SEMARANG, G-SPORTS.ID PSIS Semarang akan ditantang tamunya, Arema FC pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Jatidiri, Semarang, Rabu (9/8/2023) sore. Laskar Mahesa Jenar jelas membidik kemenangan di laga kandang kali ini untuk menjaga posisi di klasemen sementara di tengah persaingan yang sangat ketat.
PSIS saat ini ada di peringkat ke-12 dengan 8 poin. Hanya berselisih satu poin saja dengan Persib Bandung yang ada di peringkat ke-16 alias di zona merah.
Artinya, jika gagal mencatat kemenangan apalagi kalah, tentu posisi PSIS di klasemen sangat rawan merosot. Dan melawan tim Singo Edan yang sementara ada dasar klasemen, Laskar Mahesa Jenar bertekad menyudahi dua laga tanpa golnya sekaligus membidik kemenangan di kandang sendiri.
Tim asuhan Gilbert Agius memang di dua laga terakhirnya tengah berada di posisi yang tidak bagus. Dia dua laga yakni menjamu Borneo FC Samarinda di Semarang dan dijamu Madura United FC, PSIS tak mampu mencetak gol sekaligus juga tak mampu meraih hasil maksimal.
Persiapan sangat pendek. Setelah laga lawan Madura United, kita hanya punya waktu praktis dua hari saja untuk recovery. Lawan Arema FC nanti, harapannya kita bisa mendapatkan tiga poin, kata pelatih PSIS, Gilbert Agius.
Dan menantang Arema FC yang masih berada di posisi juru kunci klasemen sementara, PSIS tak mau terlalu percaya diri. Dalam dua laga terakhir, kita tidak bisa mencetak gol. Dan kita akan fokus penuh untuk laga lawan Arema FC, tambah Gilbert Agius.
Dia memastikan anak asuhnya akan terus berjuang keras memaksimalkan tiap peluang yang ada di laga nanti. Hanya saja memang Gilbert Agius juga memastikan tim masih belum bisa turun dengan kekuatan terbaik. Di laga pekan ke-6 lalu, PSIS harus kehilangan lima pemain pilarnya.
Hanya Taisei Marukawa saja yang mungkin bisa dimainkan. Kita masih kurang Carlos Fortes, Vitinho juga Wawan Febrianto dan Fredyan Wahyu, ucap dia lagi.
Dan untuk mengamankan poin di kandang sendiri, dia memastikan PSIS akan bermain dengan ciri khasnya sendiri. Kita akan main dengan filosofi kita sendiri, pungkas Gilbert Agius.*