini juga menjadi pesan kuat tentang tiga pilar dalam upaya munculnya pesepak bola muda generasi masa depan Indonesia.

Pria yang pernah membawa Persija Jakarta Juara Liga 1 2018 ini pun menjadi figure yang memberikan pesan pula bahwa Gubernur Jakarta Pramono Anung pun memberikan dukungan atas digelarnya Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025.

Bersama Dicky Soemarno dari PSF Group yang juga staf khusus Gubernur DKI Jakarta, para panitia mampu menggandeng pula pemerintah Jakarta dalam menjadikan Liga Jakarta U-17 2025 sebagai model kompetisi yang akan berlanjut di masa depan.

Kehadiran Pramono Anung dalam seremonial pembukaan Liga Jakarta U-17 pada Mei 2025 lalu memperlihatkan bahwa pemerintah Jakarta memberikan dukungan bagi sepak bola di Jakarta khususnya.

“Kompetisi ini harus terus ada karena sangat baik untuk pembinaan pemain usia muda,” kata Gede Widiade, yang dalam acara penutupan memberikan trofi Sepatu Emas kepada top scorer Liga Jakarta U-17, Achmat Nabil, striker ABC Wirayudha.

Gede Widiade memfasilitasi kompetisi Liga U-17 Jakarta ini dan dia merasa bahagia melihat para generasi muda dapat tampil dalam kompetisi yang berjalan ketat dan menarik selama hampir delapan bulan.

BACA JUGA: Tim EPA PSPS Siap Bersaing, Begini Proses Pembentukannya

Owner klub PSPS Pekanbaru ini pun berharap bahwa para pemain hasil seleksi Liga U-17 Jakarta dapat berperan dalam kompetisi atau ajang lainnya, khususnya untuk sepak bola Jakarta.

Kualitas Liga Jakarta U-17 sangat baik karena diikuti oleh sejumlah pemain seleksi hasil tim masing-masing para peserta.

Ajang ini, menurut Gede Widiade, adalah bentuk kompetisi yang tepat dalam menyaring bakat-bakat para generasi muda sepak bola Indonesia, khususnya Jakarta.

Karena itulah, butuh dukungan pihak yang lain termasuk PSSI untuk membantu mewujudkan impian dan harapan para generasi muda Indonesia. Dengan sistim kompetisi seperti Liga Jakarta U-17, akan dengan mudah memetakan, melihat, dan mendapatkan para generasi muda yang memiliki talenta di masa depan.

Menurut Gede Widiade, ajang yang hanya berjalan satu bulan seperti Piala Soeratin tidak cukup untuk memberikan panggung bagi para generasi muda dalam merasakan kompetisi sepak bola.

Gede Widiade berharap pemain hasil seleksi Liga Jakarta U-17 ini serta kompetisinya menjadi embrio bagi munculnya para generasi muda sepak bola Indonesia, mendapatkan tempat di ajang lainnya termasuk di pra PON yang akan diikuti tim DKI Jakarta.

Para pemain masa depan Indonesia perlu frekuensi bermain untuk mengasah kemampuan, dan itu mereka dapatkan justru di sejumlah ajang seperti Liga Jakarta U-17, Liga TopSkor, atau Liga Kompas. Ajang yang memiliki tiga pilar yaitu insfrastruktur, youth development, dan kompetisi.* (Irfan Sudrajat/G-Sports.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy