MALANG, G-SPORTS.ID – Hari Jumat tanggal 11 Agustus 2023, genap 36 tahun usia Arema sejak didirikan, Selasa 11 Agustus 1987 silam. Oleh trio The Founding Fathers, (almarhum) Brigjen TNI AD Acub Zaenal dan putranya (almarhum) Ir. Lucky Sam Ikul Adriana Zaenal. Bersama pemilik klub lokal Armada 86 sebagai embrio tim ini, (almarhum) Dirk Derek Sutrisno.
Tim berjuluk Singo Edan dengan pendukung fanatisnya Aremania-Aremanita tersebut, kurun 36 tahun telah mengalami pasang surut. Baik prestasi maupun kondisi internal tim. Sejak pertama berkompetisi era Galatama VIII 1987/1988 (Liga Sepak Bola Utama) hingga kini Liga 1 2023/2024.
Meski Arema sendiri hingga saat ini, telah 12 tahun masih terjebak dalam dualisme sejak 14 Juni 2011 lalu. Pecah menjadi dua kubu, Rendra Kresna (kini Arema FC) dan kubu HM Nur (kini Arema Indonesia).
G-Sports.id mencatat, secara umum tim ini telah melakoni 35 musim kompetisi. Dalam rentang waktu 36 tahun di liga domestik Tanah Air. Baik 6 musim (1987-1994) pada era Galatama (Liga Sepak Bola Utama) maupun 13 musim (1994-2007) Ligina-Divisi Utama (Liga Indonesia Divisi Utama). Serta 1 musim Ligina-Divisi 1 (2004).
Kemudian 6 musim (2008-2014) era ISL (Indonesian Super League), 1 musim QNB League (2015), 1 musim (2016) pada ISC A (Indonesia Soccer Championship A). Termasuk 7 musim terakhir (2017-2023) ini ketika kompetisi berganti titel menjadi Liga 1.
Tanpa bermaksud mengesampingkan ekstistensi Arema Indonesia. Tim yang kini masih berada di Liga 3 Asprov Jawa Timur (2017-2023). Mereka tengah bersiap mengikuti kompetisi Liga 3 Asprov PSSI Jawa Timur 2023/2024 mendatang.
Sementara dalam kompetisi level tertinggi di Indonesia, yakni BRI Liga 1 2023/2024, menjadi kompetisi musim ke-35 yang diikuti Arema FC. Baru merampungkan 7 pekan laga dari keseluruhan 34 pertandingan.
Musim ini menjadi yang terburuk setelah Ligina-Divisi Utama 2003. Mereka baru mengemas poin 2 hasil dua kali seri, 5 kali kalah, dan selisih gol 7-12 (-12 gol).
Dua kali melengserkan pelatih, Joko Gethuk Susilo (09/08/2023) dan I Putu Gede Dwi Santoso (21/07/2023). Sebab posisi tim kian terbenam di dasar klasemen atau posisi ke-18 alias urutan buncit.
Relatif lama tim Singo Edan Arema mengalami paceklik gelar juara kompetisi. Aremania-Aremanita dan publik Malang Raya tak lagi merasakan atmosfer juara dalam kurun waktu 13 tahun terakhir. Terakhir tim kebanggaan mereka pulang membawa trofi juara ISL 2009/2010 silam.
Namun dalam kompetisi reguler domestik (Indonesia,red), ada catatan rekor menarik dan positif tim ini. Termasuk 7 pertandingan Liga 1 2023/2024 yang telah dijalani. Arema telah menorehkan catatan 934 laga dalam durasi 84.090 menit sepanjang 35 musim dalam 36 tahun ini.
Membukukan rekor fantatis 420 kemenangan atau 44,96 persen dari total laga. Meraih hasil imbang dalam 245 laga (26,23 persen) dan menelan kekalahan 269 kali (28,80 persen). Total poin yang dikemas 1.505 poin atau rata-rata 1,61 poin per laganya.
Mereka juga membukukan hasil mentereng lainnya, memasukan 1.246 gol (rata-rata 1,334 gol gol per laga). Hanya kemasukan atau kebobolan 917 gol (rata-rata 0,981 gol per laga). Artinya Arema mencatat hasil bagus, surplus 329 gol atau rata-rata 0,35 gol per laga.
Jumlah kemenangan terbanyak mereka bukukan pada kompetisi ISL musim 2009/2010. Yakni 23 kemenangan dari 34 laga yang dilakoni atau 67,65 persen. Saat itu ditukangi pelatih Robert Rene Alberts asal Belanda sekaligus sukses memboyong gelar juara kompetisi.
Sedangkan rekor kemenangan terbanyak kedua pada ISL musim 2013, yaitu 21 kemenangan dari 34 laganya (61,76 persen). Ketika itu tim Singo Edan menduduki posisi runner up di bawah sang juara Persipura Jayapura.
Rekor kemenangan ketiga terbanyak hingga kelima, masing-masing Ligina-Divisi Utama 2004, meraih 19 kemenangan dari 25 laga bermain. Disusul era Galatama 1992/1993 mencetak 18 kemenangan dari tampilan 32 laga (56,25 persen) dan pada saat itu Arema menyabet gelar juara.
