SOLO. G-SPORTS.ID – Ambisi Persis Solo dan head coach Milomir Šešlija runtuh di depan pendukungnya sendiri, pada pertandingan semifinal Piala Presiden 2024, di Stadion Manahan, Solo. Mereka dipaksa menelan pil pahit dipermalukan Arema FC 0-2, Rabu (31/07/2024) malam, di kandangnya sendiri.
Kekalahan terasa menyesakkan dan menyakitkan, tejadi di hadapan 11.227 Pasoepati, suporter Persis Solo. Tampil over-confident dan menggebu-gebu begitu peluit kick-off ditiup wasit Rio Permana Putra asal Pekanbaru. Justru menjadi bumerang bagi Sutanto Tan dan kawan-kawan.
“Saya begitu senang, performa pemai dan tim kami bagus malam ini. Babak pertama kami akui sedikit sulit, tetapi babak kedua kami cepat ganti posisi dan sdikit taktik. Sehingga para pemain juga lebih baik style bermainnya,” beber pelatih Arema FC, Joel Cornelli.
“Itu semua saya katakan ke semua pemain saat istirahat di ruang ganti. Saya minta pemain mengatur formasi dan sedikti tingkatkan intensitas bermain. Ini agar pemain Persis Solo tak bisa berkembang dan sulit tingkatkan intensitas. Pemain paham dan terbukti kami menang,”imbuh pelatih asal Encantado, Rio de Janeiro (Brazil) tersebut.
Kedua tim sendiri sepanjang 45 menit babak pertama kerap melakukan jual-beli serangan lewat permainan terbuka. Namun rapatnya berisan pertahanan kedua tim yang sama-sama menerapkan taktik compact defense.
Meski Persis sejatinya mampu mengemas gol melalui sepakan Ramadhan Sananta pada menit ke-23. Akan tetapi golnya dianulir wasit wasit Rio Permana. Sebab dia dinilai terlebih dahulu terperangkap offside. Setelah itu, tak satu gol pun mampu dicetak kedua tim hingga jeda 45 menit usia pertandingan.
Masuk 10 menit babak kedua, pelatih tim Singo Edan, Joel Cornelli terlihat sedikit merubah taktik permaian tim asuhannya. Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan mulai meningkatkan intensitas permainannya dan lebih agresif.
Di saat kondisi stamina fisik para pemain Persis terlihat mulai menurun alias kehabisan bensin. Terbukti lini pertahanan mereka kerap keteteran dan panik. Adalah Charles Lokoli Ngoy, striker asal Australia, sukses memecah kebuntuan timnya dan membawa timnya leading 1-0.
Golnya menit ke-58 lahir begitu ciamik, memperlihatkan kecerdikkan sebagai target man. Bermaksud menyongsong back pass rekannya, kiper Persis Solo, Muhammad Riyandi mencoba mengontrol bola satu meter di mulut gawangnya.
Tak dinyana, muncul Charles Lokoli Ngoy menyerobot bola. Mudah saja penyerang kelahiran Republik Kongo itu, menceploskan si kulit bundar ke gawangnya.
Persis mencoba mengejar ketertingglannya satu gol dengan mebcoba keluar dari tekanan lawan. Sho Yamamoto, Gonzalo Sebastian Andrada Acosta, Moussa Sidibe, dan Ramadhan Sananta tak hanya harus kerja keras membongkar pertahanan solid Arema.
Mereka juga seperti tak leluasa menguasai bola berlama-lama menghadapi man to man marking ketat lawannya. Terlebih kuartet bek Arema, bak tembok kokoh sulit ditembus. Begitu pula tampilan apik Lucas Henrique Frigeri dibabwha mistar gawang Arema.
Achmad Maulana Syarif, Thales Natanael Lira de Matos, Choi Bok-yung, Johan Ahmat Farizi kerap menjadi batu sandungan. Ketika para pemain Persis mencoba menerobos masuk barikade pertahahan Arema. Upaya para pemain Laskar Sambernyawa selalu mudah mereka kandaskan.
Sebaliknya Arema justru mampu membukukan gol kedua pada menit ke-72 lewat aksi brilian Dalberto Luan Belo. Berawal dari freekick rekannya Wiliam Moreira da Silva Marcilio, cepat dia tanduk merobek gawang Persis Solo.
Hanya saja, golnya dianulir wasit setelah dilakukan checking goal melalui Video Assistant Referee (VAR). Dalberto Belo dianggap telah berdiri dalam posisi offside sebelum menceploskan bola ke dalam gawang Muhammad Riyandi.
Gelombang serangan yang digalang para pemain Arema terus mercerca pertahahan lawan. Memaksa kuartet bek lawan, Rizky Dwi Febrianto, Ricardo Regis Aparecido de Lima, Eduardo Lecke Kunde, dan Eky Taufik Febrianto berjibaku.
