MALANG, G-SPORTS.ID Terobosan dilakukan oleh manajemen Arema FC guna mengembalikan lagi animo sepak bola di kawasan Malang Raya. Menggagas wacana penyelenggaraan kompetisi internal lingkup Malang Raya sekaligus untuk memunculkan dsan menjaring talenta-talenta lokal berkualitas..
Sebagai langkah awal, yakni dengan menggelar diskusi bersama para pelaku sepak bola, penggiat SSB dan akademi sepak bola se-Malang Raya. Dilangsungkan di markas tim, Jalan Mayjend Pandjaitan no 42, Kota Malang pada Sabtu (13/5/2023) sore.
Diskusi yang diikuti oleh lebih dari 30 peserta sendiri berlangsung cukup hangat. Tokoh-tokoh sepak bola memberikan banyak masukan dan dukungan penuh. Agar manajemen tim Singo Edan mampu mewujudkan rencana itu, Salah satinya menggelar kompetisi reguler di Malang Raya.
Memang di Malang Raya itu butuh wadah untuk ajang kompetisi ini agar bisa memuncukan talenta pemain-pemain yang berkualitas. Kalau dulu ada Maryanto, Aji Santoso dan pemain-pemain lainnya yang muncul di era saat itu, legenda Arseto Solo, Effendy Aziz dari SSB Bachelor Gondanglegi.
Mantan pemain tim Singo Edan di era Galatama 1987-1989 itu, menyarankan, Kelompok usia yang digelar nantinya harus berada di jenjang yang dibutuhkan oleh tim professional.
Kalau sekarang supaya bikin pemain yang berkualitas itu seperti apa? Ya dari kompetisi, dari usia 18 tahun. Dulu kita lihat Singgih Pitono, kelas dua SMA sudah memperkuat Arema, imbuh mantan bek sayap Arseto 1981-1987 tersebut
Dukungan lain datang dari pelatih kawakan Hanafi. Pelatih yang kini konsentrasi pada pembinaan pemain muda di kelompok usia ini Jadi menmang sepak bola supaya menghasilkan pemain berkualitas ya dari kompetisi,: ujar Hanafi.
Sebab di kompetisi itu semua bisa bersatu dan saling mengenal disitu ada nilai-nilai tersendiri . Siapa yang rutin, siapa yang berkualitas. Kalau Arema punya rencana semacam itu ya luar biasa, itu yang didambakan oleh orang-orang Malang..
Mantan pelatih Madiun Putra (2012) tersebut, juga membirkan saran agar sebelum kompetisi digelar harus dibahas regulasi yang matang. Agar bisa menghasilkan kompetisi berkualitas.
Mungkin nanti yang harus dimatangkan adalah regulasi, agar kompetisi ini bisa menghasilkan kompetisi yang berkualitas dan outputnya tentu adalah pemain yang benar-benar matang, tandas mantan pelatih Persegres Gresik (2017) tersebut lebih jauh.
Sementara itu, head coach Arema Football Academy, Riyan Meidi Wijaya menimpali, Bahwa Arema melalui kompetisi internal yang direncanakan bersama pelaku sepak bola se-Malang Raya bertujuan mengakomodir keinginan SSB atau Akademi sepak bola. Menyelenggarakan kompetisi internal yang dikelola secara professional.
Banyak masukan yang didapatkan dari pertemuan bersama SSB dan Akademi Sepak Bola se Malang Raya, kami ucapkan terimakasih atas dorongan dan dukungannya untuk mengadakan kompetisi regular, timpal Riyan Meidi.
Ini baru pertemuan awal, berikutnya akan ada pertemuan-pertemuan lagi secara rutin untuk mematangkan nanti kompetisi yang seperti apa yang ideal dan sesuai dengan keinginan yang disepakati..