Tim Singo Edan dalam rentang usia 36 tahun, juga mencatat hasil bagus di even resmi lainnya. Baik Piala Indonesia atau Copa Dji Sam Soe maupun Piala Galatama.
Juara Copa Dji Sam Soe pada musim 2006 plus predikat Top Scorer 9 gol atas nama Serge Emaleu Ngomgoue dan Pemain Terbaik lewat Aris Budi Prasetyo. Kampiun Copa Dji Sam Soe 2005 berikut predikat Pemain Terbaik untuk Firman Utina. Sekali meraih posisi runner up pada Piala Indonesia 2010 dan runner up Piala Galatama 1992.
Diluar kompetisi domestik, Arema sejak terbentuk tanggal 11 Agustus 1987 silam, Level Asia tercatat tim Singo Edan telah lima kali tampil mewakili Indonesia.
Masing-masing pada AFC Cup 2014 (babak 16 Besar) dan AFC Cup 2012 (8 Besar) yang diwakili saudaranya Arema Indonesia. Asian Club Championship 1993/1994 masuk final zona ASEAN. AFC Champions League 2011 finis peringkat keempat Grup G. Sebelumnya pada AFC Champions League 2007 berada di peringkat ketiga Grup F.
Statistik 1987-2023
Kompetisi : 35 musim (36 tahun)
Total laga : 934 laga
Menit main : 84.090 menit
Menang : 420 laga (44,96 %)
Seri : 245 laga (26,23 %)
Kalah : 269 laga (28,80 %)
Gol memasukan : 1.246 gol (rata-rata 1,334 gol per laga)
Gol kemasukan : 917 gol (rata-rata 0,981 gol per laga)
Surplus gol : 329 gol (rata-rata 0,352 gol per laga)
Poin : 1.505 poin (rata-rata 1,61 poin per laga)
Track record Kompetisi Domestik 1987-2023
2023/2024 Liga 1 (posisi sementara ke-18)
2022/2023 Liga 1 (posisi ke-12)
2021/2022 Liga 1 (posisi ke-4)
2020 Liga 1 (posisi ke-12/liga terhenti pekan ke-3)
2019 Liga 1 (posisi ke-9)
2018 Liga 1 (posisi ke-6)
2017 Liga 1 (posisi ke-9)
2016 Indonesia Soccer Championship A (runner up)
2015 QNB League (posisi ke-5/liga dihentikan)
2014 Indonesian Super League (semifinalis)
2013 Indonesian Super League (runner up)
2011/2012 Indonesian Super League (posisi ke-12)
Indonesian Super League 2010/2011 (runner up)
2009/2010 Indonesian Super League (juara)
2008/2009 Indonesian Super League (posisi ke-10)
2007 Divisi Utama (8 Besar Grup Barat posisi ke-3)
2006 Divisi Utama (8 Besar Grup Barat posisi ke-3)
2005 Divisi Utama (8 Besar Grup Timur posisi ke-4)
2004 Divisi 1 (juara/promosi ke Divisi Utama)
2003 Divisi Utama (posisi ke-17/degradasi ke Divisi 1)
2002 Divisi Utama (8 Besar Grup K posisi ke-4)
2001Divisi Utama (8 Besar Grup B posisi ke-4)
1999/2000 Divisi Utama (8 Besar Grup B posisi ke-3)
1998/1999 Divisi Utama (posisi ke-3 Grup Tengah)
1997/1998 Divisi Utama (posisi ke-6 Grup Barat/liga terhenti)
1996/1997 Divisi Utama (12 Besar Grup C posisi ke-3)
1995/1996 Divisi Utama (posisi ke-12 Grup Timur)
1994/1995 Divisi Utama (posisi ke-6 Grup Timur)
1993/1994 Galatama (posisi ke-6 Grup Timur)
1992/1993 Galatama (juara)
1990/1992 Galatama (posisi ke-4)
1990 Galatama (posisi ke-4 )
1988/1989 Galatama (posisi ke-8)
1987/1988 Galatama (posisi ke-6)
Prestasi Piala Indonesia 2005-2018
2018 Piala Indonesia (16 Besar)
2012 Piala Indonesia ((8 Besar/Arema Indonesia)
2010 Piala Indonesia (runner up)
2008/2009 Piala Indonesia (64 Besar)
2007 Copa Dji Sam Soe (32 Besar)
2006 Copa Dji Sam Soe (juara)
2006 Copa Dji Sam Soe (topscorer 9 gol/Serge Emaleu Ngomgoue)
2006 Copa Dji Sam Soe (pemain terbaik/Aris Budi Prasetyo)
2005 Copa Dji Sam Soe (juara)
2005 Copa Dji Sam Soe (pemain terbaik/ Firman Utina)
1992 Piala Galatama (runner up)
Prestasi Level Asia 2005-2014
2014 AFC Cup (16 Besar)
2012 AFC Cup (8 Besar/Arema Indonesia)
2011AFC Champions League (posisi ke-4 Grup G)
2007 AFC Champions League (posisi ke-3 Grup F)
1993/1994 Asian Club Championship (finalis Zona ASEAN)