BANDUNG, G-SPORTS.ID Tim Pelatda Jawa Barat cabang olahraga karate mengasah kemampuan bersama atlet atlet kelas dunia asal Kazakhstan.
Program tersebut dilakukan FORKI Jawa Barat seak 1 19 Juli 2023 di El Cavana, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung.
Langkah FORKI Jawa Barat ini tiada lain mempersiapkan para karatekanya sebelum tampil di Babak Kualfikasi PON XX (BK) yang akan diikutinya pada 25 Agustus, mendatang.
Sekretaris I FORKI Jawa Barat Ferry Fendrian, menjelaskan, mereka sengaja didatangkan untuk menjadi sparing partner karateka Jawa Barat yang disiapkan untuk BK tersebut.
Dengan kedatangan karateka dari Khazakhstan ini tentunya sangat membantu Pelatda Jabar dalam latihan karena hampir 60 persen karateka Kazakhstan itu adalah atlet-atlet yang tampil di Olimpiade Karate, ujar Ferry saat kepada mdia di Gedung KONI Jabar Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin 17 Juli 2023.
Menurut Ferry, para karateka Kazakhstan, juga mengundang minat para karateka Pelatnas untuk menjadikan ajang latihan bersama sehingaga suasana latihan pun menjadi lebih bervariasi dan penuh semangat.
Karateka dari negeri pecahan Uni Sovyet ini tidak mengurangi atau menambahkan hal baru dalam berlatih, seperti pada umumnya. Karena merekapun mengejar target di pentas World Karate Federation (WKF) atau Kejuaraan Karate Dunia yang akan digelar di Malaka 21 hingga 23 Juli mendatang.
Karateka dari Kazakhstan ini sudah berada di Jabar dari tanggal 1 Juli dan hingga 19 Juli. Mereka memboyong 24 atlet dan 3 pelatih . Nah, kaitannya dengan Pelatda cabor karate Jabar, tim karate dari Kazakhstan itu berlatih bersama sekaligus simulasi pertandingan dengan mengambil tempat di Hotel El Cavana, tutur Ferry yang juga Ketua Komisi Perwasitan FORKI Jabar itu menambahkan.
Ferry mengungkapkan, karateka dari Khazakhstan yang akan tampil di WKF tercatat 2 karateka putra dan 2 karateka putrid dimana mereka adalah para karateka yang masuk ranking WKF dan calon atlet yang akan tampil di Olimpiade.
Mereka diantaranya ada yang juara 2 untuk karateka putri dan juara 3 untuk karateka putra. Mereka rata-rata berusia 25 tahun kebawah. Namun ada juga yang diatas 25 tahun karena even karate Asia atau Dunia itu tidak dibatasi umur, ujar Ferry menambahkan lagi.
Banyak manfaat yang dipetik FORKI Jawa Barat dari simulasi tersebut yakni untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana kelebihan dan kelemahan para karateka Jawa Barat.
Karateka Tegar Januar saja yang dikenal memiliki kecepatan dan paling memadai, sempat kecolongan poin ketika ditarungkan dengan karateka Khazakhstan. Karena itu, banyak pelajaran yang dipetik dari cara berlatih serta program yang diperagakan tim karate Kazakhstan.
Cabang olahraga bela diri khususnya karate memang tidak asal-asalan. Dibutuhkan sparing partner yang mumpuni seperti dari Kazakhstan dimana mereka adalah para karateka tingkat dunia.
Awalnya tim karateka Kazakhstan sudah punya program try out di Bali dan Jakarta, tapi mereka mencari tempat latihan yang lengkap. Artinya, tempat latihannya di situ, menginapnya disitu dan gymnya juga disitu. Akhirnya Ketum FORKI Jabar Pak Gianto (Hartono) setuju untuk mengundang mereka ke Jabar dan semuanya akan ditanggung, kata Ferry.
Karateka Jabar masih dalam posisi 200 persen. Artinya sistem promosi dan degradasi masih berjalan sehingga nantinya yang akan disiapkan tampil di PON XXI berjumlah 25 atlet.
Harapan saya tentu dengan hadirnya tim karate Khazakhstan mampu membuat atlet Pelatda PON Jabar lebih percaya diri dan lebih termotivasi lagi dalam menghadapi rivalnya di PON mendatang, kata Ferry memingkasi. ***