Selamat Jalan Sang Legenda Bulutangkis, Iie Sumirat “The Magnificent Seven”

Arief NK

22/07/2025

KAKAK kandung almarhum Iie Sumirat yang juga legend bulutangkis nasional, Nara Sujana berdo'a di atas pusara sang adik yang prgi untuk selamanya. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)
KAKAK kandung almarhum Iie Sumirat yang juga legend bulutangkis nasional, Nara Sujana berdo'a di atas pusara sang adik yang prgi untuk selamanya. (Foto: Arief K/G-SPORTS.ID)

BANDUNG, G-SPORTS.ID – Legendaris bulutangkis nasional dan internasional, Iie Sumirat, dimakamkan di tempat peristirahatannya yang terakhir di TPU Legok Cieuseruh, Mekar Wangi, Kota Bandung, Rabu (22/07/2025).

Prosesi pemakaman yang dilaksanakan pada pukul 10:00 WIB dihadiri para pengurus PBSI Kota, Bandung, keluarga almarhum. Juga kerabat dekat serta para pelaku perbulutangkisan di Kota Bandung.

Hadir dalam prosesi pemakaman anggota “The Magnificent Seven” tersebut, kakak kandung almarhum sesama legenda bulutangkis, Nara Sujana dan mantan manajer Tim Bulutangkis PORPROV  Kota Bandung , Yudi Diharja.

Sebelumnya berkesempatan melayat ke rumah duka, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga bintang bulutangkis nasional sekaligus anak binaan almarhum. Taufik Hidayat. Tak ketinggalan, Ketua Umum PBSI Kota Bandung, H. Sigit Iskandar juga ikut melayat ke rumah duka di Jalan Sukabakti III, Kiara Condong, Kota Bandung.

Suasana kesedihan dan rasa duka yang mendalam tidak terbendung ketika jasad almarhum dimasukkan ke liang lahat. Isak tangis para pelayat yang ikut mengantarkan pun memupus teriknya matahari TPU Legok Ciseureuh yang lokasinya tidak jauh dengan lokasi GOR Bulutangkis SGS sebagai tempat melatih almarhum semasa hidupnya.

Sang kakak, Nara Sujana nampak paling terpukul atas kepergian almarhum. Nara mengaku, sangat kehilangan akan kepergian sang adik karena selama hidupnya bersama-sama bermain hingga menjadi atlet bulutangkis bagi Jawa Barat dan membangun dengan mencetak atlet bagi perbulutangkisan di Kota Bandung.

“Kami merasa kehilangan sekali atas kepergian almarhum. Semoga, saya diberi kesehatan untuk meneruskan cita-cita dan klub yang almarhum tangani yaitu SGS. Selama almarhum sakit kami dan para pelatih terus membina anak-anak yang berlatih di SGS,” kata Nara dengan nada terbat-bata.

Nara berjanji akan meneruskan SGS yang selama ini menjadi memberikan ilmu kepada calon atlet. “Kami berterima kasih kepada Pak Wamen Taufik (Hidayat), Lutfi (Hamid) yang juga sebagai pembina SGS yang selama ini ikut memperhatikan, semoga tidak adanya almarhum beliau-beliau tetap menjadi bagian dari SGS dan tetap hidup sesuai cita-cita almarhum Bahkan, sekarang ada tiga orang yang berada di Pelatnas, Fajar Alfian, Anthony Ginting dan Sohibul,” katanya menuturkan.

Ditempat yang sama Yudi Diharja mengatakan rasa kehilangannya atas kepergiaan pebulutangkis yang dikenal eksentrik di masa kejayaannya itu.

“Jujur, figur almarhum yang sulit ditandingi pebulutangkis lainnya. Terus terang, secara pribadi sangat kehilangan sosok almarhum yang selama ini tidak pernah berhenti untuk terus menghabiskan masa hidup untuk bulutangkis hingga melahirkan atlet-atlet berbakat dan penerus almarhum,” kata Yudi mengungkapkan.

Disisi lain, anak tertua Yayang Trihartawan Sumirat merasa bangga akan sosok sang ayah sebagai atlet besar dan melegenda di percaturan bulutangkis Tanah Air.

“Jelas sangat bangga memilki Papah seperti almarhum bapak Iie Sumirat karena beliau pebulutangkis berprestasi bahkan sebagai pelatih juga berprestasi yang mampu melahirkan pebulutangkis muda seperti Pak Wamen sekarang Pak Taufik Hidayat, dan lainnya. Insya Allah selama berkecimpung di bulutangkis saya akan meneruskan perjuangan apa yang telah Papah lakukan selama ini, karena saat ini klub yang Papah tangani cukup banyak,” ujar Yayang menuturkan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Berita Terkait

PSF Academy