MALANG, G-SPORTS.ID – Manajemen Arema FC harus “membayar mahal” dengan keputusan terbilang blunder mendepak head coach sebelumnya, Joel Cornelli (Brazil), Kamis (19/12/2024) lalu. Mereka kemudian mendatangkan pelatih baru asal Portugal, José Manuel “Ze Gomes” Martins Teixeira Gomes, Sabtu (04/01/2025) lalu.
Terjadi saat jeda paruh musim BRI Liga 1 2024/2025 seusai putaran pertama pekan ke-17. Praktis pelatih kelahiran Matosinhos (Porto, Portugal) 28 Agustus 1970 itu, hanya memiliki waktu mepet alias minim. Tak ubahnya sebuah “perjudian” astau gambling yang dilakukan manajemen.
Bisa jadi keputusan itu ditempuh, setelah mereka berdiskusi dengan seluruh jajaran staf kepelatihan lainnya. Terkesan terlalu terburu-buru memutuskan melepas Joel Cornelli. Termasuk mengakhiri status pelatih caretaker yang disandang Kuncoro dalam dua pekan laga, ke-16 dan 17.
Ze Gomes tak juga bisa dipersalahkan sepenuhnya. Dia hanya mempunyai waktu tujuh hari jelang debutnya pada pekan-18, Sabtu, 11 Januari 2025. Dijamu Dewa United, di Stadion Pakansari, Cibinong (Kabupaten Bogor). Dalam waktu super singkat, berlisensi UEFA Pro Licence itu, dipaksa harus sat-set atau garcep (gerak cepat) beradaptasi dengan suasana baru.
Tak hanya seperti harus meraba-raba dan mempelajari performa tim, maupun mengenal kapasitas jajaran staf kepelatihan. Tak kalah pentingnya, memblejeti atau mengupas tuntas skill-teknis dan mental 29 pemainnya (minus Jayus Hariono dan Daffa Fahish Nandriyanto).
Mantan pelatih Zamalek SC (Egyptian Premier League 2023/2024) itu, buta peta kekuatan dan kondisi liga di Indonesia. Hanya mengandalkan informasi dari staf kepelatihan, minus tenaga khusus match analyst. Ini sebenarnya kondisi umum yang terjadi di banyak klub-klub Tanah Air, utamanya Liga 1.
Menariknya, Ze Gomes hadir justru sejatinya performa Arema secara tim, sedang baik-baik. Tidak terlalu buruk-buruk juga dan berada di posisi bagus. Berada di posisi keempat papan atas di tangan pelatih caretaker, Kuncoro pada pekan ke-16 dan 17.
Bermunculan kemudian pertanyaan besar dari publik sepak bola di Malang Raya. Apa yang menjadi ukuran manajemen melengserkan Joel Cornelli yang tak terlalu mengecewakakan kinerjanya. Boleh jadi itu keputusan tak relistis alias blunder besar, melepas Joel Cornelli yang dikontrak semusim (10 bulan,red) per tanggal 25 Juni 2024 hingga 25 April 2025 mendatang itu.
Joel Cornelli sepanjang sembilan pekan (1-9) Arema menghuni klasemen papan tengah posisi ke-10 hingga ketujuh. Bahkan tiga pekan berikutnya 10, 11, dan 12 menerobos masuk papan posisi kelima hingga keenam. Apakah karena rentetan kegagalan mencetak kemenangan dalam tiga laga terakhir, pekan 13, 14, dan 15 membuat manajemen tim gerah.
Kemudian melepas pelatih kelahiran Encantado, Rio de Janeiro (Brazil), 03 Maret 1967 tersebut?. Dalam tiga laga terakhir, dia hanya kalah Takluk 0-1 di kandang Persik Kediri (16/12/2024), diimbangi Persis Solo 1-1 di Blitar (12/12/2024), dan takluk 2-3 di kandang Persebaya Surabaya (07/12/2024).
Kepercayaan diri dan optimistis yang membumbung tinggi diapungkan manajemen Singo Edan saat mendatangkan Ze Gomes. Dinilai sebagai salah satu solusi mengatrol kembali prestasi tim.
Alih-alih berharap ada peningkatan performa tim dengan mendatangkan Ze Gomes. justru performa Arema mulai meredup. Hat-trick kekalahan justru yang diperoleh pelatih berlisensi UEFA Pro Licence tersebut. Terbaru, dilumat Persib Bandung1-3 , pada pekan ke-20 di kandang sendiri Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar, Jumat (24/01/2025).
Dua kekalahan sebelumnya, dijungkalkan Borneo FC juga 1-3 terjadi di kandang lawan, Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (19/01/2025) pada pekan-19. Dijegal tuan rumah Dewa United 0-2, di Stadion Pakansari, Cibinong (Kabupaten Bogor), pada laga pekan-18, Sabtu (11/01/2025) lalu.
Namun posisi Ze Gomes relatif masih tetap aman berada di kursi pelatih kepala Arema FC. General Manager PT AABI (PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia), Muhammad Yusrinal Fitriandi pun berdalih. Pihaknya tak ingin mengambil keputusan gegabah serta merta mencoret pelatih pasca pertengahan musim.
“Ze Gomes didatangkan pasca pertengahan musim, dan pemainnya bukan pilihan dia, mungkin ada toleransi. Kalau dia dari awal sudah memilih pemain sendiri artinya dia harus yakin,” ujar Yusrinal Fitriandi.
“Namun karena pemain ini bukan pilihannya dia, jadi masih ada pertimbangan. Artinya, masih perlu adaptasi lagi bagi dia untuk melihat pertandingan yang sesungguhnya.”.
Ze Gomes aman pasca laga pekan ke-20 dengan track record tiga kali menelan beruntun. Masih ada batas toleransi hingga laga terdekat, pecan ke-21 Senin, 3 Februari 2025, di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar, Arema FC menjamu tim kuat Bali United .
Jika kembali menelan pil pahit, apakah pelatih ke-28 Singo Edan sejak tahun 1987 itu akan terdepak? Atau kembali diberikan “bonus tolerasi” hingga benar-benat bisa berdaptasi penuh dengan tim dan pemain.
Sementara posisi tim Singo Edan di klasemen terus melorot alias terjun bebas enam strip. Digeser enam tim sekaligus, Dewa United, Bali United, PSM Makassar, Persik Kediri, Persita Tangerang, dan Borneo FC.
Dari posisi nyaman keempat papan atas, terlempar ke urutan ke-10 papan tengah dengan poin 28. Dari surplus 6 gol (27-21) menjadi clear 29-29 tanpa tambahan satu pun poin. Bahkan rawan kembali tergusur oleh dua tim di bawahnya, yakni posisi ke-11 Malut United (poin 28) dan PSBS Biak Numfor (poin 27).
Raport merah Arema FC bersama Ze Gomes di BRI Liga 1 2024/2025
Posisi klasemen sebelum Ze Gomes hadir
4. Arema FC 17 8 4 5 27-21 (+6) 28
Posisi klasemen setelah Ze Gomes hadir
10. Arema FC 20 8 4 8 29-29 (0) 28
Hat-trick kekalahan Ze Gomes
Jumat, 24 Januari 2025 (pekan-20)
Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar
Arema FC vs Persib Bandung 1-3
Minggu 19 Januari 2025 (pekan-19)
Stadion Batakan, Balikpapan
Borneo FC vs Arema FC 3-1
Sabtu, 11 Januari 2025 (pekan-18)
Stadion Pakansari, Cibinong (Kabupaten Bogor)
Dewa United vs Arema FC 2-0