JAKARTA, G-SPORTS.ID – PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Club Owner’s Meeting bersama 28 pemilik klub Liga 2 2023/24 di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (27/6/2023). Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas beberapa poin sehubungan dengan persiapan digulirkannya Liga 2 musim ini.
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Zainudin Amali, Direktur Utama LIB Ferry Paulus, Exco PSSI Endri Erawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur Operasional LIB Asep Saputra.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengatakan, stakeholder sepak bola Indonesia harus terus menjaga kepercayaan publik yang mulai tumbuh lagi kepada PSSI dan LIB di tengah proses transformasi sepak bola nasional.
“Saat ini PSSI sedang melakukan transformasi secara total pengelolaan Liga. Ketua Umum kita menginginkan liga kita punya nilai. Saya mohon dukungan dari bapak dan ibu di Liga 2, supaya tadi, nilainya naik. Jika begitu, tidak sulit bagi klub untuk mencari sponsor dan kepercayaan,” kata Zainudin Amali.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama LIB Ferry Paulus menginginkan adanya kolaborasi dari semua pihak agar bisa meningkatkan nilai dari Liga 2.
“Kita menunjukkan komitmen, tragedi Kanjuruhan menjadi pembelajaran. Kita optimistis musim baru dengan bergandengan tangan supaya bisa menghasilkan kompetisi yang baik dan nantinya bisa menelurkan bibit-bibit pemain bagi tim nasional Indonesia,” kata Ferry Paulus.
Ferry menjelaskan beberapa poin yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut seperti regulasi, format kompetisi, kalender kompetisi, hingga rencana penggunaan pemain asing.
“Kepada para pemilik klub, kita sampaikan beberapa regulasi termasuk sistem kompetisi yang akan kita terapkan di musim 2023/24. Ada beberapa hal yang disepakati, salah satunya mengenai kick off pada bulan September dan berakhir sebelum Lebaran,” tambah Ferry Paulus.
Dikatakan Ferry, sebelum memulai kompetisi Liga 2 akan diadakan turnamen pra musim terlebih dahulu pada akhir Juli sampai Agustus. “Kami ingin angkat Liga 2 naik kelas. Paling tidak bisa dibilang profesional, tapi belum full,” tandasnya.*