Disikong Arkhan Fikri, Wiliam Marcilio, Dalberto Belo, dan Salim Akbar Tuharea, mobilitas Charles Lokoli Ngoy benar-benar menjadi momok bagio lawannya. Tim Singo Edan akhirnya kembali menjauh pada menit ke-81.
Charles Lokoli Ngoy sukses menggandakan keungggulan timnya sekaligus meyudahi lawannya 2-0. Setelah dia membukukan gol pada menit ke-80. Mendapatkan umpan matang di area kotak penalti lawan. Lokoli Ngoy tak menyia-nyiakan kesempatan. Bola langsung dia hujamkan menembus gawang Persis. Skor 2-0 bertahan hingga bubaran peluit panjang ditiup wasit untuk kemenangan Arek-Arek Malang.
“Sebetulnya sangat sederhana, mengapa kami kalah, terutama dua gol lawan di babak kedua. Lima pemain asing baru dan kami belum memiliki tingkat kebugaran yang sempurna. Mereka juga belum merasakan intensitas latihan yang tinggi sebelum menghadapi laga,” timpal head coach Persis Solo, Milomir Šešlija.
“Arema FC sebetulnya hanya menunggu kami melakukan kesalahan. Sebab, mereka sempat kesulitan menciptakan peluang babak pertama. Inilah faktor keberuntungan yang berlaku pada laga ini. Selamat untuk Arema FC atas kemenangan malam ini,” tambah pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu.
Dalam babak final, Minggu, 4 Agustus 2024 pukul 19.30 WIB mendatang, di Stadion Manahan, Solo. Arema FC sudah ditunggu Boreno FC. Tim asal Kalimantan Timur itu, lolos ke final usai membekuk Persija Jakarta 2-1, Selasa (30/07/2024).
Persija Jakarta unggul lebih dahulu lewat gol Firza Andika pada menit ke-15 babak pertama. Sedangkan Borneo FC mampu membalikkan kedudukan dan unggul 2-1. Masing-masing melalui gol Christophe Nduwarugira menit ke-44. Gol Gavin Kwan Adsit di masa injury time menit 90+7 berhasil timnya menang 2-1. (**Noval Lutfianto/Sri Nugroho)
Piala Presiden 2024 – Semifinal 2
Rabu, 31 Juli 2024
Stadion Manahan, Solo
Persis Solo vs Arema FC 0-2
Gol : Persis Solo 0 // Arema FC 2 (Charles Lokoli Ngoy 58’, 81’)
Wasit : Rio Permana Putra (Pekanbaru)
Penonton : 11.227 orang
Susunan pemain
Persis Solo : 1 Muhammad Riyandi (pg), 18 Rizky Dwi Febrianto, 44 Ricardo Regis Aparecido de Lima 3 Eduardo Lecke Kunde, 30 Eky Taufik Febrianto, 14 Sho Yamamoto, 20 Gonzalo Sebastian Andrada Acosta, 22 Sutanto Tan ©. 25 Moussa Sidibe, 9 Muh Ramadhan Sananta, 10 Karim Rossi
Cadangan : 31 Gianluca Claudio Pandeynuwu (pg), 2 Moch Zaenuri, 7 Irfan Jauhari, 8 Facundo Walter Aranda, 15 Giovani Jorim Herzon Dacosta Numberi, 26 Rian Miziar, 36 Althaf Indie Alrizky, 37 Muhammad Faqih Maulana, 63 Ripal Wahyudi, 78 Zanadin Fariz, 88 Fransiskus Alesandro Nimo Olepue, 91 I Gusti Made Rendy Sanjaya Putra
Pelatih : Milomir Šešlija (Bosnia-Herzegovina)
Arema FC : 31 Lucas Henrique Frigeri (pg), 19 Achmad Maulana Syarif, 5 Thales Natanael Lira de Matos, 20 Choi Bok-yung, 87 Johan Ahmat Farizi ©, 6 Sneyder Julian Guevara Munoz. 8 Arkhan Fikri, 10 Wiliam Moreira Da Silva Marcilio, 11 Charles Lokoli Ngoy, 94 Dalberto Luan Belo, 30 Salim Akbar Tuharea
Cadangan : 22 Dicki Agung Setiawan (pd), 4 Syaeful Anwar, 23 Muh Anwar Rifa’i 3 Bayu Aji, 13 Samuel Gideon Balinsa, 14 Jayus Hariono, 21 Flabiola Soares, 24 Muhammad Rafli, 27 Dedik Setiawan:
Pelatih : Joel Cornelli (Brazil)
