YOGYAKARTA, G-SPORTS.ID – PSIM Yogyakarta sebagai tim pendatang baru di kasta tertinggi terus bergerak menyusun komposisi tim terbaiknya. Tentunya ini ditujukan untuk dapat bersaing di kompetisi Super League 2025/26 mendatang.
Pergerakan di bursa transfer terus dilakukan Laskar Mataram termasuk mendatangkan pemain asing baru. Termasuk menambah amunisi di lini pertahanan dengan merekrut bek tengah asal Argentina, Franco Gaston Ramos Mingo.
Dengan demikian, PSIM kini sudah emmiliki 8 pemain asing. Selain Franco Ramos, sebelumnya ada Rahmatsho Rahmatzoda, Deri Corfe, Ze Valente, Nermin Haljeta, Yusaku Yamadera dan striker andalan di Pegadaian Liga 2 2024/25 lalu, Rafael Rodrigues alias Rafinha dan juga ada gelandang Ezequiel “Pulga” Vidal.
Pemain berusia 27 tahun ini siap menjadi benteng kukuh Laskar Mataram di musim 2025/26. Kehadiran Franco diharapkan mampu membawa stabilitas bagi tim promosi ini.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, menjelaskan bahwa ketertarikan tim terhadap Franco didasari oleh kualitas dan pengalaman sang pemain.
“Franco itu pemain yang berpengalaman, yang bisa membantu PSIM,” ungkap Razzi, merujuk pada rekam jejak Franco Ramos Mingo yang terakhir bermain untuk klub Bulgaria, Beroe Stara Zagora.
Dengan tinggi 188 cm dan kaki kanan dominan, Franco dianggap sebagai bek tengah modern yang ideal. “Sebagai center back dia punya postur yang baik, punya duel udara yang baik,” ucap Razzi lagi.
Dia juga mengatakan jika Franco Ramos bisa jadi tandem yang cocok untuk pemain lain, seperti Yusaku Yamadera yang sebelumnya sudah dimiliki PSIM.
Razzi juga menekankan bahwa kemampuan Franco sangat sesuai dengan kebutuhan tim. Kecepatan dan kemampuannya dalam membantu serangan menjadi nilai tambah bagi pertahanan PSIM.
“Dia modern, bisa bertahan, bisa bantu menyerang juga. Dia punya kecepatan yang baik,” Razzi menambahkan.
Sementara Franco Ramos sendiri punya motivasi tinggi usai dipastikan bergabung dengan PSIM.
Pemain kelahiran Cordoba, 18 September 1997 ini, mengungkapkan kegembiraannya bergabung dengan tim kebanggaan masyarakat Yogyakarta. “Dulu saya punya rekan setim yang pernah bermain di Indonesia dan mereka selalu berbicara baik tentang tempat ini,” ujar Franco.
Dia mengaku terpesona dengan Kota Yogyakarta dan dukungan suporter setia PSIM. “Ketika saya mendapat kesempatan untuk bermain di PSIM, saya mencari tahu lebih jauh, dan saya sangat terpesona dengan kota serta para suporternya,” ucapnya lagi.
Meski memiliki segudang pengalaman di berbagai kompetisi Eropa dan Amerika Utara, seperti pernah memperkuat Toronto FC II di Liga Kanada serta Las Rozas CF dan San Fernando CD di Liga Spanyol, Franco yakin dengan pilihannya.
“Baik secara mental maupun fisik, saya sudah mempersiapkan diri. Itulah mengapa setiap hari saya selalu memberikan usaha yang maksimal dan 100 persen,” pungkasnya.
