Kalah 9 Kali, Rajawali Medan Pecat Pelatih

Yan Daulaka

20/02/2025

Klub basket Rajawali Medan kini masih tanpa pelatih setelah memberhentikan Raoul Miguel Hadinoto pasca 9 kali kalah di IBL GoPay 2025. (cover design @menk.karmawan/g-sports.id)

DENPASAR, G-SPORTS.ID – Manajemen Rajawali Medan sudah memutuskan bahwa mereka tidak lagi memakai jasa Raoul Miguel Hadinoto, dan akan mencari pelatih baru untuk melanjutkan musim IBL GoPay 2025. Tetapi selain Rajawali, ada beberapa tim yang memiliki situasi yang hampir sama. Tapi apakah langkah yang diambil sama seperti Rajawali?

Rajawali kalah sembilan laga berturut-turut sejak musim ini bergulir. Wajar jika manajemen tidak melanjutkan kerjasama dengan head coach Raoul Miguel Hadinoto, yang sudah berada di tim tersebut sejak musim lalu. Rajawali ingin bangkit dari keterpurukan, meski belum jelas siapa sosok yang akan menggantikan Coach Ebos.

Rajawali ada di peringkat ke-14 atau juru kunci klasemen sementara IBL GoPay 2025 dengan rekor 0-9. Sementara di atasnya ada Pacific Caesar Surabaya dan Bima Perkasa Jogja yang sama-sama punya rekor 1-8. Situasi yang dialami kedua tim juga sama.

Bima Perkasa mendapatkan kemenangan pertamanya setelah kalah enam laga beruntun. Tapi mereka kini kembali punya tren negatif dengan dua kekalahan beruntun di pekan keenam.

Tetapi tampaknya manajemen Bima Perkasa tidak ingin terburu-buru. Mereka masih percaya pada head coach Oleh Halim. Kepercayaan manajemen kembali menguat setelah Bima Perkasa menang dari Pacific Caesar Surabaya.

Sebaliknya, situasi yang dialami Pacific Caesar lebih sulit dari Bima Perkasa. Awalnya manajemen cukup yakin dengan kepemimpinan head coach Dhimaz Anis Setiaputra. Apalagi musim ini langsung dibuka oleh Pacific dengan kemenangan. Tetapi setelah kemenangan perdana tersebut, Pacific menderita delapan kekalahan beruntun.

Pacific sudah melakukan pergantian pemain di musim ini. Mereka mengganti Alioune Tew dengan AJ Bramah. Kedatangan Bramah diharapkan bisa mendongkrak performa tim. Namun sampai tiga pertandingan, belum satu pun bisa dimenangkan Bramah bersama Pacific. Akhirnya kini yang dipertanyakan adalah kepelatihan Dhimaz Anis di IBL untuk tahun pertamanya.

Meski belum ada respons dari manajemen tim masing-masing, setidaknya bisa digambarkan bahwa posisi kedua pelatih berada di ujung tanduk. Bedanya, Bima Pekasa memang sedang menata kembali skuad-nya. Sehingga posisi Coach Oleh dirasa masih aman. Sementara Pacific punya target playoffs. Dengan sisa 17 pertandingan, maka Pacific perlu segera bangun dari tidurnya.

Dinamika liga berlangsung sangat cepat. Semua keputusan tim bisa muncul dengan tiba-tiba. Apalagi saat ini sedang jeda kompetisi, karena ada ajang internasional. Memungkinkan bagi tim-tim kontestan liga melakukan evaluasi, dan melakukan perubahan. Seperti yang dilakukan Rajawali Medan pekan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait