MALANG, G-SPORTS.ID – Manajemen Unggul FC Malang mandapat kehormatan besar dikunjungi Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, Jumat (20/12/2024) sore. Hal itu diungkapkan oleh owner sekaligus chief executive officer (CEO) tim futsal profesional asal Malang itu, Nicola Reza Samudra.
Tak hanya melihat secara langsung fasilitas latihan dan locker room klub futsal Unggul FC yang akan tampil di kompetisi Indonesian Pro Futsal League 2024/2025 (PFL 2024/2025). Ratu Tisha juga berkesempatan melakukan ‘venue tour” kompleks Unggul Sport Center (USC), di Karanglo-Karangploso, Kabupaten Malang, yang juga merupakan lokasi markas Unggul FC.
“Surprised bagi kami Unggul FC dan manajemen Unggul Sport Center, mendapat kehormatan kunjungan Wakil Ketua Umum PSSI, Ibu Ratu Tisha. Tak hanya melihat fasilitas klub futsal Unggul FC, tapi juga berkeliling melihat secara langsung semua fasilitas yang ada di Unggul Sport Center Malang,” ujar Nicola Reza Samudra.
Nicola Reza yang didampingi sang istri, Narova Morina “Momo” Sinaga yang mantan vokalis band Geisha dan manajer tim Unggul FC, Usa Laksono. Mengantar Ratu Tisha memantau semua fasilitas-fasilitas USC. Seperti lapangan indoor futsal, mini soccer, lapangan tenis, bulutangkis, dan venue panjat tebing. Juga fasilitas penunjang lainnya, gym-fitness center, klinik medis, dan klinik fisioterapis.
Mantan Sekjen PSSI itu tak henti-hentinya memperlihatkan mimik wajah takjubnya saat diajak berkeliling. Bahkan secara langsung menyatakan rasa kagumnya terhadap semua fasilitas yang ditawarkan USC sebagai one stop sport center di Malang.
“Harusnya tadi semua sudah bisa lihat ekspresi saya seperti itu. Saya sangat kagum dengan semua fasilitas yang ada di Unggul Sport Center Malang ini. Itu komitmen yang luar biasa dari owner dan itu juga bukan hal yang bisa dianggap biasa-biasa saja. Di satu sisi membangun fasilitas, tapi di sisi lain benar-benar serius menata fasilitas itu dengan baik,” ujar Ratu Tisha.
“Tata ruangnya, kualitasnya diperhatikan, bahkan gimmick-gimmicknya. Seperti ada ruang gantinya, teaternya, kemudian terasa banget one stop sport center-nya. Ada fisiotherapi-nya juga, pokoknya lengkap lah ya. Alat gym-nya juga. Jadi, ya gak semua orang bisa melakukan itu, karena ini bukan sekedar fasilitas, tapi benar-benar melengkapi olahraga itu,” imbuh alumni Strata-1 Jurusan Matematika di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2008 tersebut.
Wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 itu, secara langsung juga acungkan jempol bagi duet suami istri Nicola Reza dan Momo “Geisha” yang berkomitmen menumbuhkembangkan olah raga futsal dan penyediaan sport facility lengkap dan meodeern di Malang
“Sama seperti yang sudah ditunjukkan oleh klub Unggul FC dan Unggul Sport Center dengan komitmen yang sudah bertahun-tahun lamanya dan terus-menerus dilakukan. Maka kalau bicara tentang masa depan cerah futsal dan olah raga Indonesia, tentu ada harapan setinggi-tingginya berkembang pesat,”lanjut mantan Sekjen PSSI 2017-2020 itu.
“Saya percaya, khusus olah raga futsal di Indonesia ini akan jadi besar, jauh lebih besar daripada yang hari ini. Karena menurut saya inti kekuatan daripada futsal Indonesia pasti ada di anggotanya, seperti yang dilakukan Unggul FC Malang.”.
Meski diakui, apa yang dilakukan manajemen Unggul FC Malang, merupakan hal yang mudah dilakukan oleh semua klub futsal di Indonesia. Apalagi untuk terus konsisten membangun langkah untuk memajukan futsal Indonesia.
“Dengan semakin banyak anggota-anggota yang konsisten, saya rasa ini pasti akan jadi barang yang besar. Saya percaya dan yakin dengan hal tersebut. Dengan kepengurusan baru juga di Federasi Futsal Indonesia, didukung juga pastinya dari PSSI, menurut saya ini merupakan kombinasi yang baik untuk anggota FFI-nya juga agar lebih erat,” bebernya.
“Klub-klub futsalnya harus saling berdiskusi, mencari solusi satu sama lain untuk membesarkan industrinya sendiri. Menurut saya itu yang paling harus segera dilakukan, karena komitmen-komitmen ini dan konsistensi teman-teman yang sudah ada di area futsal Indonesia ini harus dipersatukan, tidak boleh jalan sendiri-sendiri,” tegas lulusan program FIFA International Master pada International Centre for Sports Studies tersebut.