MEDAN, G-SPORTS. ID – Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Jumat, tanggal 20 September 2024 ini telah tuntas. Closing ceremony akan dilangsungkan pukul 19.00 WIB ini, di stadion baru berkapasitas 25.700 single-seat penonton, tadion Gelora Sumut Sport Center, di Desa Sena, Deli Serdang (Sumatera Utara).
“PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang sukses, yang berhasil adalah pekan olah raga yang banyak memecahkan rekor PON maupun rekor nasional,” ujar Ketum Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Diikuti 38 provinsi dan IKN Nusantara sebagai kontingen undangan, telah merampungkan seluruh 65 cabang olah raga (cabor) di 87 disiplin lomba dan 1.042 nomor pertandingan. Selama 12 hari, 09-20 September 2024 hari ini, 13.039 orang atlet tanpil di dua lokasi host, Nangroe Aceh Darussalam (NAD Aceh) dan Sumatera Utara.
“PON ini merupakan pesta olah raga pemersatu bangsa. Kita diberi panggung melalui PON ini untuk mempersatukan bangsa Indonesia.”.
Kontingen Jawa Barat kembali meraih gelar juara umum atau di posisi pertama klasemen akhir medali PON XXI Aceh-Sumut 2024. Meraup 195 medali emas, 163 perak, dan 182 perunggu, serta total 540 medali sejak opening ceremony tanggal 9 September 2024 lalu, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
DKI Jakarta mengoleksi 184 medali emas, 150 perak, 145 perunggu, dan total 479 medali. Kontingen Jawa Timur finis di urutan ketiga mengoleksi 146 medali emas, 136 perak, 143 perunggu, dan total 425 medali.
Posisi tiga besar klasemen medali PON XXI Aceh-Sumut 2024, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Ssama persis seperti pada PON XX Papua 2021, PON V Bandung 1961, dan PON III Medan 1953.
Bagi Jawa Barat gelar juara umum tahun ini, sekaligus melengkapi hat-trick atau tiga kali beruntun menjadi juara umum. Sebelumnya mereka juga meraih helar juara umum pada PON XX Papua 2021 dan PON XIX Jawa Barat 2016.
Salah satu dari dua tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024, yakni Sumatera Utara berada pada posisi keempat klasemen medali dengan 79 emas, 59 perak, 115 perunggu, total 254 medali. Posisi kelima Jawa Tengah 71 emas, 74 perak, 115 perunggu, dan dan total 260 medali.
Peringkat keenam diduduki tuan rumah lainnya, NAD Aceh dengan koleksi 65 emas, 48 perak, 79 perunggu, total 192 medali. Urutan ketujuh Bali 36 emas, 38 perak, 60 perunggu, dan total 134 medali.
Disusul kedelapan Kalimantan Timur 29 emas, 55 peral, 69 perunggu, total 153 medali dan posisi kesembilan Kontingen DI Yogyakarta 29 emas, 36 perak, 52 perunggu, dan total 117 medali. Kemudian urutan ke=10 Banten meraih 21 medali emas, 24 perak, 33 perunggu, dan total 78 medali.
“Banyaknya pemecahan rekor ini membuat saya sebagai Ketua KONI bangga. Karena kawan-kawan di provinsi dan kabupaten/kota mampu melakukan pembinaan dengan sangat baik,” imbuh Marciano Norman.
Tercatat beberapa rekor nasional dan PON terjadi di cabor atletik memecahkan 7 rekor nasional dan 21 rekor PON. Cabor renang satu rekor nasional dan 17 rekor PON. Cabor selam kolam menorehkan catatan 7 rekor nasional dan 6 rekor PON.
Kemudian cabor angkat besi 5 rekor senior dan 6 rekor PON dan cabor panjat tebing 4 rekor nasional dan 4 rekor PON. Rekor baru nasional dan PON juga lahir di cabor menembak 2 rekor nasional dan 20 rekor PON.
Kontingen Papua yang menduduki posisi empat klasemen akhir medali pada PON XX Papua 2021 lalu. Tahun ini terlempar diluar 10 besar, yakni urutan ke-13 dengan raihan hanya 19 medali emas, 26 perak, 23 perunggu, dan total 68 medali. Mereka kehilangan 71 medali emas dari total 93 emas yang diraih tahun 2021 lalu.
Empat kontingen provinsi gagal meraih satu pun medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini. Masng-masing posisi 35-38 klasemen akhir medali, Papua Selatan, Sulawesi Barat, Bengkulu, dan Maluku Utara. Berbeda dengan Kontingen IKN Nusantara yang ada di posisi ke-39, sebagai kontingen undangan yang tak dihitung perolehan medalinya.
Total distribusi medali ke seluruh 38 kontingen provinsi hingga hari terakhir. Yaitu 1.017 medali emas, 1.008 medali perak, 1.374 medali perunggu, total 3.399 medali.